
Tuntunan
Bacaan Rukuk Kurang dari Tiga Kali, Sahkah Shalatnya?
Frekuensi membaca bacaan dalam rukuk sesungguhnya tidak dibatasi.
Rukuk merupakan salah satu gerakan shalat yang dicontohkan Rasulullah SAW. Rukuk yang memiliki akar kata raka'ah bernilai satu rakaat dalam shalat. Seorang makmum yang tertinggal dalam shalat dan masih bisa mengejar hingga imam rukuk, dia tidak perlu mengulangi rakaat shalatnya.
Rukuk dilakukan seraya bertakbir dengan mengangkat kedua tangan sampai sejajar dengan kedua pundak atau telinga. Kepala diposisikan sejajar dengan punggung dan kedua tangan di kedua lutut dengan jemari merenggang.
Dr Sa'id bin 'Ali bin Wahf al-Qafthani dalam Ensiklopedia Shalat menjelaskan, Rasulullah SAW diam sejenak setelah selesai membaca ayat-ayat suci Alquran. Beliau diam dan menghela napas sehingga bacaan tidak bersambungan dengan rukuk.

Namun, diamnya Rasulullah SAW berbeda dengan saat ia diam sebelum membaca al-Fatihah. Ketika itu, Nabi Muhammad SAW membaca doa iftitah. Al-Qafthani menjelaskan, rukuk memiliki bacaan yang dicontohkan Rasulullah SAW. Beberapa bacaan rukuk, yakni 'subhaana rabbiyal 'azhimi' ("Maha suci Rabbku yang Maha agung").
Selain itu, Al Qahthani mengungkapkan, ada bacaan tambahan lain yang bisa dirapalkan seperti apa yang diriwayatkan Nabi SAW.
"Subhanakallahumma Rabbanaa wa bihamdikallahum maghfirli" artinya "Mahasuci Engkau, ya Allah, Rabb kami dan segala puji hanya bagi-Mu. Ya Allah, ampunilah aku." "Subbuhun quddusun robbul malaikati warruuh." Artinya, "Mahasuci, Mahakudus, Rabb para malaikat dan ruh."
Pendiri Quantum Akhyar Institute Ustaz Adi Hidayat menjelaskan, frekuensi membaca bacaan dalam rukuk sesungguhnya tidak dibatasi. Ketika rukuk, seorang bisa membaca sekali, dua kali, tiga kali, atau selebihnya.
Menurut dia, esensi bacaannya bukan berapa kali kuantitas. Namun, jumlah bilangan itu menunjukkan penghayatan kita kepada makna kalimat yang kita bacakan. Dia menjelaskan, rukuk menjadi salah satu sarana ampuh untuk berdoa kepada Allah SWT. Menurut dia, di dalam rukuk, ada peluang besar terkabulnya doa seorang Muslim. Dia pun menyitir salah satu ayat dalam Alquran. "Kamu lihat mereka rukuk dan sujud mencari fadhilah Allah dan ridhwan-Nya " (QS al-Fath: 29).
Kamu lihat mereka rukuk dan sujud mencari fadhilah Allah dan ridhwan-NyaQS AL-FATH:29
Fadhilah merupakan salah satu keutamaan, khususnya dalam urusan dunia. Doa-doa untuk meraih keutamaan tersebut bisa dihajatkan ketika rukuk. Doa diucapkan dalam hati dengan keyakinan tanpa keraguan. Tak hanya itu, doa ini pun bersifat paling utama. Artinya, nomor satu da lam urusan dunia.
Namun, kita semestinya cerdas dalam memaknai keutamaan ini. Artinya, keutamaan tersebut harus melihat apa yang kita butuhkan dan benar-benar cocok dengan diri kita. Bukan semata-mata keinginan.

Bagaimana dengan ridhwan? Ustaz Adi menjelaskan, ridhwan bermakna semua aktivitas yang sudah diridhai Allah. Ketika sudah mendapat ridha Allah, sudah bernilai ibadah. Menurut Ustaz Adi, jika Allah sudah ridha artinya sudah ada pahalanya.
Dia mencontohkan, para sahabat Nabi SAW yang disebutkan Allah sebagai Radhiyallahuanhum waradhuanhu atau ridha Allah untuk mereka dan mereka pun ridha kepada-Nya (QS al-Bayyinah: 8).
Semua aktivitas mereka dijaga sehingga selalu menjadi ibadah. Karena itu, Ustaz Adi menjelaskan, ridhwan bermakna sebagai keutamaan atau kemuliaan akhirat. Ketika Fadhlan dan Ridhwan disandingkan, dimohonkan dan insya Allah dikabulkan, maka akan lahir hamba yang utama baik dari sisi dunia dan akhirat.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Terserang Demensia, Jamaah Minta Pulang Hingga Merasa Masih di Kampung
Ada sejumah jamaah haji lansia mengalami demensia setelah tiba di Madinah
SELENGKAPNYASembarangan Mengafirkan Orang Lain, Ancamannya Menjadi Kafir
Memvonis kafir merupakan perbuatan yang dilarang bagi mereka yang awam dalam agama.
SELENGKAPNYAHarumnya Siti Masyitoh, Perempuan yang Syahid demi Iman
Siti Masyitoh tidak gentar terhadap ancaman Firaun
SELENGKAPNYA