Astrolabe (Ilustrasi) | Pixabay

Mujahidah

Mariyam Al-Ijliyah, Pengembang Astrolab dari Baghdad

Ketokohannya tak terlepas dari ayahnya sebagai pembuat astrolab terkenal di Baghdad.

Oleh RAHMAT FAJAR

Astrolab adalah sebuah instrumen utama dalam astronomi kuno. Fungsinya sama seperti GPS pada era modern. Alat tersebut berkembang pertama kali di Yunani pada abad ke-10. Seiring waktu berjalan, alat itu terus berkembang dan tokohnya adalah seorang Muslimah bernama Mariyam.

Dikutip dari Ganaislamika.com, Mariyam mempunyai nama asli al-'Ijliyah binti al-'Ijli al-Asturlabi. Ketokohannya dalam dunia astronomi, khususnya astrolab, tak terlepas dari darah ayahnya yang dikenal sebagai pembuat astrolab terkenal di Baghdad.

Ayah Mariyam adalah salah satu murid seorang astronom terkenal di Baghdad, Bitolus. Mariyam bersama ayahnya kemudian bekerja di Istana Sayf al-Dawla di Aleppo yang memerintah pada 944-967. Karena itu, tak mengherankan bila Mariyam kelak menjadi tokoh di dunia astronomi.

 
Tak mengherankan bila Mariyam kelak menjadi tokoh di dunia astronomi.
 
 
SHARE    

Ayahnya adalah guru utama Mariyam dalam pembuatan astrolab. Menurut catatan yang ada, teknik merancang astrolab merupakan hal yang rahasia. Konon, teknik tersebut hanya diwariskan turun-temurun.

Kendati mendapatkan teknik pembuatan astrolab dari ayahnya, Mariyam mengembangkan pembuatan astrolab. Mariyam membuat desain dan teknik pembuatan lebih inovatif dan rumit. Bahkan, astrolab alam Mariyam disebutkan oleh Prof Saleem al-Husaini sebagai cikal bakal pembuatan alat transportasi dan komunikasi dunia modern.

Meskipun rumit, Mariyam mampu membuktikan kemampuannya tersebut. Kemampuannya tersebut menginspirasi banyak ilmuwan era modern. Bahkan, astronom Hendry E Holt yang menemukan sabuk utama asteroid 7060 di pusat observasi Palomar pada 1990 menamakan temuannya itu "Al-'Ijliya". Penamaan tersebut untuk mengenang kehebatan Mariyam.

photo
Warga melihat benda antariksa melalui teleskop bintang saat acara Malam Langit Gelap di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, Senin (6/8). ANTARA FOTO/Novrian Arbi/foc/18. - (ANTARA FOTO)
SHARE    

Kehebatannya juga menjadi inspirasi tokoh Binti dalam novel fiksi ilmiah karya Nnedi Okorafor pada 2005. Novel itu juga telah difilmkan pada 2016. Sayangnya, tak banyak literatur yang menjelaskan secara terperinci mengenai kehidupannya. Namun, Mariyam disebutkan hidup di Aleppo pada abad ke-10.

Nama al-'Ijliya' diambil dari bani Ijli, sebuah suku yang merupakan bagian dari bani Bakr, salah satu bani Arab di Rabiah. Mariyam dan keluarganya awalnya adalah penghuni Najd di tengah Arabia. Ia kemudian bermigrasi hingga perbatasan selatan Mesopotamia.

Astrolab sendiri lekat dengan Yunani. Kata labe pada astrolabe sendiri diambil dari bahasa Yunani, yaitu labio yang berarti 'pencuri' atau 'penemu'. Oleh karena itu, astrolab merupakan alat bantu untuk menemukan dan mengobservasi bintang.

Prof David A King dari James Cook University, Australia, sebagaimana dikutip dari Muslim Heritage, mengatakan, karya dari ilmuwan Muslim Mariyam merupakan karya yang baru. Menurut dia, astrolab yang dibuat Mariyam tak terpengaruh oleh instrumen lain yang ada sebelumnya.

Cem Nizamoglu dalam Muslim Heritage juga menyebut Mariyam sebagai salah satu dari jajaran ilmuan pembuat astrolab yang berhasil. Dalam artikel tersebut, ayahnya dinilai berperan besar dalam perkembangan keilmuan Mariyam di bidang astronomi.

Kisah-kisah tentang Mariyam sangat terkenal di Eropa kendati tak banyak literatur yang mengangkat dirinya. Di kalangan ilmuwan Eropa, Mariyam mendapatkan julukan al-Astrolabe. Dia disebut sebagai perempuan pemberani dan canggih di bidang ilmu pengetahuan.

Atas penemuannya tersebut, Mariyam masuk ke dalam jajaran Muslimah hebat abad pertengahan. Ia bersanding dengan tokoh lainnya, seperti Sutayta al-Mahamli, seorang yang ahli di bidang matematika.

Ada juga Zainab Syahda yang berprestasi di bidang seni. Salah satu karya seni prestisius dalam dunia Islam adalah kaligrafi. Zainab juga dikenal sebagai perempuan yang berilmu pengetahuan luas serta menguasai banyak bidang ilmu.

Masjid Istiqlal Osaka, Mimpi Diaspora yang Jadi Nyata

Masjid Islam Osaka dimanfaatkan untuk kepentingan ekonomi dan sosial-budaya.

SELENGKAPNYA

Mental Juara MU Timbul Tenggelam

Kekalahan atas Liverpool menjadi salah satu kekalahan terbesar MU.

SELENGKAPNYA

Teka-teki Pemilik Pertama Rubicon Rafael Semakin tidak Pasti

PPATK mengendus praktik pencucian uang profesional dalam kasus Rafael Alun Trisambodo.

SELENGKAPNYA

Ikuti Berita Republika Lainnya