Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae Yong saat sesi latihan di Lapangan A Kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Rabu (4/1/2023). | Republika/Prayogi.

Olahraga

Shin Tae-yong, Hwaiting!

Laga melawan Vietnam menjadi salah satu ajang pembuktian Shin.

OLEH REJA IRFA WIDODO 

Piala AFF 2022 telah menginjak babak semifinal. Babak empat besar ini turut menjadi panggung tersendiri bagi Korea Selatan. Meski bukan kontestan di turnamen dua tahunan ini, Korea Selatan memiliki wakil. Empat dari tiga tim yang tampil di babak semifinal Piala AFF ditangani pelatih asal Negeri Ginseng. 

Ada Shin Tae-yong yang membesut timnas Indonesia. Timnas Vietnam dilatih Park Hang-seo dan terakhir Kim Pan-gon menukangi timnas Malaysia. Thailand menjadi satu-satunya tim yang tidak ditangani pelatih asal Korsel, tetapi pelatih asal Brasil keturunan Jerman, Aleksander Polking.

Hari ini, Jumat (6/1), Shin bakal beradu taktik dengan kompatriotnya, Park Hang-seo. Pertandingan leg pertama semifinal Indonesia kontra Vietnam di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, akan menjadi salah satu ajang pembuktian Shin. Selama melatih skuat Garuda, Shin belum pernah memetik kemenangan melawan Vietnam di bawah asuhan Park. 

Para suporter pun menantikan janji Shin. Pelatih dengan inisial STY itu sebelumnya menjanjikan timnas akan menyajikan penampilan yang keren melawan Vietnam. Ia yakin timnas bisa bermain agresif sebagaimana di fase grup, setelah melihat perkembangan permainan tim dari setiap laga. 

Selain Shin dan Park, pelatih Korsel lainnya yang beraksi di semifinal Piala AFF adalah Kim Pan-gon. Kualitas Kim sebagai juru taktik Malaysia diuji sang juara bertahan turnamen, Thailand. 

Sebelumnya, dua dari tiga pelatih Korsel sempat berduel di penyisihan Grup B, tepatnya kala Vietnam berduel dengan Malaysia. Hasilnya, Park berhasil mengantarkan Vietnam mencukur tim besutan Kim, Malaysia, dengan skor 3-0. Vietnam mampu memuncaki klasemen akhir Grup B dengan raihan 10 poin dari empat partai. Tidak hanya itu, Vietnam juga tidak kebobolan dan berhasil mencetak 10 gol.

Adapun Shin Tae-yong mengantarkan Indonesia lolos ke babak semifinal sebagai runner-up Grup B. Tim Garuda tidak terkalahkan dalam empat laga dan hanya kalah jumlah selisih gol dari pemuncak klasemen Grup A, Thailand. Sementara Malaysia, di bawah kendali Kim, mencatatkan tiga kemenangan dan satu kekalahan. Harimau Malaya pun kebobolan empat gol dan berhasil mencetak 10 gol.

Dari tiga pelatih asal Korea Selatan, Park menjadi pelatih paling senior dengan usia telah mencapai 65 tahun. Kemudian diikuti Kim, yang hanya lebih tua satu tahun dibanding Shin. Dari segi pengalaman, Park bisa dibilang lebih unggul dari dua juniornya tersebut.

photo
Pelatih Timnas Vietnam Park Hang Seo saat sesi latihan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Kamis (5/1). (Republika/Prayogi.)

Pelatih berjuluk the Terminator itu berhasil mengantarkan Vietnam meraih titel Piala AFF 2018 silam. Sejauh ini, gelar juara Piala AFF 2018 menjadi prestasi terbaik Park sejak menangani timnas senior Vietnam pada 2017 silam. Selain itu, Park sempat mengantarkan Vietnam menembus Asian Games 2018. Sedangkan, saat memimpin timnas Vietnam U-23, Park sukses mengantarkan Vietnam ke partai final Piala Asia U-23 2018. Kala itu, Vietnam sukses mengalahkan sejumlah tim unggulan, seperti Australia, Irak, dan Qatar. 

Cerita kesuksesan Park bersama Vietnam ini sepertinya membuka pintu buat kehadiran pelatih asal Korea Selatan di pentas sepak bola Asia Tenggara. Pada 2019, Indonesia menunjuk Shin Tae-yong sebagai pelatih Tim Garuda.

Seperti halnya Park saat menukangi Vietnam, Shin pun dipercaya untuk menangani timnas junior, termasuk di level usia U-23. Hasilnya, Shin berhasil mengantarkan Indonesia ke partai final Piala AFF 2020 silam, tapi gagal menjadi juara dan harus puas dengan posisi runner-up

Shin Tae-yong memang belum memberikan gelar bergengsi bagi Indonesia. Akan tetapi, Shin telah mampu menumbuhkan optimisme pencinta sepak bola ndonesia. Ia sukses membawa Indonesia lolos kualifikasi Piala Asia 2023 dengan tim yang berisikan para pemain muda. 

Setelah Shin, Kim menjadi pelatih Korea Selatan teranyar yang masuk ke pentas sepak bola Asia Tenggara, tepatnya saat ditunjuk menukangi timnas Malaysia pada Januari silam. Kim pun sudah menorehkan prestasi dengan membawa Malaysia lolos ke Piala Asia 2023. Ini menjadi kesempatan pertama Harimau Malaya tampil di Piala Asia 2023 setelah absen selama 42 tahun.

photo
Pelatih Timnas Malaysia Kim Pan-gon - (instagram @kimpangon)

Kehadiran tiga pelatih asal Negeri Ginseng di semifinal Piala AFF 2022 tidak luput dari perhatian media Korea Selatan. ''Kehadiran tiga pelatih dari empat tim tersisa di Piala AFF tentu saja akan mendongkrak reputasi pelatih-pelatih asal Korea Selatan di mata internasional,'' demikian laporan Korea Now berdasarkan lansiran Yonhap, Kamis (5/1).

Di sisi lain, ketertarikan terhadap pelatih-pelatih asal Korea Selatan ini tentu tidak bisa dipisahkan dari sepak terjang mereka sebelumnya. Setidaknya tiga pelatih ini memiliki satu kesamaan. Mereka sama-sama pernah berkiprah untuk timnas Korea.

Park tercatat pernah menjadi asisten pelatih Guus Hiddink kala memimpin Korea Selatan di gelaran Piala Dunia 2002. Sementara Shin mampu memberikan kejutan saat memimpin Korea Selatan membungkam Jerman, 2-0, di gelaran Piala Dunia 2018. Terakhir, Kim memang lebih sering berkiprah di Hong Kong. Namun, Kim juga pernah ditunjuk sebagai wakil presiden Federasi Sepak Bola Korea Selatan (KFA) sekaligus menjadi direktur teknik timnas Korea Selatan.

Kim pun dipercaya untuk memimpin proyek besar di timnas Korea Selatan, termasuk dengan penerapan sport science dan teknologi dalam mengevaluasi kondisi kebugaran dan proses pemulihan pemain. Kim menjadi salah satu sosok penting dalam penunjukan pelatih asal Portugal, Paulo Bento, untuk menukangi timnas Korea Selatan.

Dari perjalanan karier tiga pelatih tersebut, KFA terbukti memberikan jalan dan mendorong perkembangan kemampuan para pelatih lokal. Ujungnya, para pelatih tersebut bisa mentas dan merajut reputasi di level internasional, tidak terkecuali di Asia Tenggara. Seperti halnya invasi budaya pop Korea Selatan (K-Pop) secara global, pelatih-pelatih asal Korea Selatan pun melakukan ''invasi'' ke panggung sepak bola Asia Tenggara.

Semoga Shin Tae-yong bisa memberikan hasil positif bagi Indonesia di ajang Piala AFF 2022. Shin Tae-yong, hwaiting (semangat, Shin Tae-yong).

photo
Pelatih timnas Indonesia Shin Tae Yong saat pertandingan melawan Kamboja dalam laga Piala AFF 2022 di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat (23/12/2022). (Republika/Edwin Dwi Putranto)

Semoga Shin Tae-yong bisa memberikan hasil positif bagi Indonesia di ajang Piala AFF 2022. Shin Tae-yong, hwaiting (semangat, Shin Tae-yong).

Bagaimana TikTok Memengaruhi Otak Anak

Selama frase perkembangan, Otak punya jumlah plastisitas tertinggi.

SELENGKAPNYA

Sejarah Al-Aqsha dan Intifada

Yang terjadi pada 28 September 2000 itu terbilang mirip dengan yang terjadi belakangan.

SELENGKAPNYA

Menggugat Algoritme Adiksi TikTok

TikTok memiliki versi yang berbeda, antara versi platform di dalam negeri dan pasar global. 

SELENGKAPNYA

Ikuti Berita Republika Lainnya