
Inovasi
Menggugat Algoritme Adiksi TikTok
TikTok memiliki versi yang berbeda, antara versi platform di dalam negeri dan pasar global.
TikTok telah menjadi sebuah fenomena tersendiri di dunia digital. Berdasarkan data Business of Apps, saat ini, ada 1,53 miliar pengguna aktif bulanan TikTok di dunia hingga kuartal ketiga 2022.
Jumlah ini meningkat 4,64 persen dibandingkan pada kuartal sebelumnya yang sebanyak 1,47 miliar pengguna. Jumlah pengguna aktif bulanan TikTok pun meningkat 47,93 persen jika dibandingkan setahun sebelumnya.
Business of Apps juga mencatat, aplikasi TikTok diunduh 196 juta kali pada kuartal III 2022. Jumlah ini naik 4,8 persen secara kuartal dan 5,4 persen secara tahunan.

Pada 24 Desember 2022 Founder Drone Emprit Ismail Fahmi mengunggah utas yang berkaitan dengan perbedaan platform media sosial TikTok versi Cina dengan TikTok versi selain di Negeri Tirai Bambu. Melalui akun Twitternya, @ismailfahmi menyampaikan adanya perbedaan yang signifikan dari konten yang disebarkan di platform media sosial milik Bytedance Company tersebut.
Ia juga menyertakan beberapa sumber seperti video wawancara “60 Minutes”, serta berita dari Deseret News dan Republic World. Penemuan tetang adanya perbedaan yang signifikan antara karakter konten di Cina dan di luar Cina ini juga telah ia sampaikan di acara Dewan Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional (WANTIKNAS) pada November 2022.
Lihat ini, beda TikTok versi China versus the rest of the world.
Di China, mereka sadar bahaya tiktok buat anak2, shg yg ditampilkan selected conten ttg astronot, experimen sains, dll yg berguna.
Di luar China, anak2 bebas akses segala konten.https://t.co/BfbVgy7QAR — Ismail Fahmi (@ismailfahmi) December 24, 2022
“Di acara @WANTIKNAS November lalu saya sudah sampaikan juga soal ini. Serta ide bagaimana Wantiknas dan pemerintah bisa melakukan “work around” terkait TikTok bagi young age di Indonesia,” cuitnya.
Menilik lebih jauh tentang TikTok versi Cina dengan versi negara lain, dalam sebuah wawancara dengan “60 Minutes” CBS pada November 2022, seorang ahli teknologi menyatakan bahwa versi Amerika Serikat (AS) dari TikTok berbeda dari aplikasi versi China. Mantan karyawan Google dan advokat untuk etika media sosial Tristan Harris pun membandingkan dua pengalaman itu dengan opium dan bayam.
Dilansir dari Deseret News, Kamis (5/1), meskipun keduanya dimiliki oleh ByteDance, Douyin, TikTok versi Cina, menawarkan versi berbeda dari media sosial yang tidak tersedia di seluruh dunia, terutama untuk anak-anak.
republikaonline Menteri BUMN Erick Thohir menyetujui pembangunan fly over Sitinjau Lauik yang terletak antara Kota Padang dan Solok. Erick menilai fly over di jalur tersebut sudah sangat dibutuhkan untuk mengatasi kemacetan dan rawan kecelakaan di sana. original sound - Republika
“Sepertinya mereka menyadari bahwa teknologi memengaruhi perkembangan anak-anak, dan mereka menjadikan versi domestik mereka sebagai TikTok versi bayam, sementara mereka mengirimkan versi opium ke seluruh dunia,” kata Harris tentang pendekatan Cina terhadap TikTok.
Dia juga menjelaskan jika Anda berusia di bawah 14 tahun, versi TikTok di Cina akan menunjukkan jenis-jenis konten tentang eksperimen sains yang dapat Anda lakukan di rumah, pameran museum, video patriotisme, dan video pendidikan. Menurut “60 Minutes”, Harris menambahkan bahwa anak-anak di Cina juga dibatasi hanya 40 menit sehari di aplikasi.
“Ada survei pra-remaja di AS dan Cina yang menanyakan, ‘karier apa yang paling ingin Anda miliki?’ dan di AS, nomor satu adalah menjadi influencer media sosial. Sementara, di Cina, nomor satu adalah astronaut,” ujar Harris. “Anda membiarkan kedua masyarakat itu bermain selama beberapa generasi dan saya dapat memberi tahu seperti apa dunia Anda nantinya,” katanya lagi.
Video TikTok di Cina banyak menampilkan video tentang pendidikan.
Analogi Bayam Vs Opium
Menurut investigasi yang dilakukan The Wall Street Journal, di AS, TikTok dikenal dengan algoritme yang membuat ketagihan, dipersonalisasi, dan prediktif. Platform ini pun secara khusus disesuaikan dengan minat siapa pun yang menggulir.
TikTok tidak memiliki versi khusus yang dibuat untuk anak-anak, dan batasannya sepenuhnya bersifat sukarela dan dapat diatur oleh orang tua jika mereka ingin melakukannya.
Seorang peneliti di Bangor University, Inggris yang mengkhususkan diri dalam kesehatan mental anak-anak, Dr Nia Williams mengatakan kepada BBC bahwa format video “pendek dan manis” TikTok dirancang untuk memberikan pukulan dopamin di setiap video. Hal ini ditujukan untuk membuat pengguna ketagihan.
“TikTok memiliki video yang mungkin menurut Anda lucu, dan Anda ingin melihatnya karena itu membuat Anda merasa baik. Itulah inti utama dari semua jenis kecanduan yang berbeda,” kata Williams.
“Apa pun yang Anda cari di TikTok, algoritme itu akan disimpan. Semakin Anda mencari hal-hal yang Anda sukai, mereka akan menyadari apa yang Anda sukai dan itulah yang akan Anda berikan,” ia melanjutkan.
Williams juga menambahkan ini adalah industri bernilai jutaan poundsterling dan mereka akan menghasilkan uang dari iklan yang akan dimasukkan ke dalam algoritme yang berbeda.
Bagaimana TikTok Memengaruhi Otak Anak
Selama frase perkembangan, Otak punya jumlah plastisitas tertinggi.
SELENGKAPNYADi Balik Gemerlap Popularitas Tiktok
Popularitas Tiktok, terutama di kalangan remaja, telah meroket dalam beberapa tahun terakhir.
SELENGKAPNYA