Nasional
‘Yudo Harus Lebih Tegas Hadapi KKB Papua’
Yudo akan tetap tegas tapi tetap humanis dalam menangani KKB.
JAKARTA--Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta Panglima TNI Laksamana Yudo Margono lebih tegas terhadap Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua. Ini disampaikan Ma'ruf karena masih adanya kekerasan yang terjadi di Papua saat ini.
"Karena banyaknya masih adanya kekerasan-kekerasan yg dilakukan oleh pihak KKB, mungkin ada langkah-langkah yang lebih tegas lagi di dalam menghadapinya," ujar Ma'ruf di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (20/12).
Ma'ruf mengatakan, meski demikian, Pemerintah saat ini tetap melakukan pendekatan humanis dalam mengatasi keamanan di Papua. Namun, tindakan tegas harus dilakukan kepada KKB yang menyebabkan kekacauan di Papua.
"Itu memang disuarakan oleh banyak pihak untuk menjaga dan melindungi masyarakat di Papua," ujar Ma'ruf.
Ma'ruf juga menyebut kondisi keamanan di wilayah Papua relatif baik. Menurutnya, hanya beberapa wilayah yang terjadi gangguan keamanan. Ini disampaikan Ma'ruf usai melakukan kunjungan kerja ke sejumlah wilayah di Papua akhir November lalu.
"Hanya di daerah tertentu saja, Papua yang lain tuh kondusif dan aman. Saya lima hari berputar-putar dari Jayapura, Merauke, Timika, Kaimana, sampai ke Biak, aman. Saya kira itu, jadi kalaupun ada itu sebenarnya masih di daerah kelompok kecil saja, tetapi memang harus dihadapi dengan lebih tegas," ujar dia.
Sementara, Jenderal Andika Perkasa resmi menyerahkan jabatan Panglima TNI kepada Laksamana Yudo Margono pada Selasa. Usai serah terima jabatan (sertijab) itu, Yudo mengaku bangga lantaran dipercaya menjadi pemimpin tertinggi di tubuh TNI.
"(Perasaannya) Ya pasti bangga lah. Karena jabatan tertinggi di TNI," kata Yudo kepada wartawan di Plaza Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa.
Di samping itu, sambung Yudo, menjabat sebagai Panglima TNI juga memiliki beban dan tanggung jawab yang besar. Sebab, ia harus bisa membangun bersinergi antar matra, yakni Angkatan Laut, Angkatan Darat, dan Angkatan Udara. Sehingga dapat mewujudkan TNI yang lebih solid.
"Kita juga memiliki beban tanggung jawab yang besar, yang tadinya saya hanya tanggung jawab pada Angkatan Laut, sekarang harus TNI Angkatan Darat, Angkatan Udara, dan Angkatan Laut," ujar dia.
Usai resmi menjabat sebagai Panglima TNI, dia akan segera melakukan kunjungan kerja ke daerah rawan strategis, yakni Papua, Laut Natuna dan Aceh. "Prioritasnya karena memang sekarang ini jadi perhatian kita semuanya untuk daerah yang terjadi daerah kerawanan strategis tadi," kata dia.
Yudo menekankan, ia bakal bersikap tegas, tapi tetap humanis dalam penanganan KKB di Papua. Dia menjelaskan, dirinya akan melanjutkan operasi teritorial yang sebelumnya sudah dilakukan oleh Jenderal Andika Perkasa selama menjabat sebagai Panglima TNI.
"Tentunya kita lebih memajukan ke arah hukum sehingga nanti untuk para yang membuat onar di sana istilahnya, melanggar hukum, tentunya yang mengganggu masyarakat akan kita tangkap dan diserahkan kepada Polri karena memang di sana operasinya operasi penegakkan hukum," jelas dia.
Selain itu, Yudo menambahkan, nantinya dia mengerahkan bantuan untuk mendukung kinerja sekolah-sekolah di Papua yang ditinggalkan oleh banyak guru maupun pengajar. Dia menyebut, TNI pun bakal membantu Polri dalam hal penegakan hukum
Yudo juga menyebut, dia juga bakal mengunjungi satuan-satuan kerja yang ada di lingkungan TNI. Terutama satuan kerja yang berada di luar tubuh TNI Angkatan Laut (AL). "Nanti tentunya di satuan-satuan TNI yang belum saya kenal, tentunya saya akan datangi. Yang Angkatan Laut tidak perlu saya datangi kan sudah setiap hari saya datangi. Tentunya nantinya yang di Kopassus, kemudian di Kostrad, di Kopasgat,” kata Yudo lagi.
Lega
Dalam kesempatan itu, Jenderal Andika Perkasa menyampaikan dirinya merasa lega telah mengakhiri masa dinasnya di lingkungan TNI. Menurut dia, setiap orang memiliki penilaian masing-masing terhadap kinerjanya selama menjabat sebagai Panglima TNI.
Dia menegaskan telah berupaya maksimal untuk menyelesaikan tugasnya dengan baik. "Perasaan saya, saya merasa lega. Saya menyudahi dinas aktif saya di TNI sejauh saya berusaha," kata Andika.
Namun, Andika masih enggan membocorkan kegiatan selanjutnya usai dirinya resmi pensiun. "Apa yang saya lakukan? Ya nanti saja setelah saya pensiun, kita ketemu lagi," ujar dia sembari tersenyum.
Para awak media kemudian melontarkan pertanyaan mengenai wacana dirinya yang dinilai bakal mendapatkan posisi sebagai menteri dalam jajaran kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi). Meski demikian, mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) ini enggan berkomentar lebih rinci.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Kongres Muslimah: Suarakan Hak Politik Perempuan
Kongres ini akan mengindentifikasi perempuan di era new normal
SELENGKAPNYAPolda Metro Prediksi Euforia Usai Tahun Baru
Euforia masyarakat akan membuat perayaan pada tahun ini menjadi berbeda dari dua tahun sebelumnya
SELENGKAPNYASurvei BPS: Haji 2022 Sangat Memuaskan
Kemenag diharapkan tidak berpuas diri dengan hasil survei yang sangat memuaskan ini.
SELENGKAPNYA