Hikmah hari ini | Republika

Hikmah

Menyadari Hakikat Hidup

Kehadiran kita di dunia bukan kebetulan, tapi sudah kehendak Allah yang harus disyukuri.

Oleh ABDILLAH

OLEH ABDILLAH

Manusia hidup di dunia mengemban tugas sebagai hamba. Ada misi yang perlu direalisasikan. Tanggung jawab yang harus diemban. Amanah hidup yang senantiasa dijaga.

Sebagai bentuk tanggung jawab karena sudah diberikan kehidupan, manusia harus mengabdikan dirinya kepada Sang Pencipta. Allah SWT berfirman: “Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku” (QS az-Zariyat: 56).

Kehadiran kita di dunia bukan kebetulan, tapi sudah kehendak Allah yang harus disyukuri. Karena hidup adalah amanah, maka perlu diisi dengan sesuatu yang baik. Dunia ini fana. Manusia cepat atau lambat akan meninggalkan kehidupan. Oleh karena itu, jangan sia-siakan kehidupan saat ini.

Fadilah mukmin yang mengetahui dan menyadari makna kehidupan di dunia. Muslim yang mengetahui hakikat kehidupan di dunia akan senantiasa melakukan introspeksi terhadap seluruh perbuatan, sikap, dan ucapannya.

Muhasabah diri dianjurkan dalam Islam. Allah SWT berfirman: ”Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan” (QS al-Hasyr: 18).

Mewawas diri akan membuat seseorang mengetahui kelemahan dan kekurangannya dan kemudian berusaha memperbaikinya. Mari kita telisik dan jujur terhadap diri kita. Apakah tindakan kita sudah banyak yang sesuai dengan perintah agama atau malah sebaliknya?

 
Mewawas diri akan membuat seseorang mengetahui kelemahan dan kekurangannya dan kemudian berusaha memperbaikinya.
 
 

Jika sebelumnya kita jarang bersedekah dan berbuat baik kepada sesama, maka setelahnya kita harus berusaha untuk mengubah perilaku menjadi lebih baik. Kebahagian dunia dan akhirat hanya untuk mereka yang selalu memperbaiki amal ibadahnya.

Selanjutnya, mukmin yang memahami hakikat hidup akan mengorientasikan kehidupan dunia untuk akhirat. Semua perbuatannya ditujukan hanya kepada Allah semata. Pada akhirnya, semua aktivitas hidupnya akan diorientasikan untuk kebaikan.

Karena akhirat adalah tujuannya, maka apa pun pekerjaannya di dunia, baik pedagang, petani, pengajar, maupun profesi lainnya akan dijadikan sebagai wasilah mendapatkan ridha Allah SWT.

Ada perkataan ulama dalam kitab Ta’limul Muta’alim yang sangat menyentuh sekaligus menyadarkan kita. “Banyak sekali amal yang seakan-akan merupakan amal dunia semata menjadi amalan akhirat dengan niat yang baik. Begitu pun sebaliknya, ada banyak amalan yang seakan-akan amalan akhirat menjadi amalan dunia karena niat yang salah.” Wallahu a’lam. 

Shalat di Masjid yang Dipenuhi Kotoran Cicak

Seseorang tidak boleh dengan sengaja menginjak-injak kotoran hewan.

SELENGKAPNYA

Eropa Kedodoran Jaga Ekonomi

Negara sehebat Jerman saja menghadapi masalah serius yang efek buruknya bisa merembet ke negara lain.

SELENGKAPNYA

Siapkan Dana Pernikahan dengan Investasi

Kesiapan finansial merupakan hal penting dalam mempersiapkan pernikahan.

SELENGKAPNYA

Ikuti Berita Republika Lainnya