Tajuk
Persiapkan Haji 2023 Secara Matang
Dengan persiapan yang lebih cepat, kita semua berharap penyelenggaraan Haji 2023 akan berlangsung lebih baik.
Persiapan penyelenggaraan Ibadah Haji 1444 H tampaknya bakal berlangsung lebih cepat dibanding pada tahun-tahun sebelumnya. Jika tak ada aral melintang, pada 9 Januari 2023, Kementerian Agama RI akan menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Kementerian Haji Kerajaan Arab Saudi.
Kabar menggembirakan ini tentu patut kita syukuri. Dengan persiapan yang lebih cepat, kita semua berharap penyelenggaraan Haji 2023 akan berlangsung lebih baik. Jadi, semua fasilitas, baik selama di Tanah Air maupun di Tanah Suci, dapat dipersiapkan dengan matang.
Menurut Direktur Bina Haji Kementerian Agama (Kemenag), Arsad Hidayat, sebelum momen MoU yang akan dihelat pada 9 Januari 2023, Pemerintah Indonesia telah mempersiapkan sejumlah kontrak layanan jamaah haji. Layanan itu meliputi akomodasi atau hotel, transportasi, dan katering.
"MoU haji ini sebagai langkah final dari persiapan-persiapan yang ada. Karena itu, di momen tersebut dilakukan penandatanganan kontrak layanan dan persiapannya lebih cepat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya," ujar Arsad kepada Republika, beberapa waktu lalu.
Dengan persiapan yang lebih cepat, kita semua berharap penyelenggaraan Haji 2023 akan berlangsung lebih baik.
Kita tentu berharap, Pemerintah Indonesia menjadikan hasil evaluasi penyelenggaran haji 2022 sebagai rujukan dalam membuat perjanjian kontrak terkait akomodasi, transportasi, dan katering. Pihak-pihak yang terbukti memberikan pelayanan buruk pada perhelatan haji tahun lalu tak boleh dilibatkan pada penyelenggaraan Haji 2023. Sikap tegas dan selektif ini penting dilakukan Pemerintah Indonesia agar jamaah Haji 2023 benar-benar mendapatkan pelayana prima selama jamaah berada di Tanah Suci.
Publik tentu berharap, Pemerintah Indonesia bisa segera mendapatkan kepastian kuota Haji 2023. Kepastian kuota itu sangat dinantikan calon jamaah. Saat ini, dilaporkan banyak calon jamaah haji yang resah menunggu karena belum ada kepastian, apakah mereka bisa diberangkatkan ke Tanah Suci pada tahun depan atau tidak.
Kegalauan calon jamaah ini hanya bisa terobati dengan kepastian kuota yang diberikan Kerajaan Saudi. Karena itu, Pemerintah Indonesia harus berjuang keras untuk mendapatkan kuota secara maksimal, tak hanya sebatas kembali ke kuota normal seperti sebelum pandemi Covid-19 melanda. Kuota maksimal tentu akan mengurai jumlah jamaah yang berada dalam antrean daftar tunggu.
Kegalauan calon jamaah ini hanya bisa terobati dengan kepastian kuota yang diberikan Kerajaan Saudi.
Selain mempercepat persiapan di Tanah Suci, Kementerian Agama juga akan mengebut tahapan persiapan di Tanah Air. Salah satunya, mempercepat rekrutmen petugas haji. Akhir tahun ini, Kementerian Agama (Kemenag) akan mengumumkan pendaftaran bagi petugas haji.
Dan, pada awal tahun, Kemenag sudah melakukan seleksi. Kita berharap, proses seleksi dilakukan secara ketat dan transparan, sehingga dapat menghasilkan para petugas haji yang berintegritas dan berkompeten.
Persiapan penyelenggaraan haji yang lebih cepat juga diharapkan, dibarengi dengan penetapan biaya haji. Pemerintah, DPR, serta BPKH harus menghitung secara detail dan transparan terkait biaya Haji 2023. Pengalaman tahun lalu, yang membuat pemerintah harus mengeluarkan tambahan dana setelah biaya haji ditetapkan, tak boleh terulang.
Penetapan biaya haji yang lebih awal tentu akan sangat membantu kesiapan jamaah untuk melunasi sisa setoran awal. Apalagi, sudah ada wacana untuk mengurangi subsidi biaya penyelanggaraan Haji 2023. Nah, soal besaran biaya haji ini harus juga harus disertai dengan sosialisasi yang baik kepada calon jamaah.
Penetapan biaya haji yang lebih awal tentu akan sangat membantu kesiapan jamaah untuk melunasi sisa setoran awal.
Hal penting lainnya yang perlu diperhatikan adalah soal kondisi kesehatan calon jamaah haji. Apalagi pada 2023, Kerajaan Saudi tak lagi membatasi usia jamaah yang akan menunaikan rukun Islam kelima itu. Itu artinya, calon jamaah yang berusia di atas 65 tahun yang sempat tertunda keberangkatannya bakal mendapat kuota pada penyelenggaraan Haji 2023.
Ini akan menjadi tantangan tersendiri bagi Kementerian Kesehatan. Karena itu, berbagai persiapan terkait kesehatan calon jamaah harus dilakukan sejak awal. Calon jamaah yang masuk dalam kategori risiko tinggi (risti) harus mendapat pendampingan dari petugas kesehatan, mulai tingkat kecamatan, agar mereka benar-benar menjaga kebugaran dan kesehatannya sebelum terbang ke Tanah Suci.
Yang tak kalah pentingnya, persiapan yang lebih cepat juga harus dimanfaatkan untuk memberi bimbingan ibadah secara maksimal. Kita tentu berharap, program manasik haji dilakukan secara baik dengan jumlah pertemuan pembinaan yang maksimal. Dengan begitu, calon jamaah benar-benar menguasai tata cara ibadah haji secara matang.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Kisah Runtuhnya Keluarga Kaya
Surah al-Qalam sempat menceritakan secara detail tentang keluarga kaya pemilik kebun.
SELENGKAPNYAMenghormati Orang Tua Rasulullah
Alangkah baiknya jika kita tidak berkomentar tentang orang tua Rasulullah mengingat keterbatasan ilmu.
SELENGKAPNYAIkut Tender Proyek, Bagaimana Aturan Syariahnya?
Untuk memudahkan gambaran tentang tender, akan dibuat perbandingan contoh tender.
SELENGKAPNYA