Hikmah
Rahasia Umur 40
Seseorang tidak berubah lagi dari kebiasaan yang dilakukannya bila mencapai umur 40 tahun.
Oleh ALVIAN IQBAL ZAHASFAN
OLEH ALVIAN IQBAL ZAHASFAN
Umur 40 tahun merupakan sesuatu yang spesial. Rerata para Nabi dan Rasul diangkat menjadi utusan Allah di umur tersebut, kecuali Nabi Isa dan Nabi Yahya. Menurut ilmu psikologi umur 40 adalah umur kedewasaan dan kematangan seseorang dalam berpikir, berbicara, bertindak dan bersikap.
Ibnu Katsir menukil satu pendapat bahwa seseorang tidak berubah lagi dari kebiasaan yang dilakukannya bila mencapai umur 40 tahun. Contohnya, kalau seseorang terbiasa mengaji satu juz sehari atau bangun malam untuk tahajud, maka hal itu akan menjadi kebiasaan.
Sebaliknya, jika di umur 40 masih doyan maksiat, zina, mabuk, begal, korupsi, culas, munafik, zalim maka laku itu akan menjadi candunya sampai mati, kecuali jika Allah merahmatinya. Boleh dikata usia 40 adalah momentum kembalinya manusia kepada fitrahnya. Karena itu Khairil Anwar tegaskan “Sekali berarti, sudah itu mati”.
Sementara itu, Ibnu Qayyim Al-Jauziyah membagi umur manusia menjadi empat fase: Aulad, sejak lahir hingga baligh (15 tahun). Syabab, sejak baligh sampai usia 40 tahun. Kuhul, usia 40 tahun hingga 60 tahun. Dan, Syuyukh, umur 60 tahun ke atas.
Konon, ketika Imam Syafi’i berumur 40 tahun, ia berjalan memakai tongkat. Ketika ditanya hal itu ia berkata, “Supaya saya selalu ingat bahwa saya adalah seorang musafir.” Setidaknya ada tiga tanggung jawab yang diemban oleh mereka yang berumur 40+.
Pertama, tanggung jawab ke atas yaitu taat kepada Allah dan Rasulullah, menghormati kedua orang tua dengan ketaatan, kesabaran, finansial dan perhatian. Kedua, tanggung jawab ke bawah yakni menyayangi dan menguatkan anak-anaknya dengan ilmu, pengarahan, kasih sayang, finansial dan teladan.
Ketika Imam Syafi’i berumur 40 tahun, ia berjalan memakai tongkat. Ketika ditanya hal itu ia berkata, “Supaya saya selalu ingat bahwa saya adalah seorang musafir.”
Ketiga, tanggung jawab ke samping, yaitu bersinergi dengan mitra hidup, istri/suami, saudara/i, dan tetangga dalam rangka membangun rumah tangga dan kehidupan sosial masyarakat yang rukun, aman dan damai.
Alquran surah al-Ahqaf [46]: 15 juga menegaskan keistimewaan umur 40+. Ayat tersebut mengingatkan mereka yang akan, sedang atau telah menginjak umur 40 tahun: Pertama, perbanyak syukur kepada Allah atas nikmat-nikmat-Nya yang selama ini telah direguk.
Kedua, bersyukur kepada kedua orang tua yang telah mengantarkannya ke umur 40 tahun, yang telah berhasil menjadikan anaknya sukses dalam berbagai bidang. Ketiga, komitmen untuk hanya berbuat yang diridhai Allah SWT.
Keempat, memberikan kebaikan, finansial, pengajaran dan teladan kepada anak dan cucu. Kelima dan keenam, sering-sering bertobat atas setiap kesalahan dan dosa yang telah diperbuat dan berserah diri kepada Allah sebagai pencipta dan pemberi rejeki karier, harta, keluarga, orang tua dan anak cucu.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Cara Memperbaiki Keretakan Rumah Tangga
Keluarga merupakan tempat orang-orang bernaung dalam suka dan duka.
SELENGKAPNYABersama Lestarikan Budaya
Kebudayaan merupakan karakter bangsa yang menjadi modal pembangunan dan investasi jangka panjang.
SELENGKAPNYA