
News
Tingkatkan Kesiagaan
Bencana alam berpotensi terjadi di hampir seluruh daerah Pulau Jawa.
JAKARTA --Wakil Presiden KH Ma 'ruf Amin meminta pemerintah daerah meningkatkan kesiapsiagaan terhadap bencana. Kiai Ma'ruf juga menginstruksikan seluruh aparat di pusat maupun daerah untuk bersiap menghadapi bencana yang mengancam selama musim hujan.
Kiai Ma'ruf mengatakan, pemerintah pusat melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)akan memimpin koordinasi kesiapsiagaan tersebut. Ia berharap BNPB terus memonitor kesiapan BPBD di daerah dalam menghadapi bencana.
"BNPB sebagai leading sector melakukan monitoring dan mempersiapkan kemungkinan itu (menghadapi bencana--Red). Saya kira pemerintah daerah juga sudah mempersiapkan diri, entah itu (menghadapi) banjir atau longsor," kata Kiai Ma'ruf saat menghadiri Musyawarah Nasional XXI Palang Merah Indonesia (PMI) di Jakarta, Senin (16/12).
Musim hujan yang baru tiba mulai menyebabkan bencana banjir, longsor, dan angin puyuh di berbagai daerah. Menurut catatan BNPB, selama sepekan terakhir, ada tiga orang meninggal dunia karena bencana banjir, salah satunya di Kabupaten Solok Selatan, Sumatra Barat.
Ketua Umum PMI yang juga mantan wakil presiden Jusuf Kalla (JK) menegaskan kesiapan PMI untuk menghadapi kebencanaan. JK mengatakan, PMI sudah siap dari segi peralatan hingga relawan. "PMI itu kan sebutannya enam jam sampai, tidak boleh lebih lambat dari enam jam," ujar JK.
Kesiapsiagaan juga dilakukan oleh Polri. Sebanyak 2.500 pasukan Brimob Polri disiagakan untuk mengantisipasi kerawanan bencana di musim hujan. Ribuan pasukan Brimob Polri tersebut akan ber gabung dengan BNPB, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), dan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas).
Wakil Kepala Korps Brimob Polri Brigjen Abdul Rakhman Baso mengatakan, pasukan Brimob akan tergabung dalam Operasi Aman Nusa II yang terbagi menjadi Satgas Pengungsian dan Perlindungan, Satgas Kedokteran dan Kesehatan, Satgas Lidik Sidik, dan Satgas Ban tuan Operasi (Banops).
"Sebanyak 2.500 pasukan Brimob Polri siap diterjunkan dalam status tanggap bencana maupun pascadarurat bencana," ujar Abdul seusai apel gelar pasukan Aman Nusa II 2019 di Mako Brimob Polri, Kelapa Dua, Cimanggis, Kota Depok, Senin (16/12).
Abdul mengatakan, Brimob Polri juga menyiapkan sarana pendukung trans portasi yang akan membantu kinerja seluruh satuan tugas dalam upaya penyelamatan ketika terjadi bencana.
Direktur Penanganan Pengungsi BNPB Johny Sumbung mengapresiasi apel siap siaga bencana pasukan Brimob Polri. BNPB menegaskan siap memberikan dukungan, terutama dalam hal logistik dan peralatan yang mendukung operasi bantuan bencana.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Agus Wibowo dalam kesempatan terpisah mengingatkan pemerintah daerah untuk mengantisipasi potensi bencana banjir, puting beliung, dan tanah longsor.Agus mengatakan, BNPB telah mengeluarkan surat edaran ihwal antisipasi bencana pada musim hujan kepada gubernur seluruh Indonesia untuk disam paikan kepemerintah kabupaten/kota.
Banjir sudah melanda beberapa daerah, antara lain Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah dan Pangkalpinang, Bangka Belitung. Ia menambahkan, Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, dan Riau, serta hampir seluruh Pulau Jawa berpotensi menghadapi bencana alam selama musim hujan.
Mengungsi
Sebagian besar korban banjir bandang di Kulawi, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, hingga kini masih berada di lokasi penampungan pengungsi di wilayah itu. Kepala Forum Pengurangan Risiko Bencana Kabupaten Sigi Syaiful Taslim mengatakan, banyak warga masih mengungsi karena rumahnya hancur. Selain itu, banyak rumah yang terkubur lumpur saat banjir bandang terjadi pada Kamis (12/12).
Infrastruktur dasar seperti jembatan dan jalan juga mengalami keru sakan berat karena tertimbun lumpur dan batu-batuan. Namun, jalan yang tertimbun per lahan bisa dilewati kendaraan setelah diperbaiki oleh aparat gabungan TNI/Polri, Basarnas, tagana Dinas Sosial, tim TRC BPBD, para relawan kema nusiaan, dan masyarakat se tempat.
Taslim menyebutkan, butuh waktu cukup lama untuk memulihkan permukiman penduduk yang diterjang banjir bandang.
Sebab, material yang menutupi perkampungan penduduk cukup banyak. "Bukan hanya lumpur, tetapi juga batu-batuan besar dan kayu,"katanya.
Taslim mengimbau, semua pihak yang peduli kemanusiaan dapat terus menyalurkan bantuan guna memenuhi kebutuhan hidup para korban yang rata-rata kehilangan rumah dan seisinya karena diterjang banjir. (antara ed:satria kartika yudha)
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.