Sejumlah Komunitas Yapen Bangkit Peduli HIV AIDS (YABAPHA) memegang lilin saat mengikuti acara di Aula Silas Papare, Serui, Kabupaten Kepulauan Yapen, Sabtu (30/11/2019). | ANTARA FOTO

Kisah Dalam Negeri

Kenaikan Jumlah Pasien Baru HIV Mengkhawatirkan

Data terkait pasien baru HIV-AIDS ternyata sangat mengkhawatirkan.

OLEH DADANG KURNIA

Memperingati Hari AIDS Nasional yang diperingati tiap 1 Desember, data terkait pasien baru HIV-AIDS ternyata sangat mengkhawatirkan. Seperti di Provinsi Jawa Timur, terdapat sebanyak 6.145 pasien baru HIV di daerah itu.

Kepala Dinas Kesehatan Jawa Timur, Erwin Astha Triyono memaparkan, data tersebut berdasarkan hasil pemeriksaan HIV-AIDS yang dilaksanakan di wilayah setempat, sepanjang 2022 tepatnya hingga Oktober. Secara kumulatif, kata Erwin, kasus HIV di Jatim tercatat sebanyak 84.959 kasus. Dari kasus yang ditemukan, baru 23.230 pasien yang saat ini mendapatkan terapi ARV.

"Masih terdapat kesenjangan antara jumlah kasus yang ditemukan dengan jumlah kasus yang diterapi ARV. Hal ini karena banyak pasien yang telah meninggal maupun putus berobat," kata Erwin, Jumat (2/12).

Erwin menjelaskan, untuk meningkatkan akses terapi ARV pada ODHIV (orang dengan HIV), Pemprov Jatim telah meningkatkan unit layanan testing HIV di Puskesmas maupun rumah sakit di wilayah setempat. Yaitu dari 1.178 unit layanan di 2021 menjadi 1.380 unit layanan di 2022.

Pihaknya juga telah meningkatkan jumlah layanan terapi ARV, dari 380 unit layanan di tahun 2021 menjadi 420 layanan hingga September 2022.

Selain peningkatan akses tes dan pengobatan HIV, Pemprov Jatim juga melakukan beberapa upaya penanggulangan HIV-AIDS. Di antaranya melakukan penemuan sedini mungkin dengan mengadakan mobile clinic pada populasi kunci dan ibu hamil.

"Kemudian melakukan penjangkauan pada populasi kunci yakni LSL (laki-laki seks laki-laki), waria, PSK, dan pengguna narkoba suntik dalam upaya pencegahan penularan HIV termasuk penjangkauan bagi pasien LFU," ujar dia.

Di Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, Dinkes mencatat ada sebanyak 308 kasus HIV-AIDS di Tangsel sepanjang Januari hingga November 2022. Dalam penanganan kasus tersebut, Dinkes Kota Tangsel terus menambah fasilitas pelayanan kesehatan.

photo
Petugas melakukan cek darah seorang warga saat tes HIV secara Gratis di Rumah Sakit Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Jumat (13/12/2019). - (ASPRILLA DWI ADHA/ANTARA FOTO)

“Pada tahun 2022 sampai dengan bulan November tercatat kasus HIV 266 kasus dan AIDS 42 kasus,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangsel Allin Hendalin Mahdaniar, Jumat (2/12/2022).

Allin menerangkan, dari ratusan kasus yang terdata tersebut, gender laki-laki adalah yang mendominasinya. Angka penderita dari gender perempuan tidak sampai 20 persen. “Kasus HIV-AIDS didominasi oleh laki-laki dengan persentase 81 persen. Kasus HIV/AIDS terbanyak berada pada usia produktif, yaitu 25-49 tahun,” ujar dia.

Berdasarkan data kumulatif, Allin membeberkan kasus HIV-AIDS Kota Tangsel pada periode 2015 hingga November 2022 sebanyak 1.685 kasus. Perinciannya, jumlah kasus HIV sebanyak 1.460 orang dan kasus AIDS sebanyak 225 orang.

Dia menyebut, layanan PDP (perawatan dukungan pengobatan) HIV/-AIDS di Kota Tangsel berjumlah 12 fasilitas pelayanan kesehatan yang tersebar di tujuh kecamatan, terdiri dari empat rumah sakit dan delapan UPTD (unit pelaksana teknis dinas) Puskesmas. Jumlah PDP di Tangsel dipastikan akan ditambah.

photo
Petugas mencatat identitas darah seorang warga saat tes HIV secara Gratis di Rumah Sakit Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Jumat (13/12/2019). - (ASPRILLA DWI ADHA/ANTARA FOTO)

Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Sukabumi, Jawa Barat, juga mencatat ada sekitar 2.050 orang di daerah itu sebagai orang dengan HIV-AIDS. Dari jumlah tersebut, 45 persennya merupakan warga ber-KTP Kota Sukabumi.

“Sementara 55 persen lainnya merupakan warga dari luar daerah yang menjalani pemeriksaan kesehatan di Kota Sukabumi," kata Ketua KPA Kota Sukabumi Fifi Kusumajaya.

Menurut Fifi, jumlah ODHA itu merupakan data dari 2000 sampai 2022. Mayoritas ODHA di Kota Sukabumi berusia 25-29 tahun yang tertular HIV akibat hubungan seks menyimpang yakni laki-laki seks laki-laki.

Jika di rata-ratakan setiap tahun angka ODHA bertambah 167 orang, namun kasus baru yang ditemukan kebanyakan warga dari luar Kota Sukabumi. Dari ribuan ODHA beberapa sudah ada yang meninggal dunia karena kondisinya sudah AIDS sehingga daya tahan tubuh terus menurun dan mudah terserang penyakit.

Polisi Tangkap Enam Orang dalam Penggerebekan Kampung Bahari

Polisi juga menyita sejumlah barang bukti narkotika dari penggerebekan Kampung Bahari..

SELENGKAPNYA

Polisi Kembali Buka Kasus Pemerkosaan Pegawai Kemenkop UKM

Penyidik akan kembali melakukan pemanggilan saksi dan lainnya untuk diserahkan kepada jaksa penuntut umum (JPU).

SELENGKAPNYA

Harga Beras Melonjak, Distribusi Diminta Diawasi

Perkembangan harga beras di tingkat produsen menunjukkan tren peningkatan.

SELENGKAPNYA