Pedagang ikan melayani pembeli di Teluk Labuan, Pandeglang, Banten, Selasa (6/9/2022). | ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas/tom.

Ekonomi

PT Perindo Libatkan UMKM dalam Rantai Pasok

Perusahaan siap menyerap ikan koperasi atau UMKM yang berniat memasok ikan.

JAKARTA -- PT Perikanan Indonesia (Persero) atau PT Perindo mendukung pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) agar naik kelas dari skala kualitas usaha, produksi, teknologi, hingga pembiayaan. PT Perindo memiliki program kemitraan antara UMKM dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Direktur Utama PT Perikanan Indonesia Sigit Muhartono mengatakan, pelibatan UMKM dalam rantai pasok perikanan ini sejalan dengan program Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM). Kemenkop UKM meminta UMKM masuk dan terintegrasi dalam rantai pasok BUMN dan menjadi bagian dari industrialisasi.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by PT Perikanan Indonesia (@pt_perikananindonesia)

Sigit menyampaikan, PT Perindo merangkul UMKM yang terdiri dari atas nelayan, pemilik kapal, pengusahaan ikan, pembudidaya, hingga pemilik warung. "Mitra-mitra ini kita dukung naik kelas dengan pembinaan, pemberian modal kerja, dukungan fasilitas, hingga asuransi perikanan," ujar Sigit dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (30/11).

Sigit menyampaikan ratusan mitra PT Perindo di seluruh wilayah operasional kantor cabang dan kantor pusat. Dengan begitu, mitra UMKM PT Perindo sudah masuk ke dalam rantai pasok perusahaan dalam menyuplai bahan baku untuk peningkatan produksi perikanan.

"Sehingga, perusahan mampu menjaga pasokan kebutuhan ikan dalam rangka ketahanan pangan serta peningkatan Angka Konsumsi Ikan Nasional (AKI)," kata Sigit.

 
 
Jadi, UMKM enggak usaha sendiri-sendiri, tapi menjadi bagian industri. Itu yang ingin kita bangun.
 
 

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengapresiasi BUMN yang sudah bermitra dengan para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah. Menurut dia, kemitraan harus selalu didorong untuk menciptakan transfer teknologi, transfer pengetahuan, dan transfer kemampuan mengelola bisnis.

"Jadi, UMKM enggak usaha sendiri-sendiri, tapi menjadi bagian industri. Itu yang ingin kita bangun," ujar Teten.

Teten berterima kasih kepada BUMN yang membuka peluang bagi UKM dan koperasi agar dapat masuk dalam kemitraan rantai pasok BUMN. Selain mengapresiasi PT Perikanan Indonesia, Teten juga mengapresiasi 16 BUMN lain yang sudah meningkatkan kemitraan terhadap pelaku UMKM, yaitu Pertamina, PLN, Kimia Farma, Krakatau Steel, Perum Perhutani, RNI, Inka, Perum Bulog, PPI, Berdikari, Garam, Bio Farma, PTPN III, Pindad, Pupuk Indonesia, dan Sang Hyang Seri.

 
 
Penghasilan warung kelontong ikan bisa sekitar Rp 4 juta hingga Rp 5 juta per bulan. Program ini sangat menarik dan menjanjikan.
 
 

Direktur Operasional PT Perikanan Indonesia Fajar Widisasono mengatakan, PT Perindo juga menggandeng pedagang warung UMKM dalam program Kelontong Ikan. Kelontong Ikan adalah pemberdayaan UMKM untuk menambah portofolio produk bagi warung kelontong.

Fajar mengatakan, program ini diperuntukkan bagi pelaku usaha mikro atau warung yang sudah beroperasi minimal selama dua tahun untuk dibantu suplai freezer beserta ikannya. Adapun ikan yang dipasok, yakni produk ritel PT Perindo, Tukato Seafood. Program ini merupakan hasil kolaborasi dengan PT Pegadaian.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by KemenkopUKM (@kemenkopukm)

"Penghasilan warung kelontong ikan bisa sekitar Rp 4 juta hingga Rp 5 juta per bulan. Program ini sangat menarik dan menjanjikan," ucap Fajar.

Selain itu, Fajar menambahkan, perusahaan siap menyerap ikan koperasi atau UMKM yang berniat memasok ikan baru dari hasil budi daya ataupun hasil tangkap di laut.

Ikuti Berita Republika Lainnya