Penumpang beraktivitas di sela-sela menunggu jadwal kedatangan kapal di Dermaga Eksekutif Pelabuhan Merak, Banten. | Republika/Thoudy Badai

Ekonomi

ASDP Optimistis Capai Target Laba

ASDP fokus pada komersialisasi pelabuhan dan optimalisasi kapal.

JAKARTA -- PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) memproyeksikan kinerja positif pada 2022. Corporate Secretary ASDP Indonesia Ferry, Shelvy Arifin, mengatakan, perusahaan membidik laba 2022 mencapai Rp 529,31 miliar. 

"Target laba ini tumbuh sebesar 62,21 persen dari laba pada 2021 sebesar Rp 326,30 miliar," kata Shelvy, Rabu (30/11).

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by PT ASDP Indonesia Ferry (@asdp191)

Untuk semester II 2022, ASDP memproyeksikan dapat mencetak laba sebesar Rp 198,42 miliar. Shelvy menuturkan, proyeksi tersebut merupakan 100 persen dari target rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP). 

Dalam mempertahankan kinerja positif pada semester II 2022, Shelvy mengatakan ASDP telah menyiapkan program strategis melalui kebijakan strategi manajemen. Program tersebut yaitu fokus pada peningkatan pendapatan, yakni komersialisasi pelabuhan dan optimalisasi kapal serta melalui kerja sama dengan mitra kerja.

"ASDP akan terus konsisten pada program transformasi dan digitalisasi, prioritas investasi, dan efisiensi keuangan," kata Shelvy.

Shelvy menambahkan, pada kuartal III 2022, ASDP mencatat kinerja konsolidasi positif dengan membukukan pendapatan Rp 1,16 triliun. Selain itu, juga mencetak laba bersih sebesar Rp 155,18 miliar.

 
 
ASDP masih bisa profit karena ada pertumbuhan logistik nonkendaraan atau logistik curah yang naik 40 persen.
 
 

Pencapaian laba bersih ASDP itu mencapai 176 persen dari target sebesar Rp 88,41 miliar pada kuartal III 2022. Pencapaian kinerja positif ASDP dikontribusikan kinerja penyeberangan perintis dan komersial (gabungan), antara lain, angkutan penumpang mencapai sebanyak 1,64 juta orang atau naik sebesar 77 persen dibandingkan realisasi periode yang sama tahun lalu sebanyak 928 ribu orang.

Selanjutnya, kendaraan roda dua dan tiga sebanyak 686 ribu unit atau naik 44 persen dari 476 ribu unit pada kuartal tiga tahun lalu. Lalu, kendaraan roda empat atau lebih mencapai 844 ribu unit atau naik 19 persen dibandingkan realisasi periode sama tahun lalu sebanyak 707 ribu unit. Sementara, barang hanya mencapai 176 ribu ton atau menurun 44 persen dibandingkan realisasi 2021 sebanyak 313 ribu ton.

Direktur Utama ASDP Indonesia Ferry Ira Puspadewi juga sempat mengatakan, mengincar peluang bisnis logistik curah. Logistik curah yang dilayani selama pandemi memperlihatkan angka yang cukup baik. 

"ASDP masih bisa profit karena ada pertumbuhan logistik nonkendaraan atau logistik curah yang naik 40 persen," kata Ira.

 
 
SCI juga memprediksi kontribusi sektor itu hingga akhir 2022 akan mencapai Rp 957,9 triliun setelah pada tahun sebelumnya sebesar Rp 719,6 triliun.
 
 

Melihat potensi tersebut, Ira menuturkan, ASDP juga akan mencoba fokus dalam melayani logistik curah dalam penyeberangan. Ira optimistis layanan logistik curah jika dimaksimalkan dapat memberikan dampak yang positif bagi kinerja ASDP. "Kemarin pertumbuhannya 40 persen pada saat pandemi, itu belum kita desain betul dengan sangat baik. Kalau bisa sangat baik lagi, pasti bisa lebih besar dar 40 persen," ungkap Ira.

Supply Chain Indonesia (SCI) memprediksi kontribusi sektor logistik pada 2023 akan terus positif. Chairman SCI dan CEO Ruang Logistik Setijadi mengatakan, lapangan usaha atau sektor transportasi dan pergudangan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) diproyeksikan menembus angka Rp 1.090,2 triliun pada 2023. 

"SCI juga memprediksi kontribusi sektor itu hingga akhir 2022 akan mencapai Rp 957,9 triliun setelah pada tahun sebelumnya sebesar Rp 719,6 triliun," kata Setijadi.

Dia menjelaskan, prediksi tersebut berdasarkan analisis SCI atas data Badan Pusat Statistik (BPS) sampai kuartal III 2022. Data BPS menunjukkan sektor itu tumbuh tertinggi dibandingkan sektor-sektor lainnya pada kuartal I hingga III pada 2022 berturut-turut sebesar 15,79 persen; 21,27 persen; dan 25,81 persen.

Di lain sisi, Setijadi mengatakan, perekonomian nasional maupun sektor logistik secara khusus dipengaruhi oleh perkembangan geopolitik. Begitu juga dengan pengaruh disrupsi rantai pasok global dan ancaman krisis 2023. 

Pedagang: Pasokan Beras Menurun

Mentan optimistis produksi beras lokal tetap mencukupi kebutuhan dalam negeri.

SELENGKAPNYA

Erick: Jangan Tergesa Pensiunkan PLTU

Tantangan pengembangan pembangkit EBT di Indonesia adalah investasi yang mahal

SELENGKAPNYA

Bank Muamalat Targetkan Aset Rp 100 Triliun

Ekosistem haji dan umrah akan menjadi fokus utama, baik dari sisi pembiayaan maupun pendanaan.

SELENGKAPNYA

Ikuti Berita Republika Lainnya