Lokasi rumah tempat ditemukannya empat jenazah yang disebut mati karena kelaparan, di Jalan Taman Asri, Kalideres, Jakarta Barat, Jumat (11/11/2022). | Ali Mansur/Republika

Kisah Dalam Negeri

Misteri Empat Jenazah 'Kelaparan' di Kalideres

Warga tak yakin korban meninggal akibat kesulitan ekonomi.

OLEH ALI MANSUR

Garis polisi melintang di pintu pagar besi warna oranye yang menjulang menutupi tampak depan rumah bercat abu-abu dan putih. Garis berwarna kuning itu dipasang usai ditemukan empat penghuni rumah dalam keadaan tak bernyawa.

Empat orang masing-masing bernama Rudianto (71 tahun) dan istrinya, Margaret (58), serta anak atas nama Dian (40) dan iparnya yang bernama Budianto (68). Rumah dengan nomor AC5/7 itu terletak di Jalan Taman Asri 3 Blok AC, RT 7 RW 15, Citra Garden 1, Kalideres, Jakarta Barat.

Samping kiri dan kanan juga ada rumah dengan luas yang hampir sama tapi tampak sedikit terbuka tanpa adanya pagar yang menutup teras depan. Penemuan empat mayat dalam rumah itu menggegerkan warga perumahan elite tersebut.

Seorang warga sekaligus tetangga korban, bernama Roy (32) mengaku tidak terlalu mengenal sosok kepala keluarga Rudianto, meski sudah 20 tahun tinggal satu kompleks. Padahal, rumah Roy hanya berjarak satu rumah dengan korban. Bahkan, ia terakhir melihat korban Rudianto keluar rumah sekitar 2-3 bulan lalu.

“Saya di sini dari 20 tahun lalu, termasuk penghuni paling awal, tapi nama bapaknya saja saya nggak tahu. Cuma kelihatan keluar masuk mobil saja,” ujar Roy saat ditemui di lokasi, Jumat (11/11).

 
Menurut Roy, alasan dirinya tidak mengenal keluarga Rudianto karena korban sangat jarang bersosialisasi dengan tetangga.
 
 

Menurut Roy, alasan dirinya tidak mengenal keluarga Rudianto karena korban sangat jarang bersosialisasi dengan tetangga. Bahkan, pada saat acara seperti pemilu dan acara keagamaan, Rudianto kerap mengurung diri dalam rumah. Sesekali korban terlihat keluar dari rumah hanya untuk mengambil makanan yang dipesan melalui daring.

“Saya lihat dia pesan makanan online, ada yang datang. Karyawan perempuan saya juga sekali doang lihat ibunya pakai daster, tiga bulan lalu,” tutur Roy.

Hal senada juga disampaikan oleh tetangga korban lainnya, Kelvin (29). Dia sempat melihat korban lainnya bernama Dian dua bulan lalu. Diakuinya, penghuni rumah berpagar teralis tinggi sudah tidak bersosialiasi sejak lama. Bahkan, pekerjaan dari yang bersangkutan juga tidak diketahui secara jelas.

“Dulu lebih akrab, dulu dia nggak pasang ini (PVC). Saya dulu pernah masuk ke rumahnya diundang. Kalau dulu yang kerja iparnya suka keluar. Kalau bapaknya saya nggak tahu kerjanya apa,” tutur Kelvin.

Sebelum benar-benar tertutup, kata Kelvin, korban sempat memiliki kendaraan roda empat dan roda dua yang sering terparkir di garasi rumah. Awalnya mobil CRV, kemudian ganti Brio. Namun, terakhir kendaraan itu tidak terlihat lagi di garasi rumah, begitu juga kendaraan roda dua.

 
Sebelum benar-benar tertutup, kata Kelvin, korban sempat memiliki kendaraan roda empat dan roda dua yang sering terparkir di garasi rumah. 
 
 

Ketua RT setempat, Asiong, menyebut korban juga memiliki tunggakan listrik, sampai aliran listriknya diputus PLN. Bahkan korban sempat diingatkan oleh pihak PLN untuk segera membayar tunggakan listrik. Sempat dibayar Rp 300 ribu, kata dia, tapi menunggak lagi dan akhirnya diputus.

“Dia ada tunggakan dari PLN keluar kasih ke saya, saya terima tanggal 31 Agustus. Pada 5 September saya ingatkan lagi ke anaknya, ‘tolong diurus jangan sampai diputus’. ‘Iya om, baik om, maaf ngerepotin, nanti saya kabari lagi’, seperti itu jawaban dari anaknya,” kata Asiong.

Kemudian terkait penyebab kematian korban, Asiong enggan berandai-andai. Muncul spekulasi mereka meninggal akibat faktor ekonomi. “Saya rasa kalau ekonomi enggak, bisa punya beli mobil segala, motor. Secara ekonomi kan mungkin dia menjual untuk mungkin ada keperluan yang lain apa seperti itu. Mungkin dia tidak ke luar rumah membeli makanan,” kata Asiong.

Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pasma Royce mengatakan, tidak ada tanda-tanda kekerasan dalam tubuh korban. Keempat korban diduga tewas karena kelaparan.

Sebab, pada lambung keempat korban tidak ada makanan. Mereka diduga tidak mendapat asupan makanan dan minuman cukup lama. Akibatnya, keempat korban diduga mengalami dehidrasi dan membuat mayat mengering.

 
Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pasma Royce mengatakan, tidak ada tanda-tanda kekerasan dalam tubuh korban.
 
 

"Bisa diduga berdasarkan pemeriksaan dokter, mayat ini tidak ada makan dan minum cukup lama karena ditemukan otot-otot sudah mengecil. Artinya, ada kekurangan cairan, dehidrasi, sehingga tubuh mayat menjadi kering," terang Pasma.

Pasma menjelaskan, keempat mayat tersebut ditemukan sudah dalam keadaan mulai membusuk dan ditemukan di posisi yang berbeda-beda, tidak dalam satu titik. Kemudian rumah mereka juga dalam keadaan tertutup, bahkan beberapa warga setempat menyangka jika mereka sudah pindah.

Lanjut Pasma, kronologis penemuan keempat mayat berawal dari petugas PLN yang hendak akan memutuskan instalasi listrik. Bau busuk itu semakin menyengat sesampai di rumah keempat mayat tersebut.

Lalu dia bergegas menghubungi Ketua RT 7 bernama Asiong dan juga petugas kepolisian. "Dilakukan pembukaan secara paksa dan ditemukan ada empat mayat, dua laki-laki dan dua perempuan yang berbeda-beda posisinya. Ada yang di belakang, ada di kamar tengah, dan ada di ruang tamu," ujar Pasma.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Modal dari Sumber yang tidak Halal

Jika ada dua pilihan hukum, maka Rasulullah SAW memilih hukum yang memudahkan selama pilihan tersebut bukan dosa.

SELENGKAPNYA

Jaga Stok Vaksin Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19

Peningkatan kasus saat ini adalah imbas dari kelangkaan stok vaksin Covid-19 beberapa waktu lalu.

SELENGKAPNYA

Pahlawan Pangan dan Ekonomi

Banyak negara maju Uni Eropa dan Amerika menghadapi masalah serius kondisi pangan dan energi.

SELENGKAPNYA