Pelajar memakai payung menerobos hujan deras di Jalan Kapten Tendean, Jakarta, Senin (7/11/2022). | Republika/Putra M. Akbar

Modis

Utamakan Material yang Nyaman

Pakaian yang tepat pada musim hujan adalah yang terasa nyaman saat dipakai oleh seseorang. 

OLEH UMI NUR FADHILAH

Pada musim hujan, kadang-kadang cuaca terasa panas dan lembap, tapi bisa tiba-tiba hujan ekstrem. Karena itu, pakaian perlu menyesuaikan dengan keadaan cuaca yang seperti itu. Bagaimana penyesuaiannya?

Tentu saja, setiap orang memiliki pandangan yang berbeda-beda. Namun, tentu ada kesamaan dari semua yang dibutuhkan, terutama dalam busana untuk musim-musim seperti ini. 

Desainer asal Yogyakarta, Hadriani Ahmad Sofiyulloh, mengatakan, sebelum hujan biasanya kondisi udara sangat panas dan lembap. Menurut dia, orang-orang bisa memakai kain jenis parasut.

“Parasut itu bisa stylish, tergantung material kain dan ketebalannya. Itu cocok sekali (pas musim hujan),” kata desainer yang akrab disapa Sofie itu kepada Republika, Senin (7//11).

Jika kondisi tidak terlalu panas, kata dia, dalaman kaus dapat dipakai untuk menyerap keringat, contohnya bahan katun. Lalu, untuk luarannya dapat menggunakan pakaian parasut untuk menghidnari hujan.

Untuk itu, kombinasi bawahan jins dapat tampil kasual. Untuk menambahkan kehangatan pada tubuh, bahan rajutan dan turtleneck sangat pas saat hujan. Hanya, jins dan bahan rajutan akan terasa berat saat terkena air. Itu sebabnya, hoodie berbahan neoprene dapat menjadi pilihan tepat di musim hujan. 

Sofie menyarankan untuk menghindari warna-warna terang, tapi bisa dijadikan sebagai kombinasi ke warna dominan gelap. “Kalau warna cerah bisa terlihat kotor jika terkena cipratan air,” ujar dia.

photo
Pelajar memakai payung menerobos hujan deras di Jalan Kapten Tendean, Jakarta, Senin (7/11/2022). Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan puncak musim hujan di sebagian wilayah di Indoneisa terjadi di bulan Desember 2022 hingga Januari 2023. - (Republika/Putra M. Akbar)

Untuk alas kaki, Sofie menyarankan agar menghindari alas kaki berbahan kain karena mudah basah. Alas kaki berbahan kulit bisa jadi pilihan karena mudah dibersihkan jika terkena air dan perawatannya pun tak sulit. Jika bahan kulit terkena air dan dibersihkan, cukup diangain-anginkan saja agar tidak lembap dan bau. Selipkan kertas atau kamper dalam sepatu agar menyerap lembap dan bau. 

Desainer dan pemilik jenama By Novita, Novita Yunus, menyarankan untuk tetap memakai baju yang nyaman selama musim hujan. “Walaupun musim hujan, sebenarnya kita tetap harus cari pakaian yang nyaman, misalnya katun, rayon, voal, yang menyerap keringat,” kata dia.

Tak hanya itu, seseorang bisa menggunakan outer, yang bisa dilepas saat panas. “Kalau menurutku simpel saja, sesuaikan dengan kepribadian, acara, waktu, bisa dipadu-padukan apa yang kita punya saja,” ujar dia.

Baju rajutan juga bisa menjadi pilihan mereka yang bekerja di dalam ruangan. Namun, pilihan rajut bisa kurang nyaman bagi orang yang lebih banyak beraktivitas di luar ruangan. “Balik lagi sebetulnya pakaian apa yang menurut mereka nyaman, apakah bekerja, mobile, ketemu orang banyak. Balik lagi ke kebiasaan dia seperti apa. Kalau untuk materialnya, memang paling bagus katun, rayon, voal,” kata dia.

photo
Pengendara motor memakai jas hujan menerobos hujan di Jalan Kapten Tendean, Jakarta, Senin (7/11/2022). - (Republika/Putra M. Akbar)

Novita beranggapan warna tidak menjadi masalah saat musim hujan. Namun, dia menyarankan untuk memakai pakaian yang lebih terang saat siang hari. Untuk wastra nusantara, Novita mengatakan jumputan berbahan katun dan silk bisa menjadi pilihan.

Terkait alas kaki, Novita menyarankan memilih sepatu yang nyaman, misalnya sneakers karena lebih praktis. Meskipun memakai kebaya atau wastra nusantara, sneakers tetap pas menjadi pilihan. “Kalau untuk keadaan sekarang hujan, aku lebih cari yang praktis. Kalau sepatu kulit, hujan-hujanan kan rusak. Kalau sekarang pakai yang paling nyaman, tapi versi bagusnya,” ujar Novita.

Jadi Diri Sendiri Lewat Monogram

Dalam dunia mode, koleksi monogram tengah menjadi tema yang marak digunakan di industri fashion saat ini. Jenama lokal untuk fashion perempuan, Nona, turut menghadirkan koleksi monogram sebagai koleksi teranyar pada November ini.

Koleksi ini merepresentasi perjalanan Nona, dari jenama lokal kecil sampai saat ini yang bergerak menjadi label yang memiliki nama di dunia fashion nasional hingga masuk pasar internasional.

Koleksi teranyar ini hadir dengan 40 artikel, mulai dari dress, atasan, set, rok, celana, tunik, serta aksesori pelengkap, seperti bandana, scarf, dan high heels. Koleksi yang diberi nama Identity Un/Known ini menggandeng empat influencer ternama Indonesia sebagai muse-nya, yakni Tyna Dwi Jayanti, Nathanie Christy Krisno, Anette Lupita, dan Sindy Mutmaina.

“Ada makna yang ingin kami sampaikan pada koleksi ini bahwa setiap orang bisa menjadi diri sendiri dan menentukan versi terbaik dari dirinya,” ujar Founder Nona, Andani Agni Putri, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (3/11).

photo
Pengendara motor bersiap menerobos hujan deras di Jalan Kapten Tendean, Jakarta, Senin (7/11/2022). - (Republika/Putra M. Akbar)

Sama halnya dengan perjalanan Nona, Andani mengatakan, Nona terus berinovasi dalam pencarian versi terbaik dari dirinya. Dalam desain monogram Nona, Andani menjelaskan terdapat empat huruf “n” yang menghadap empat kutub berbeda.

Itu melambangkan eksplorasi yang senantiasa Nona lakukan ke segala arah untuk memberikan produk terbaik untuk pelanggan. Kemudian terdapat garis-garis anyaman yang menjalin huruf-huruf tersebut dan melambangkan ikatan yang Nona selalu mencoba untuk jalin dengan pelanggan Nona.

Dengan desain monogram yang bermakna, Andani mengatakan, koleksi ini dapat digunakan di segala aktivitas, baik aktivitas yang santai maupun formal. Andani mengatakan, koleksi dengan desain monogram huruf “n” yang saling terhubung akan memberikan tampilan elegan dan menawan bagi para penggunanya.

Menyoal kolaborasi dengan empat influencer tersebut, Andani berpendapat, mereka perempuan hebat yang merepresentasikan pribadi yang aktif dan elegan. “Kami ingin para perempuan Indonesia, terutama working moms, young moms, serta remaja dapat tampil elegan dan luxury dengan menggunakan produk lokal,” ujar Andani.

Di dunia mode, Andani menjelaskan desain monogram memang identik dengan classy, luxury, dan elegan. Namun, jika tidak tepat guna pemakaiannya, pengguna juga tidak mendapatkan gaya yang pas.

Karena itu, ada beberapa hal yang harus diperhatikan perempuan saat menggunakan outfit dengan desain monogram ini. “Mix and match koleksi monogram gampang-gampang susah, tetapi yang utama adalah rasa percaya diri.” 

Dia mencontohkan seseorang bisa mencoba menggunakan outfit one set dari head to toe dengan ditambahkan aksesori perhiasan agar terlihat lebih memukau. Selain itu, busana berlapis dapat menjadi opsi agar tampil elegan, tapi masih terlihat santai.

Dalam koleksi monogram ini, Andani mengatakan Nona juga menghadirkan beberapa produk dengan warna netral, seperti putih dan champaign. Sebagai pelengkap koleksi monogram yang sebagian besar didominasi design rajut/knits, Andani mengatakan, Nona membuat koleksi dengan warna netral agar pelanggan dapat lebih mudah untuk di-mix and match dalam koleksi ini.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Intrik Teknologi dalam Geopolitik

Pandangan politik petinggi perusahan teknologi ikut berkontribusi pula pada percaturan politik dunia.

SELENGKAPNYA

Penerima Habibie Prize: Anak Muda Miliki Banyak Potensi

Penghargaan Habibie Prize bisa menginspirasi ilmuwan muda lainnya

SELENGKAPNYA

Mu'ti: Muhammadiyah tak Bergantung pada Sinten dan Pinten

Warga Muhammadiyah mancanegara semangat menghadiri muktamar.

SELENGKAPNYA