Bugar
Jaga Tubuh Tetap Sehat
Antisipasi yang dapat dilakukan adalah menyiapkan obat-obatan yang diperlukan untuk pertolongan pertama.
OLEH DESY SUSILAWATI, GUMANTI AWALIYAH
Saat ini, berbagai wilayah Indonesia tengah memasuki musim hujan dan sesekali terjadi cuaca ekstrem dengan tingkat curah hujan yang tinggi juga angin kencang diiringi petir. Kondisi seperti itu rentan bagi kesehatan dan daya tahan tubuh. Ditambah lagi, virus dan bakteri makin mudah berkembang pada saat-saat musim seperti itu.
Masa pancaroba atau peralihan musim biasanya disertai dengan berbagai penyakit. Suhu udara yang lebih dingin memudahkan virus untuk berkembang dan berpindah tempat. Sementara itu, sistem kekebalan tubuh manusia bekerja lebih lemah di suhu dingin sehingga virus lebih mudah menginfeksi tubuh.
Hujan dengan intensitas yang tinggi biasanya diiringi dengan banjir di sejumlah daerah. Banjir menjadi media penyebaran bakteri dan virus yang cepat. Virus penyebab Covid-19 saat ini juga masih perlu diwaspadai. "Jika tidak benar-benar menjaga daya tahan tubuh saat musim hujan, Anda akan dengan mudah terkena penyakit," ujar dokter umum RS Pondok Indah-Pondok Indah, dr Kristanti Diliasari, dalam keterangan tertulisnya, pekan lalu.
Beberapa jenis penyakit yang kerap mengintai saat musim hujan adalah infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Penyakit berikutnya adalah demam tifoid. Demam tifoid merupakan penyakit akut yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi. Bakteri itu biasanya ditemukan pada makanan atau minuman yang terkontaminasi. Bakteri itu juga dapat ditularkan oleh orang yang terinfeksi.
Penyakit musim hujan lainnya adalah demam berdarah, leptospirosis, dan diare. Dalam kondisi hujan dan banjir, faktor yang meningkatkan risiko seseorang terkena diare adalah kurangnya akses terhadap air bersih, sanitasi lingkungan yang kurang baik, tidak menjaga kebersihan diri, serta mengonsumsi makanan yang tidak higienis.
Diare dan infeksi kulit dapat terjadi karena banjir. “Penyakit diare dan infeksi kulit merupakan dua penyakit yang sering kali menjadi ancaman saat terjadi bencana banjir. Pentingnya menjaga kesehatan dapat membantu mencegah terjadinya berbagai penyakit saat banjir,” ujar Sekretaris Jenderal Pengurus Besar (PB) Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr Ulul Albab SpOG dalam siaran pers yang diterima Republika.
Dia menjelaskan antisipasi yang dapat dilakukan, yaitu menyiapkan obat-obatan yang diperlukan untuk melakukan pertolongan pertama. Selain itu, saat musim hujan tiba, masyarakat dapat menjalani aktivitas dengan menggunakan pakaian hangat, mengonsumsi makanan sehat dan bergizi, berolahraga, serta menyiapkan payung saat hendak bepergian.
“Apabila mengalami gejala penyakit penyerta di musim hujan, segera melakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan terdekat, agar bisa segera mendapatkan penanganan secara cepat dan tepat," ujar Ulul. Menurut dia, upaya mencegah lebih baik daripada mengobati, salah satu upaya pencegahan penyakit pascabanjir adalah dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
Untuk menghindari risiko berbagai penyakit tersebut, Kristanti mengatakan, penting untuk menjaga daya tahan tubuh pada musim hujan. "Musim hujan memang tidak dapat dihindari, tetapi Anda dapat mengantisipasi dan mencegah terkena penyakit penyertanya."
Cara pencegahannya adalah menjaga pola makan, rutin berolahraga, menjaga kualitas tidur, mengelola stres, menjaga tubuh tetap hangat, menjaga kebersihan diri dan lingkungan, dan melakukan gerakan 3M rutin. Selain itu, vaksinasi juga penting untuk mencegah tubuh terinfeksi penyakit-penyakit tertentu, termasuk Covid-19.
Studi menunjukkan, vaksin influenza mengurangi risiko penyakit influenza secara keseluruhan dan memperkecil kemungkinan Anda sakit parah jika memang terinfeksi. "Menjaga daya tahan tubuh sebaiknya dilakukan setiap saat dan dijadikan sebagai kebiasaan, bukan hanya saat musim hujan atau masa pancaroba saja," ujarnya.
Manfaatkan Obat Modern Asli Indonesia
Seiring perkembangan teknologi dan inovasi, industri obat modern asli Indonesia (OMAI) terus bertumbuh dan mampu menjawab kebutuhan akan obat berbahan alam yang terbukti secara uji klinis. Namun, hingga kini masih banyak pihak yang meragukan keamanan OMAI.
Farmakolog molekular sekaligus Director of Research & Business Development Dexa Group Prof Raymond Tjandrawinata mengimbau masyarakat Indonesia untuk tidak ragu memilih OMAI. Sebab, produk OMAI, khususnya yang diproduksi Dexa Medica, sudah memiliki evidence based medicine.
“Kebanyakan fitofarmaka diresepkan oleh para dokter melalui formularium fitofarmaka dari Kemenkes. Dexa Medica punya evidence-based medicine. Walaupun herbal, diproses secara modern sehingga dokter percaya bagaimana cara kerjanya. Kita melakukan uji klinis dan terpercaya bahwa obat ini punya khasiat yang baik sekali,” kata Prof Raymond di ICE BSD, Jumat (4/11).
Sebagai salah satu upaya strategis mendukung kemandirian industri OMAI, kata Raymond, Dexa Group juga memproduksi obat modern asli Indonesia yang bersertifikat TKDN. Sebab, mulai dari bahan baku, produsen bahan baku, peneliti, proses penelitian, pengembangan, hingga distribusinya berasal dari Indonesia.
Saat ini, Dexa telah memproduksi 63 persen produk OMAI fitofarmaka dari 57 item yang terdaftar dalam nomor izin edar (NIE) Badan POM. Sementara, itu obat herbal terstandar (OHT) yang diproduksi Dexa Group mencapai 26 persen dari 125 NIE Badan POM. "Setiap produk memiliki uji klinis berbeda. Semakin banyak kita menambah data, dokter semakin convinced untuk menggunakan obat ini,” ungkap Raymond.
Salah satu produk obat dari Dexa yang sangat diincar kala pandemi Covid-19 adalah Stimuno. Suplemen yang tersedia dalam bentuk sirup dan kapsul itu mengandung ekstrak kering Phyllanthus niruri yang diindikasikan dapat mengaktifkan sistem kekebalan tubuh dan membantu memperbaiki sistem kekebalan tubuh. Raymond mengatakan, konsumsi Stimuno secara rutin terbukti memperkuat sistem imun.
“Dua hari lalu, saya flu dan batuk. Untuk antisipasi, saya PCR, tapi hasilnya negatif. Terus, ya sudah, saya minum Stimuno terus, dan sekarang sudah enggak flu atau batuk lagi. Jadi, memang manjur dan pastinya aman. Selain karena bahan bakunya dari alam Indonesia, juga sudah melalui uji klinis,” kata Raymond.
Pemanfaatan obat tradisional juga diterapkan oleh PT Deltomed Laboratories. Mereka berinovasi untuk memberikan produk herbal yang efektif dan aman dikonsumsi, juga praktis. Salah satunya adalah Antangin JRG + Jahe Merah dalam bentuk tablet herbal. Kandungannya adalah jahe merah, jahe emprit, royal jelly, dan ginseng.
Produk itu diklaim efektif untuk meredakan masuk angin, mual, kembung, sakit kepala, serta dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Manfaat tersebut tentunya dapat menjadi andalan saat musim hujan serta perubahan cuaca yang ekstrem.
Musim hujan dapat membuat tubuh mudah terserang penyakit, seperti badan mulai tidak nyaman, badan ngilu, dan masuk angin, sehingga bisa menghambat aktivitas keseharian.
Chief Business Development and R&D PT Deltomed Laboratories Victor S Ringoringo mengatakan, semua produk PT Deltomed Laboratories diolah dengan standar good manufacturing practices (GMP) dan cara pembuatan obat tradisional yang baik (CPOTB).
"Kami juga memastikan produk-produk PT Deltomed Laboratories tidak mengandung etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG) karena terbuat dari 100 persen bahan herbal,” ujarnya dalam keterangan pers yang diterima Republika.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Teladan Ibnu Ummi Maktum
Keterbatasan fisik tidak lantas melemahkan ketaatan Ibnu Ummi Maktum kepada Allah dan Rasul SAW.
SELENGKAPNYAAnies Sudah Tempatkan Satu Kaki di Pilpres
Anies dan Nasdem masih harus bekerja sama dengan partai lain agar pencalonannya sebagai capres mulus.
SELENGKAPNYAMengenal Pembagian Darah Mustahadhah Nifas
Ada beberapa pembagian tentang mustahadhah nifas
SELENGKAPNYA