Seorang calon nasabah melakukan pembukaan rekening Tabungan OCTO Savers-iB yang berbasis Syariah melalui OCTO Mobile dari CIMB Niaga di Jakarta, Rabu (8/9). | REPUBLIKA

Ekonomi

Dilema Spin Off dan Komitmen Pengembangan UUS

Sinergi perbankan menjadi salah satu solusi mengatasi tantangan spin off.

OLEH LIDA PUSPANINGTYAS

Sesuai aturan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah, perbankan harus memisahkan unit usaha syariah (UUS) sebelum pertengahan 2023. Di tengah kewajiban tersebut, bank pemilik UUS mengkhawatirkan dampak kontraproduktif terhadap bank yang dihasilkan dari skema spin off tersebut.

PT Bank CIMB Niaga Tbk menegaskan komitmen untuk terus mendukung pertumbuhan unit syariahnya baik melalui skema spin off maupun tetap berbentuk UUS. Direktur Utama CIMB Niaga Lani Darmawan menekankan, perusahaan juga akan selalu patuh dengan regulasi yang ada.

Meski begitu, CIMB Niaga bersama dengan asosiasi seperti Perbanas dan Asbisindo terus menyuarakan pada regulator bahwa spin off bisa berdampak kontraproduktif pada pengembangan UUS yang dipisahkan dari induknya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by CIMB Niaga (@cimb_niaga)

"Kami terlibat aktif sekali pembicaraan dengan regulator, pemerintah, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) terkait dengan RUU P2SK, untuk spin off ini kami akan tetap comply dengan aturan yang berlaku," kata Lani, pekan lalu.

Saat ini, kata Lani, seluruh cabang CIMB Niaga selalu menawarkan produk syariah melalui inisiatif sharia first. Dia menilai, hal ini bisa meningkatkan literasi, inklusi, dan berdampak pada penguatan kinerja yang masif.

"Dengan sharia first ini pengetahuan syariah dan inklusivitas terjadi. Hal ini akan hilang kalau spin off karena konvensional tidak bisa kelola lagi," katanya.

Lani menyebut, pertumbuhan portofolio syariah juga akan jauh lebih rendah atau melambat jika dilaksanakan spin off. Hal ini terjadi karena faktor biaya operasional, kecukupan modal, risiko, dan ketersediaan sumber daya manusia.

Ia mencontohkan, bank syariah hasil spin off tidak bisa lagi memenuhi kebutuhan pembiayaan dengan nilai yang besar. Kemampuannya dalam membiayai proyek-proyek besar, seperti korporasi akan berkurang karena faktor modal.

 
 
Sinergi antara bank umum syariah (BUS) dengan bank umum konvensional (BUK) induk akan menjadi solusi mengatasi biaya operasional yang lebih tinggi.
 
 

"Di CIMB, untuk proyek-proyek besar seperti BUMN itu diarahkan ke syariah karena kita punya produk Salam yang sangat disukai korporasi karena bisa off balance sheet," katanya.

Meski begitu, Lani menegaskan, CIMB Niaga akan tetap patuh pada keputusan akhir terkait kebijakan spin off. CIMB Niaga juga telah menyiapkan strategi jika spin off tetap menjadi kewajiban. "Komitmen dari induk kalau tetap spin off, syariah akan tetap jadi bagian penting untuk CIMB Niaga," ujarnya.

Pada kuartal III 2022, CIMB Niaga Syariah mencatat pertumbuhan pembiayaan hampir 30 persen. Laba juga tumbuh double digit di atas 20 persen. Sementara, dana pihak ketiga (DPK) terkontraksi 5,7 persen menjadi Rp 34,63 triliun.

Direktur Pengaturan dan Perizinan Perbankan Syariah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nyimas Rohmah mengatakan, sinergi perbankan menjadi salah satu solusi mengatasi tantangan spin off. Sinergi tersebut dapat dilakukan dengan perkembangan perbankan syariah, perluasan akses layanan, peningkatan efisiensi, peningkatan daya saing, serta peningkatan kinerja dan kualitas layanan.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Otoritas Jasa Keuangan (@ojkindonesia)

"Sinergi perbankan antara bank umum syariah (bus) dengan bank umum konvensional (buk) induk akan menjadi solusi dalam mengatasi biaya operasional yang lebih tinggi," ujar Nyimas.

Ia menjelaskan, ruang lingkup sinergi BUS dan BUK setelah spin off UUS adalah pemanfaatan infrastruktur, yaitu jaringan kantor, terminal perbankan elektronik (ATM), pengarsipan, dan sebagainya. Kemudian, sinergi mencakup pula pemanfaatan teknologi, yaitu pusat data, pusat pemulihan bencana, keamanan informasi, ketahanan siber, aplikasi, dan sebagainya.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Sederhana Bukan Berarti Miskin

Pejabat yang kerap menampilkan gaya hidup //hedon// disebabkan kurangnya pemahaman agama

SELENGKAPNYA

Ajak Anak Cintai Alquran

Target eTahfizh tidak hanya mencetak penghafal Alquran.

SELENGKAPNYA

Gapai Dunia dari Kota Santri

Program audisi merupakan pijakan awal proses pembinaan secara komprehensif yang dilakukan PB Djarum.

SELENGKAPNYA