
Filantropi
Ajak Anak Cintai Alquran
Target eTahfizh tidak hanya mencetak penghafal Alquran.
OLEH RAHMA SULISTYA
Mencintai Alquran bisa diajarkan kepada anak sejak usia dini, bahkan banyak anak berusia tiga tahun sudah tertarik untuk menjadi penghafal Alquran. Sayangnya, beberapa anak memiliki nasib tidak beruntung sehingga harapan mereka menjadi penghafal Alquran pun menguap.
Berangkat dari hal itu, konseptor dan inisiator Ekselensia Tahfizh School, Muhammad Syafi'ie el-Bantanie, mendirikan Ekselensia Tahfizh School (eTahfizh) yang merupakan program investasi SDM yang berfokus pada tahfiz-plus (Islamic studies and leadership).
“Program ini diperuntukkan bagi anak-anak pilihan lulusan SMP atau MTs dan sederajat yang memiliki kemampuan potensi akademik, namun memiliki keterbatasan finansial,” ujar Syafi'ie saat dihubungi Republika, Senin (24/10).
Menurut dia, pelajaran formal di sekolah masih belum cukup untuk menjawab tantangan pendidikan moral dan kepemimpinan. Apalagi, Alquran menjadi spirit dan benchmark dalam membangun tatanan peradaban bangsa dan dunia sehingga perlu diunggulkan dalam pendidikan nonformal berbasis Islam.

Didirikan pada 16 Juli 2018, target eTahfizh tidak hanya mencetak penghafal Alquran, tetapi juga mengaplikasikan semua ajaran Alquran dalam perilaku yang baik dan bermanfaat di masyarakat. Target hafalan para murid dalam satu tahun adalah 30 juz.
Mereka harus menyetorkan hafalannya minimal tiga halaman dalam satu hari. Dalam satu pekan, mereka memiliki lima hari efektif untuk menyetorkan hafalan barunya, yaitu 15 halaman. Dalam satu bulan, mereka semua telah memiliki hafalan sebanyak tiga juz. Dalam satu semester, murid akan menyelesaikan hafalan sebanyak 15 juz.
“Dalam setahun, seluruh murid telah menyelesaikan hafalannya 30 juz. Mekanisme murajaah harian lewat pembiasaan tilawah tiga juz tiap hari secara berjamaah. Satu guru itu menangani 10 murid,” ucap Syafi'ie lagi.
Proses menghafal di eTahfizh tidak menggunakan metode khusus. Mereka diperkenalkan dengan beberapa metode dan mereka yang memutuskan untuk memilih metode yang terbaik untuk mereka. Program pembiasaan (habituasi) yang berlaku untuk semua murid, yaitu tilawah sebanyak tiga juz setiap hari secara berjamaah dan jahr serta membiasakan menulis Alquran dengan menggunakan Alquran tulis.
View this post on Instagram
Lalu, untuk pelatihan kepemimpinan, diajarkan beberapa pelajaran seperti, training imamah, survival insting, big dreams and roadmap, jumpa dan wawancara tokoh, cara kepemimpinan Rasulullah SAW, khalifa supercamp, bahkan ada backpacker internasional serta beragam pelajaran lainnya.
“Saat ini, sudah meluluskan angkatan I dengan capaian 100 persen diterima di PTN dan PTKIN (perguruan tinggi keislaman negeri) dan angkatan II 90 persen diterima di PTN dan PTKIN,” papar Syafi'ie.
Ia juga memaparkan cara terbaik mengisi waktu luang dengan hal positif. Akhir pekan jangan sampai di rumah saja menghabiskan waktu dengan gawai hingga membuat liburan berlalu tanpa melakukan hal bermanfaat. Agar liburan semakin berfaedah, ada baiknya mengajak anak, kerabat, atau saudara untuk berkenalan dengan Alquran, salah satunya dengan menghafal. Sebab, selain mampu mendekatkan diri dengan Alquran, ternyata ini juga mampu mengasah kemampuan memori otak.
Tentu saja ada banyak juga manfaat positif lainnya ketika anak mulai menghafal Alquran. Hal itu misalnya menjauhkan anak-anak dari hal-hal negatif, seperti narkoba, pornografi, dan pergaulan bebas, serta perilaku-perilaku buruk lainnya.
Selain itu, menghafal Alquran juga akan meningkatkan keimanan dan ketakwaan anak dalam mengenal Islam dan kitab sucinya sehingga bisa menjadi bekal bagi mereka di masa depan hingga ke akhirat.

Berikut ini merupakan langkah yang harus dilakukan agar anak tertarik untuk menghafal Alquran. Pertama, lakukan pendekatan, ini karena pendekatan di awal akan menentukan proses selanjutnya. Lakukan perlahan namun berprogres, jangan sampai anak merasa terpaksa atau dipaksa.
Kedua, ciptakan suasana menghafal yang menyenangkan agar anak dapat menikmati proses menghafal yang berlangsung. Ketiga, rajin murajaah atau mengulang-ulang hafalan. Misalnya, jadwalkan murajaah setiap hari, seperti dilakukan mulai pagi setelah subuh hingga pukul 09.00 pagi. Setelah jeda untuk sarapan dan tidur siang, murajaah dilakukan kembali setelah shalat Zhuhur hingga Ashar. Kemudian, beri jeda kembali agar anak bisa bermain dan istirahat.
Keempat, bersabar. Ini penting karena mood anak-anak berbeda dengan orang dewasa, maka bersabarlah saat mengajarkan anak-anak.
Empat tips itu diharapkan dapat membantu para orang tua membimbing anak-anak di rumah menjadi generasi penghafal Alquran di masa depan. Dan satu hal yang juga perlu diingat bahwa pada dasarnya proses menghafal menggunakan prinsip copying atau meniru.

Banyak anak yang bicara pun belum jelas, tapi bisa hafal lagu-lagu barat. Jika dilakukan terus-menerus, berkesinambungan, dan konsisten, pasti anak akan bisa menghafal Alquran dengan baik. Jangan lupa sertakan juga dirasah Islamiyah, yakni ilmu agama yang mengiringi, seperti akidah, fikih, ulumul Qur’an, ulumul hadis, serta bila perlu bahasa Arab dan Inggris.
Masyarakat yang ingin terus mendukung program ini tetap berjalan bisa segera mengunjungi laman etahfizh.org dan berdonasi. Program ini juga dikelola bersama dengan Dompet Dhuafa.
Rumah Qur’an Tersebar dari Sabang Hingga Merauke
Menghafal Alquran bisa mulai dijalankan sejak usia balita. Bagi kaum dhuafa yang ingin sekali mengajarkan anaknya membaca Alquran, Rumah Zakat mewujudkannya melalui Rumah Qur’an. Ini merupakan program penyediaan fasilitas dan kegiatan belajar baca tulis Alquran bagi masyarakat.
Chief Program Officer Rumah Zakat Murni Alit Baginda mengatakan, Rumah Qur’an sudah tersebar di seluruh Indonesia. Setiap provinsi memiliki satu hingga tiga Rumah Qur’an dan yang terbanyak berada di Provinsi Sumatra Utara ada 10 Rumah Qur’an. “Total keseluruhan ada 230 Rumah Qur’an dengan 4.465 penerima manfaat,” ujar Murni.
View this post on Instagram
Salah satu Rumah Qur’an yang bisa diintip adalah di Desa Aceh, Kecamatan Pajar Bulan, Kabupaten Lahat, Sumatra Selatan. Rumah Qur’an berjalan bersama pengasuh TPQ Al-Fattah yang memberikan bimbingan kepada para murid.
Rumah Zakat memberikan dukungan penuh dalam setiap kegiatan, beberapa fasilitas telah diberikan antara lain Alquran, buku Iqro', whiteboard, buku bacaan Islam, meja lipat, snack, dan beberapa fasilitas lain, serta kafalah rutin setiap bulan kepada satu orang pengajar TPQ Al-Fattah.
“Terima kasih, Rumah Zakat, atas support yang telah diberikan kepada kami, semoga ini menjadikan amal saleh bagi para donatur dan Rumah Zakat,” ungkap pengajar TPQ Al-Fallah, Ustaz Ilham Maulana.
Program ini masuk dalam program pendidikan Rumah Zakat, yang di antaranya juga memberikan beasiswa juara bagi anak yatim dan dhuafa. Banyak anak-anak yang sudah dengan fasih membaca Alquran, bahkan mereka berani tampil di depan publik.
Contohnya dalam salah satu acara Gebyar Maulid Nabi Muhammad SAW yang menghadirkan anak-anak SD Juara Binaan Rumah Zakat dan juga anak-anak juara yatim serta dhuafa penerima manfaat beasiswa. Dalam berbagai kegiatan dengan nuansa penuh kebahagian itu, digelar murajaah Alquran bersama yang dipimpin oleh para anak-anak takhosus SD Juara Jakarta Timur yang sudah memiliki hafalan hampir tujuh juz. Adapun surah yang dibaca adalah al-Mulk dan juz 30.
Untuk membantu Rumah Qur’an tetap berdiri kokoh, para donatur bisa menyumbangkan rezekinya dengan mengunjungi laman rumahzakat.org dan bisa memilih menu infak pendidikan.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Sederhana Bukan Berarti Miskin
Pejabat yang kerap menampilkan gaya hidup //hedon// disebabkan kurangnya pemahaman agama
SELENGKAPNYATeladan Kesederhanaan dari Pemimpin Islam
Tak sedikit pemimpin Islam yang sukses justru berlaku hidup sederhana.
SELENGKAPNYA