Ustaz Dr Amir Faishol Fath | Republika

Khazanah

Perempuan dan Peradaban

Dua perempuan yang teguh menyiapkan generasi untuk tegaknya peradaban, yaitu istri Imran dan Maryam binti Imran.

 

DIASUH OLEH USTAZ DR AMIR FAISHOL FATH; Pakar Tafsir Alquran, Dai Nasional, CEO Fath Institute

Meski diberi nama Ali Imran (keluarga Imran), surah ini tidak bercerita tentang Imran, tetapi membahas tentang dua perempuan yang teguh menyiapkan generasi untuk tegaknya peradaban, yaitu istri Imran dan Maryam binti Imran.

Kisah istri Imran sangat mengagumkan. Seorang ibu yang mempunyai semangat untuk menjaga Masjid al-Aqsha. Waktu itu di bawah jajahan Romawi. Cita-citanya sederhana tetapi sangat agung, yaitu ingin melahirkan seorang anak laki-laki, untuk menjadi pengabdi di Masjid al-Aqsha muharraraa.

Allah merekam nazar ini: “Idz qaalat imraatu imraana rabbi innii nadzartu laka maa fii bathnii muharraraa fataqabbal minnii.” (Ingatlah ketika istri Imran berkata: ‘Ya Tuhanku sesungguhnya aku menazarkan kepada Engkau anak yang dalam kandunganku menjadi hamba yang saleh dan berkhidmah [di baitul maqdis]. Maka terimalah nazarku ini)’.” (Ali Imran: 35).

Kata muharrara  (terbebas), maksudnya terbebas dari belenggu nafsu dan kepentingan duniawi. Artinya murni ikhlas karena Allah. Kerena itu, nazar tersebut langsung diterima oleh Allah: “Fataqabbalahaa rabbuhaa biqabuulin hasanin.” (Ali Imran: 37).

Sekalipun ternyata yang lahir adalah anak perempuan: “Falammaa wadh’athaa qaalat innii wadha’tuhaa untsaa.” (Ali Imran: 36).

Dari penuturan ini terkesan istri Imran sempat sedih seakan nazarnya ditolak, sebab yang lahir adalah perempuan, padahal yang diharapkan laki-laki. Biasanya yang berkhidmah di Masjid al-Aqsha adalah laki-laki.

Tetapi Allah segera menjawabnya, bahwa itu bukan perempuan biasa, melainkan dialah yang sengaja Allah persiapkan untuk kelak lahir darinya seorang anak mulia yaitu nabi Isa: “Wallahu a’lamu bimaa wadha’at wa laisadz dzkari kal untsaa.” Anak perempuan tersebut diberi nama Maryam: “Wa innii sammaituhaa Maryam.” (Ali Imran: 36).  

Kisah Maryam sangat luar biasa. Sejak kecil sudah dimohonkan kepada Allah agar dilindungi dari setan: “Wa innii uiidzuhaa bika wa dzurriyatahaa minasy syaithaanir rajiim.” (Ali Imran: 36). Maryam kecil tumbuh dalam kesucian diri. Dia rajin beribadah di mihrab: “Ya maryamuqnutii lirabbiki wasjudii warkaii ma’arraaki’iin.” (Ali Imran: 43).

Nabi Zakaria terpilih sebagai yang mengurus hidupnya. Namun, Allah telah menyiapkan segala kebutuhannya. Setiap kali Nabi Zakaria masuk ke mihrab kaget karena menemukan segala buah-buahan telah tersedia di sana: “Annaa laki hadzaa” (Dari mana kamu dapat semua ini?), tanya Nabi Zakaria. Maryam menjawab: “Huwa min ‘indillahi.” (Itu semua dari Allah). (Ali Imran: 37).

Tiba-tba Malaikat mendatangi Maryam dan memberitahukan bahwa akan lahir darinya seorang anak laki-laki bernama Isa (QS Ali Imran: 45). Maryam kaget: “Annaa yakuunu lii waladun wa lam yamsasnii basyar” (Mana mungkin aku bisa mempunyai anak, sementara aku belum pernah disentuh laki-laki?) (Ali Imran: 47).

Ini bukti bahwa sekurang apa pun ikhtiar seorang hamba untuk memiliki keturunan, Allah pasti akan melengkapinya.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Noah Tuntaskan Janji

Noah menampilkan banyak lagu, bahkan lagu saat masih bergabung dalam grup Peterpan.

SELENGKAPNYA

Ini Tuntunan Syariah Bisnis Sebagai Agen

Tugas-tugas sebagai agen harus dijelaskan dalam perjanjian.

SELENGKAPNYA

Pelatihan Keuangan Syariah Digencarkan

BSI juga melakukan sinergi dengan Universitas Diponegoro (Undip) dalam upaya mengembangkan SDM unggul.

SELENGKAPNYA