Nasional
Kasus Baru PMK Mulai Bermunculan
Masih banyak daerah yang wilayahnya tercatat memiliki kasus PMK tapi belum sepenuhnya membentuk Satgas PMK
MATARAM -- Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mencatat adanya muncul kasus baru penyakit mulut dan kuku (PMK) di wilayah Kelurahan Sesake, Kecamatan Praya Tengah. Di Wilayah itu, muncul kasus baru PMK sebanyak 263 kasus.
Kepala Dinas Pertanian Lombok Tengah, Taufikurahman mengatakan, pencegahan terhadap kasus baru PMK tersebut telah dilakukan dengan penyemprotan disinfektan dan pengobatan seperti halnya penanganan kasus PMK sebelum. "Ternak yang terkena PMK tidak bisa diberikan vaksin. Harus ditunggu sembuh dan setelah empat bulan baru bisa diberikan vaksin," kata Taufikurahman, Rabu (27/7).
Ia mengatakan, jumlah kasus PMK secara kumulatif di Lombok Tengah saat ini sebanyak 25.788 kasus baik sapi maupun kerbau. Sedangkan jumlah ternak yang telah sembuh dari PMK sebanyak 22.408 ternak yang tersebar di 12 Kecamatan.
"Sisa ternak yang masih terkena PMK sebanyak 3339 ekor yang menyebar di beberapa desa, termasuk kasus PMK baru tersebut," kata dia.
Ia mengatakan, pemerintah daerah telah mengusulkan supaya pasar hewan dibuka, namun Satgas PMK yakni Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tidak mengizinkan pasar hewan dibuka. Sehingga semua pasar hewan di Lombok Tengah khususnya sampai saat ini masih ditutup, meskipun masyarakat berharap supaya segera dibuka.
"Pasar hewan masih ditutup sampai batas waktu yang belum ditentukan," kata dia menambahkan.
Di Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, juga menemukan hewan ternak di Kecamatan Muara Komam dan Pasir Balengkong terindikasi tertular PMK. “Tim menemukan ada sapi yang terindikasi tertular PMK di dua kecamatan," kata Kepala Disbunak Paser Djoko Bawono, Rabu.
Dikatakannya, pada Senin (25/7) malam, pihaknya bersama kepolisian melakukan pengecekan di salah satu peternakan. "Dari hasil pemeriksaan tim, ditemukan hewan ternak memiliki ciri-ciri PMK," ujar Djoko.
Minim satgas
Koordinator Tim Pakar Satuan Tugas Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) Wiku Adisasmito mengatakan masih banyak daerah yang wilayahnya tercatat memiliki kasus PMK tapi belum sepenuhnya membentuk Satgas PMK baik di tingkat provinsi atau kabupaten kota. Padahal, kata Wiku, dalam situasi darurat pembentukan Satgas tersebut merupakan salah satu langkah penting dalam mengendalikan wabah.
"Kami menegaskan kembali kepada pemerintah daerah provinsi serta kabupaten kota yang wilayahnya terkonfirmasi tertular PMK dan belum membentuk tim Satgas PMK untuk segera melakukan pembentukan Satgas sebagai upaya percepatan pengendalian PMK," kata Wiku.
Dalam pemetaannya, kata Wiku, hanya Jawa Tengah yang provinsi dan seluruh kabupaten kotanya telah membentuk Satgas PMK. Kemudian diikuti oleh Provinsi Aceh, Kepulauan Riau, Jambi, Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara Barat yang sebagian Kabupaten kotanya telah membentuk satgas PMK.
Selanjutnya masih terdapat wilayah-wilayah tercatat kasus PMK yang belum sepenuhnya membentuk satgas PMK baik di tingkat provinsi atau kabupaten kota. "Seperti Sumatera Utara, Lampung, Kalimantan Barat, Banten, dan Yogyakarta, yang merupakan zona merah serta Bangka Belitung, yang merupakan zona kuning. Pembentukan satgas PMK baru dibentuk di tingkat provinsi," ujar Wiku.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Sakit Pernapasan Jadi Keluhan Utama Jamaah di Madinah
Banyak jamaah haji gelombang II yang kini berada di Madinah mengeluhkan sakit pernapasan.
SELENGKAPNYAMUI: Dai Jangan Berperang Ayat di Dunia Maya
Silaturahim Dai dan Halaqah Dakwah Nasional hasilkan sembilan poin deklarasi.
SELENGKAPNYAMembeli Barang yang Ditawar Pihak Lain
Larangan membeli barang yang sedang dibeli dan ditawar oleh orang lain itu dikecualikan untuk jual beli lelang.
SELENGKAPNYA