Ekonomi
Mitratel Kantongi Kontrak Sewa Menara Rp 34,8 Triliun
Dari total menara yang dimiliki, hampir 50 persen merupakan hasil akuisisi.
JAKARTA -- PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk atau Mitratel mengantongi kontrak backlog sewa menara telekomunikasi sekira Rp 34,8 triliun hingga 2030. Jumlah tersebut bersumber dari kontrak yang diperoleh Mitratel sampai kuartal I 2022.
Sebagian besar kontrak tersebut masih berasal dari induk usaha Mitratel, yakni PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk sekitar 57 persen. Sisanya berasal dari Indosat Ooredo Hutchison sekitar 28 persen, XL Axiata 11 persen, dan perusahaan lainnya 4 persen.
"Kontrak-kontrak tersebut tidak dapat dibatalkan meski terdapat perubahan dalam bisnis penyewa, seperti merger Indosat dan Tri," kata Direktur Investasi Mitratel Hendra Purnama yang dikutip pada Rabu (6/7).
Hingga kuartal I 2022, jumlah menara yang dimiliki Mitratel mencapai 28.577 unit. Selanjutnya, Mitratel akan terus menambah jumlah menara, salah satunya melalui langkah akuisisi, terutama milik Telkom.
Dari total menara yang dimiliki perseroan saat ini, menurut Hendra, hampir 50 persen di antaranya merupakan hasil akuisisi. Mitratel tercatat telah mengakuisisi hampir 9.000 menara pada akhir 2021.
Hendra optimistis, nilai kontrak backlog sewa menara milik Mitratel akan terus bertambah seiring semakin banyaknya mobile operator yang melakukan ekspansi ke luar Jawa. "Kekuatan Mitratel itu berada di luar Jawa. Banyak operator lain yang jadi pelanggan kami karena mereka mau ekspansi ke wilayah di luar Jawa," kata Hendra.
Hendra menambahkan, Mitratel menaikkan target pembangunan fiber optic pada 2022. Sebelumnya, emiten berkode saham MTEL itu mematok ekspansi fiber optic pada tahun ini akan mencapai sepanjang 6.000 kilometer (km).
Hendra menjelaskan, revisi target dilakukan seiring meningkatnya permintaan terhadap saluran transmisi tersebut. "Target fiber optic kita sempat menyebutkan di 6.000 km, tapi demand atas fiber optic sangat tinggi," ujar Hendra.
Hingga saat ini, Hendra menyebutkan, permintaan pembangunan fiber optic sudah mencapai 2.117 km dan diperkirakan akan terus meningkat sampai akhir tahun. Menurut Hendra, pihaknya sedang mangkaji ulang terkait kemungkinan meningkatkan target ekspansi.
Selain menara, fiber optic merupakan salah satu bisnis yang juga akan dikembangkan dalam ekosistem Mitratel pada tahun ini. Mitratel memilih masuk ke bisnis ini karena dinilai memiliki prospek yang positif ke depannya, terutama jika dikaitkan dengan 5G.
Mitratel adalah salah satu anak perusahaan Telkom Indonesia yang bergerak di bidang penyediaan infrastruktur telekomunikasi dan telah menapaki bisnis ini sejak tahun 2008. #SelaluAda #UntukIndonesia pic.twitter.com/MSRFdVzMv6 — Telkom Indonesia (TelkomIndonesia) January 20, 2020
"Kalau mau menjadikan 5G sebagai salah satu masa depan telekomunikasi, kita harus memiliki ekosistem yang sesuai, salah satunya adalah fiber optic. Oleh sebab itu, kita akan lebih agresif lagi mengembangkan fiber optic ," kata Hendra.
Direktur Utama Mitratel Theodorus A Hartoko mengatakan, penguatan portofolio fiber juga semakin memperkuat basis fundamental bisnis Mitratel ke depannya. Menurutnya, portfolio fiber akan menjadi mesin pertumbuhan baru bagi Mitratel dalam mengoptimalkan nilai perseroan Mitratel di pasar.
Theodorus berharap Mitratel bisa menjadi salah satu penyedia jaringan fiber optic terbesar bagi operator telekomunikasi seluler di Indonesia. Hingga akhir Desember 2021, sejumlah 11.851 menara dari total lebih dari 28.206 menara Mitratel telah tersambung dengan jaringan fiber optic.
"Saat ini, sedang berjalan pembangunan 6.000 KM tambahan jaringan baru di lima povinsi yang akan semakin mempercepat pemenuhan kebutuhan para operator telekomunikasi untuk mengimplementasikan 5G di Indonesia," ujar Theodorus.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Industri Incar Pasar Ayam di ASEAN
GPPU berharap ekspor ayam ke Singapura akan terus berlanjut.
SELENGKAPNYAPLN Pakai PMN untuk Listriki Wilayah 3T
Pengajuan PMN ini akan didistribusikan untuk sejumlah proyek.
SELENGKAPNYA