Jurnal Haji
Empat Jamaah dari Madinah Tertunda ke Makkah
KKHI Makkah beroperasi selama 24 jam setiap harinya selama musim operasional haji.
MADINAH -- Sebanyak empat jamaah haji Indonedia di Madinah tertunda keberangkatannya ke Makkah karena sakit. Mereka harus menjalani rawat inap di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah.
"Biasanya nanti menyusul dengan ambulans,” ujar Kepala Seksi Data Jamaah dan Petugas Daker Madinah Muhamad Henikam Nurzaman, Rabu (15/6).
Berdasarkan data Siskohat, para jamaah tersebut berasal dari empat kloter yang berbeda. Mereka berasal dari Kloter Jakarta Bekasi (JKS-2), Surabaya (SUB-2), Jakarta-Pondok Gede (JKG-2), hingga Surabaya (SUB-2).
Hingga Selasa (14/6), ada 5.858 jamaah dari 15 kloter yang sudah diberangkatkan ke Makkah. Sementara itu, total jamaah yang sudah tiba di Madinah sejak 4 Juni 2022 berjumlah 31.569 jamaah.
Sementara itu, KKHI Makkah diharapkan dapat memberikan layanan kesehatan terbaik kepada jamaah haji Indonesia. Kepala Pusat Haji Kementerian Kesehatan dr Budi Sylvana mengatakan, pelayanan kesehatan di KKHI merupakan wujud hadirnya negara dalam memberikan layanan kesehatan terbaik bagi jamaah.
KKHI Makkah mulai memberikan layanan kesehatan sejak jamaah haji Indonesia bergerak dari Madinah ke Makkah pada 12 Juni.
Hingga saat ini, KKHI Makkah merawat enam jamaah Indonesia yang sakit.
"Masuk KKHI total enam orang, sudah pulang empat, dan masih rawat dua orang," kata Kepala Seksi Kesehatan KKHI Madinah dr Imran S Hamdani, saat dihubungi Republika, Rabu (15/6).
KKHI Makkah beroperasi selama 24 jam setiap harinya selama musim operasional haji. Kepala IGD KKHI Makkah dr Andi Edy Surahmat mengatakan, pasien yang masuk ke IGD akan mendapatkan triase (pemeriksaan) oleh manager on duty, apakah masuk dalam kategori hijau, kuning, merah, atau hitam.
Warna merah menandakan kondisi pasien sangat gawat. "Kalau hijau aman masih bisa diajak ngomong ya, kalau kuning antara keduanya, kalau hitam datang sudah dengan kondisi meninggal," kata dr Edi.
Sementara, peristiwa badai debu sempat terjadi di Makkah, Arab Saudi, pada Selasa (14/6) sore waktu setempat. Badai debu yang berdurasi sekitar dua jam itu terjadi sekira pukul 16.00.
"Kejadian kemarin sore (Selasa, 14/6) ada angin kencang dan tidak terlalu lama, habis Ashar lewat sedikit sampai sebelum Magrib," kata koordinator Emergency Medical Team (EMT) PPIH Arab Saudi dr Erwinsyah kepada Republika, Rabu (15/6).
Menurut dia, debu yang terbawa angin tidak sampai menutup semua hal yang ada di Makkah. "Tapi lumayan banyak pasir yang beterbangan," ujarnya.
Erwinsyah mengatakan, sejak jamaah Indonesia mulai ada di Makkah pada 12 Juni, ini pertama kalinya badai debu terjadi. Meski sudah berlalu, dia meminta jamaah dan petugas haji tetap mewaspadai badai debu. Utamanya, ketika keluar dari hotel.
"Jika terjadi angin kencang dan badai pasir, jamaah disarankan untuk tidak melakukan aktifitas di luar ruangan, kalau berada di luar, harap menggunakan APD lengkap," kata dia.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Merasakan Hidup dengan Inflasi 73,5 Persen di Turki
Artinya, harga naik 5,04 persen dalam waktu hanya sepekan lebih sedikit.
SELENGKAPNYASaudi Longgarkan Penggunaan Masker
Kebanyakan jamaah haji Indonesia terpantau masih patuh menggunakan masker.
SELENGKAPNYATelkom Pastikan Investasi di GoTo Patuhi GCG
Akhir pekan lalu, Telkom mencatatkan keuntungan investasi di GoTo senilai Rp 2,74 triliun.
SELENGKAPNYA