Ekonomi
Produsen Gula Dukung Swasembada
Kementan memproyeksikan kenaikan produksi gula nasional tahun ini.
JAKARTA -- Sebanyak lima pabrik gula tebu baru yang tergabung dalam Gabungan Produsen Gula Indonesia (Gapgindo) berupaya meningkatkan produksi guna mendukung pencapaian swasembada pada 2024. Gapgindo menargetkan produksi gula pada tahun ini mencapai 400 ribu ton.
Total produksi itu berkontribusi sekitar 12 persen dari total kebutuhan gula konsumsi nasional yang mencapai 3,2 juta ton setiap tahun. Koordinator Nasional Munas I Gapgindo, Syukur Iwantoro, mengatakan, mesin penggilingan dari kelima pabrik baru itu menggunakan teknologi modern sehinga mampu menghasilkan produksi dan kualitas optimal.
Dalam dua tahun ke depan, Gapgindo menargetkan total produksi bisa mencapai 600 ribu ton atau 20 persen dari kebutuhan nasional. "Kami punya komitmen yang kuat dan tentu petani hidupnya harus sejahtera sehingga akan bergairah merawat tebunya dengan pasokan dan kualitas yang sesuai," kata Syukur dalam pembukaan Munas I Gapgindo di Jakarta, Kamis (9/6).
Kelima pabrik gula baru itu, yakni PT Rejoso Manis Indo di Blitar dan PT Kebun Tebu Mas di Lamongan, Jawa Timur. Kemudian, PT Pratama Nusantara Sakti di Kabupaten Ogan Komering Ilir Sumatra Selatan, PT Muria Sumba Manis di Sumba Timur Nusa Tenggara Timur, serta PT Prima Alam Gemilang di Bombana Sulawesi Tenggara.
Saat ini, rata-rata produksi gula tebu nasional khusus untuk kebutuhan konsumsi masyarakat baru berkisar 2-2,3 juta ton. Dengan demikian, masih terjadi defisit sekitar 850 ribu ton dari kebutuhan nasional 3,2 juta ton.
Beroperasinya pabrik gula baru diharapkan bakal menggenjot produksi gula hingga mencapai swasembada pada 2024. Target swasembada tersebut dicanangkan oleh Kementerian Pertanian untuk melepaskan diri dari ketergantungan impor yang terjadi lebih dari setengah abad.
Syukur menjelaskan, untuk bisa mencapai peningkatan produksi, pabrik tidak membutuhkan investasi tambahan. Upaya yang perlu dilakukan hanya dengan memperbaiki jenis benih yang digunakan serta penggunaan pupuk yang sesuai dengan tanaman tebu. Dengan upaya itu, ditargetkan rendemen tebu bisa mencapai 8-9 persen yang dinilai mampu meningkatkan produksi hingga 600 ribu ton.
Upaya lainnya, pabrikan juga akan menerapkan sistem pembayaran langsung dengan petani. Dengan begitu, petani tidak akan terlambat dalam melakukan peremajaan tebu dengan varietas yang lebih unggul.
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian akan menyiapkan peta jalan industri gula yang lebih luas. Tujuannya agar pabrik gula dapat memproduksi berbagai produk sampingan, seperti etanol.
"Saya ingin kita buat peta jalan baru yang tidak hanya membangun pabrik gula dan kebun tebu, tapi lebih luas. Supaya selain gula ada produksi sampingan seperti etanol," kata Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kemenko Perekonomian Musdhalifah Machmud.
Ia mengatakan, peta jalan itu akan menjadi panduan jangka panjang pengembangan industri gula di Indonesia. Pemerintah menginginkan agar produk yang dihasilkan dapat beragam dan memberikan manfaat bagi pelaku usaha maupun petani.
Musdhalifah mengatakan, pemerintah juga bersyukur bisa menjaga harga gula di tingkat konsumen sebesar Rp 13.500 hingga Rp 14 ribu per kilogram di tengah gelombang kenaikan harga pangan dunia. Ia memastikan pemerintah akan menjaga harga gula pada level tersebut setidaknya hingga akhir tahun ini.
"Pada 2023 kita akan lihat seperti apa kondisinya dan apa yang perlu dilakukan untuk memperbaiki pergulaan kita," kata dia.
Kementerian Pertanian (Kementan) memproyeksikan kenaikan produksi gula nasional tahun ini menjadi 2,5 juta ton. Proyeksi itu mengalami kenaikan dari realisasi produksi gula 2021 sebanyak 2,35 juta ton.
"Ini karena luas area tebu juga meningkat 5.000 hektare menjadi 451 ribu hektare," kata Direktur Tanaman Semusim dan Rempah Kementan Adi Praptono.
Adi mengatakan, peningkatan produksi pada 2022 didukung dengan beroperasinya lima pabrk gula baru yang telah dibangun dalam waktu tiga tahun terakhir. Meski Kementan memproyeksi kenaikan produksi gula 2022 hanya 150 ribu ton, para pabrik gula baru tersebut menargetkan produksi tahun ini bisa mencapai 400 ribu ton.
"Dengan adanya lima pabrik gula yang baru dan sudah modern ini, kami yakin kita bisa segera swasembada pada 2024," ujar Adi.
Selain pembangunan pabrik gula baru, Adi mengatakan, pemerintah masih terus melakukan upaya ekstensifikasi lahan tebu sebanyak 75 ribu hektare serta intensifikasi seluas 200 ribu hektare. Adanya pabrik gula baru diharapkan ikut berkontribusi dalam perluasan lahan tebu di Indonesia.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Adab Sebagai Manajemen Rumah Sakit
Adab-adab yang harus ditunaikan oleh para pengelola di rumah sakit.
SELENGKAPNYAKemenag Proses Pengembalian Dana Haji Khusus
Jamaah haji tidak perlu lagi mengantre di konter imigrasi di bandara.
SELENGKAPNYAKisah Burung Pipit dan Militansi Petugas Haji
Fabel itu menjadi motivasi bagi petugas haji dalam mengemban amanah di Tanah Suci.
SELENGKAPNYA