Tim Promosi Kesehatan (promkes) PPIH Arab Saudi Bidang Kesehatan Sektor 2 melakukan penyuluhan kesehatan di Madinah, Rabu (7/6). | Ali Yusuf/Republika

Kabar Tanah Suci

Petugas Kesehatan Menyebar Melayani Jamaah Haji

PPIH Arab Saudi bidang kesehatan yang dibagi menjadi enam tim ini melakukan survei lapangan.

OLEH ALI YUSUF dari Madinah, Arab Saudi

Sehari setelah sampai di Madinah pada Kamis (2/6) sore, panitia penyelenggara ibadah haji (PPIH) Arab Saudi bidang kesehatan menyebar ke tempat-tempat pelayanan kesehatan jamaah haji di daerah kerja (Daker) Madinah. Sebelum memulai pelayanan pada Sabtu (4/6), PPIH Arab Saudi bidang kesehatan yang dibagi menjadi enam tim ini melakukan survei lapangan pada Jumat (3/6) pagi. 

Di atara tempat-tempat yang mereka survei adalah bandara, pondokan, tempat pengelolaan makanan, ruang IGD/ICU kantor kesehatan haji Indonesia (KKHI) Madinah dan lokasi sekitar Masjid Nabawi tempat jamaah melaksanakan arbain. Lokasi-lokasi itu perlu disurvei sebelum petugas kesehatan memulai pelayanannya kepada jamaah. 

"Survei ini dilakukan sebagai upaya untuk deteksi dini dan memastikan tempat-tempat yang menjadi daerah kerja para petugas kesehatan siap digunakan sebelum jamaah tiba di Madinah," kata Kepala Seksi Kesehatan Daker Madinah Rahmat Kurnia saat rapat konsolidasi petugas lapangan, belum lama ini.

Saat rapat koordinasi itu, Rahmat meminta semua tim kesehatan menyebar melakukan survei lapangan untuk memahami kondisi dan situasi di lapangan. Sehingga, petugas kesehatan dapat melakukan antisipasi terhadap persoalan yang mungkin terjadi pada jamaah haji. 

 
Sehingga, petugas kesehatan dapat melakukan antisipasi terhadap persoalan yang mungkin terjadi pada jamaah haji. 
 
 

"Maka dari itu teman-teman kenali, pahami wilayah kerja masing-masing," pinta Rahmat menutup rapat koordinasi.

Kepala Pusat Kesehatan Haji Budi Sylvana membagi PPIH Arab Saudi bidang kesehatan menjadi enam tim untuk melayani jamaah. Enam tim tersebut terdiri atas surveilans, Emergency Medical Team (EMT), Promosi Kesehatan (Promkes), Sanitasi dan Food Security, Tim Kesehatan Bandara (TKB), dan Tim Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI). 

Pantauan Republika, tim yang menyebar ke lapangan dan melaporkan hasil surveinya adalah tim kesehatan bandara yang dikomandoi dr Agus Sultoni. Pada Jumat pagi pekan lalu, dia melakukan survei lapangan ke area fast track, terminal haji, terminal zero, klinik bandara, lokasi x-ray dan paviliun tempat ruang tunggu jamaah di Bandara Internasional Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA).

Sementara, tim promosi kesehatan (promkes) survei ke pemondokan di sektor 1, 2, 3 dan sektor Bandara AMAA. Di tempat-tempat inilah promkes menyebarkan pesan-pesan kesehatan kepada jamaah haji, semisal hindari paparan sinar matahari secara langsung, siram bagian tubuh yang terbuka, gunakan pakaian yang mudah menyerap keringat, gunakan alat pelindung diri, dan minum jangan menunggu haus. 

Di KKHI, tim dokter dan perawat mengecek semua peralatan medis.Tenaga-tenaga kesehatan wanita dari tim ini begitu terampil menguji fungsi alat elektormedik di ruang ICU, IGD dan rawat inap KKHI Madinah yang berlokasi di wilayah Harra Zarkiyah, Jl Prince Muhammad bin Abdul Aziz, Madinah. Alat ini perlu diuji fungsi setelah dua tahun tidak dipakai karena tidak ada penyelenggaraan ibadah haji. 

 
Alat-alat ini dicek satu persatu untuk melihat kelayakannya sebelum digunakan.
 
 

Alat-alat kesehatan yang diuji fungsi kembali di antaranya adalah EKG, Syringpump, infuspump, bedset monitor, suction portable, nebuilzer, glukotes (alat pengukur gula darah), pulse oximetri. Alat-alat ini dicek satu persatu untuk melihat kelayakannya sebelum digunakan.

"Alat ini sudah kami cek dan siap difungsikan," kata Penanggung Jawab ruang rawat Inap wanita Gemelia Zulfar.

Perawat di RSUD Adnaan WD Payakumbuh, Sumatra Barat, ini mengatakan, persiapan ruangan dan alat-alat ini bukan berarti menginginkan jamaah haji masuk KKHI untuk dirawat. Petugas kesehatan haji berharap semua jamaah sehat sehingga dapat menjalankan ibadah haji sesuai syariat. "Doa kami tidak ada jamaah yang masuk KKHI karena sakit," katanya.

Gemelia mengatakan, pihaknya akan berusaha agar program dan visi misi Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan mengurangi angka kesakitan pada jamaah haji tercepai. 

Kepala Tim KKHI Madinah dr Eny Nuryanti mengatakan, KKHI Madinah memilik lima lantai. Lantai pertama atau dasar khusus untuk pelayanan kesehatan jamaah haji seperti ruang instalasi gawat darurat (IGD), intensive care unit (ICU), ruang psikiater, ruang rawat inap laki-laki dan perempuan. 

IGD memiliki sembilan bed, delapan bed untuk triase dan satu bed resusitasi. Triase adalah pemilihan pasien sesuai tingkat keparahannya. Sementara resusitasi adalah tindakan pertolongan pertama pada pasien yang mengalami henti napas karena sebab-sebab tertentu.

Enny menuturkan, apabila pasien memerlukan penanganan yang lebih intensif, maka petugas kesehatan akan memindahkanya ke ruang ICU. Ada tujuh bed di ruang ICU untuk pelayanan medis intensif. 

KKHI Madinah juga memiliki ruang rawat inap. Ada 16 bed untuk rawat inap pria dan 14 bed untuk wanita. KKHI juga akan menyediakan 14 bed untuk pelayanan rawat tambahan. Selain itu ada delapan ruang psikiatri yang dilengkapi empat bed untuk wanita dan empat bed pria.

"Kami berharap tidak ada jamaah yang masuk KKHI. Doakan semua jamaah tetap sehat," kata dia. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Kurban Atas Nama Perusahaan, Bagaimana Hukumnya?

Apakah kurban atas nama perusahaan hanya sebagai sedekah atau ibadah kurban?

SELENGKAPNYA

Gerai Cantik, Pembeli pun Tertarik

Pelanggan dapat melihat dan berinteraksi ketika berbelanja. 

SELENGKAPNYA

Energi Bersih Kepentingan Bersama Australia dan Indonesia

Wawancara khusus dengan Menteri Industri dan Sains Australia Ed Husic

SELENGKAPNYA