JAKARTA — Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta akan kembali mendorong untuk meminta keterangan kepada eksekutif atau interpelasi soal Formula E. Hal itu dilakukan meski ajang balap mobil listrik itu telah selesai digelar pada 4 Juni 2022.

“Interpelasi bukan berhenti karena Formula E sudah terlaksana,” kata Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono, di Jakarta, Selasa (7/6).

Ia beralasan digulirkannya kembali interpelasi itu untuk membuka transparansi pengelolaan anggaran APBD yang digunakan menggelar Formula E senilai Rp 560 miliar. "Pemprov jangan hanya mengejar sukses dalam perhelatan Formula E, namun mengabaikan soal transparansi pengelolaan APBD-nya," ucapnya.

Gembong menyebut, Fraksi PDIP mendukung Formula E. Namun, dia menegaskan, pentingnya keterbukaan informasi penyelenggaraan dan pengelolaan anggaran dari Pemprov DKI.

“Kami mendukung dengan syarat ada keterbukaan pengelolaan keuangan melalui interpelasi,” katanya.

Meskipun mendukung, Gembong mengatakan, pihaknya tetap mengkritik konstruksi atap tribun sirkuit Formula E di Ancol, Jakarta Utara, yang sempat ambruk mendekati hari pelaksanaan balapan. Dia mengatakan, hal itu karena persiapan yang tidak matang dari pihak penyelenggara.

“Niat begitu tinggi, tapi tidak disikapi dengan matang,” ujarnya.

Sekretaris DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta itu mendorong pimpinan DPRD DKI untuk menjadwalkan rapat di Badan Musyawarah. Tujuannya, kata dia, untuk mengagendakan lanjutan paripurna yang sempat tertunda karena tidak kuorum pada 28 September 2021. “Saat ini kami (masih) mendorong pimpinan untuk segera menjadwalkan rapat bamus,” ujarnya.

Selain Gembong, anggota DPRD DKI yang juga dari Fraksi PDI Perjuangan Pandapotan Sinaga juga ingin kembali diadakan interpelasi.

"Kami sepakat, justru ini kesempatan kami untuk mempertanyakan (transparansi). Jadwalnya nanti diatur sama kesekretariatan," ucapnya.

Sekretaris Komisi B DPRD DKI itu menambahkan, meski acara puncak balap Formula E Jakarta dihadiri Presiden Joko Widodo dan petinggi PDI Perjuangan sekaligus Ketua DPR RI Puan Maharani, tetapi tidak mengubah sikap dewan di DKI. Ia menyebut, kehadiran Presiden dan Ketua DPR menyaksikan Formula E Jakarta karena sebagai pejabat negara dalam ajang internasional.

"Kami tetap komitmen untuk teliti terhadap Formula E itu, janji dan kesepakatan kami seperti itu," ucapnya.

Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, panitia penyelenggara Formula E Jakarta akan melaporkan pertanggungjawaban seluruh proses ajang balap mobil listrik di Ibu Kota itu. Ia menyebut, proses Formula E Jakarta dilakukan terbuka dan transparan.

"Semuanya ini sangat terbuka sangat transparan. Pasti nanti pada waktunya akan disampaikan dilaporkan semua proses selama ini, kegiatannya sampai pertanggungjawabannya," ucap Riza Patria.

Kru tim Mahindra menyiapkan mobil pembalapnya di area paddock Jakarta E-Prix 2022, Sirkuit Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC), Ancol, Jakarta Utara, DKI Jakarta, Jumat (3/6/2022). Ajang mobil balap listrik Formula E Jakarta E-Prix 2022 akan digelar pada Sabtu (4/6/2022) dan diikuti 22 pembalap yang bernaung di 11 tim balap. Foto: Republika/Abdan Syakura - (REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA)

SHARE    

Dinilai sukses

Riza menilai, gelaran Formula E di Sirkuit Internasional Ancol pada Sabtu (4/6) mendapat sambutan positif dari masyarakat. Hal itu dinilainya menandakan kesuksesan penyelenggaraan balap mobil listrik tersebut.

"Tone-nya coba dicek di publik tone-nya seperti apa, kan alhamdulillah positif artinya baik," kata Riza.

Selain mendapat respons positif, lanjut dia, indikator kesuksesan Formula E juga dapat dilihat dari proses, peserta, dukungan hingga kehadiran sejumlah pejabat pemerintah pusat yang menyaksikan langsung Formula E di Ancol.

Meski demikian, Riza juga mempersilakan masyarakat atau tokoh publik berpendapat terkait kritikan Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha yang menyebut penyelenggaraan Formula E Jakarta masih jauh dari sukses. Menurut dia, yang paling penting adalah sinergi membangun Jakarta agar sejajar dengan kota lain di dunia.

"Kalau ada yang berpendapat lain silakan saja. Yang penting bagi Pemprov, mari bangun Kota Jakarta sebaik mungkin agar sejajar dengan kota dunia lainnya," ucapnya.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat