OLEH ALI YUSUF dari Madinah

Kasus jamaah tersesat kerap terjadi dalam setiap penyelenggaran haji setiap tahunnya. Di Masjid al-Haram dan Masjid Nabawi, misalnya, banyaknya pintu dan jalan masuk/keluar membuat jamaah bingung menuju kembali ke pemondokan masing-masing.

Untuk itu, sebelum memasuki Masjid Nabawi, jamaah diminta memperhatikan nomor dan warna pintu gerbang yang dilaluinya. Jika tersesat, jamaah tinggal mengingat warna dan nomor pintu tersebut untuk kembali ke hotel masing-masing.

Koordinator Emergency Medical Team Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (EMT PPIH) Arab Saudi Bidang Kesehatan dr Erwinsyah menjelaskan, pada tahun ini ada perubahan penomoran terhadap pintu toilet dan pintu gerbang Masjid Nabawi. Tadinya, penomoran pintu gerbang dan toilet mengikuti penomoran pintu masuk masjid menggunakan angka satuan kecil dari satu sampai 42.

Kini, penomoran pintu toilet menggunakan angka ratusan mulai dari dari 200, sedangkan pintu pagar atau gerbang menggunakan angka 300 mulai dari angka 301 dan 369. 

Perubahan ini dilakukan demi memudahkan jamaah untuk mengingat jalur dari hotelnya menuju Masjid Nabawi dan sebaliknya. "Jika tersesat, jamaah tinggal mengingat nomor dan warna pintu di mana dia masuk," kata dr Erwinsyah kepada Republika, Sabtu (4/6).

Menurut dia, perubahan penomoran masjid Nabawi perlu menjadi perhatian bagi jamaah, khususnya petugas haji. Petugas haji perlu mengetahui perubahan nomor-nomor pintu ini agar ketika jamaah tersesat bisa mengantarnya ke lokasi pemondokan masing-masing.

“Ada 69 pintu gerbang masuk Masjid Nabawi yang perlu diperhatikan," kata dr Erwinsyah.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat