Nusantara
Korban Selamat KM Ladang Pertiwi 02 Bertambah
Sebanyak 11 penumpang yang masih hilang terus dilakukan pencarian.
MAKASSAR – Pencarian korban peristiwa tenggelamnya Kapal Motor (KM) Ladang Pertiwi 02 di Perairan Selat Makassar pada Jumat (26/5) lalu terus dilakukan. Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (Basarnas) Sulawesi Selatan kembali melansir penambahan sebanyak 10 orang yang selamat dalam kejadian tersebut.
KM Ladang Pertiwi 02 ini berlayar dari Pelabuhan Rakyat Paotere dengan rute ke beberapa pulau yaitu Pulau Pemantauan, Pulau Masalima, Pulau Salirian, Pulau Pamalikan. Namun dalam perjalanan mengalami kecelakaan sehingga dinyatakan tenggelam pada Jumat, 26 Mei 2022, sekitar pukul 13.30 WITA.
"Kami memang baru bisa pastikan dari tim SAR yang berada di lapangan mengenai laporan 10 korban yang ditemukan nelayan selamat dan dievakuasi ke Pulau Pamantauan," kata Kepala Kantor Basarnas Sulsel, Djunaidi, Senin (30/5).
Untuk memastikan kondisi 10 orang korban yang selamat dari kecelakaan kapal tersebut, tim pencarian melakukan pengecekan langsung menggunakan KN SAR Kamajaya di Pulau Pamantauan. Hasil pemantauan, semua korban selamat dalam keadaan sehat.
"Hingga Senin dari 42 penumpang (KM Ladang Pertiwi 02), telah ditemukan 31 korban selamat," ujar dia.
Dari pencocokan data, 10 orang ditemukan selamat jenis kelamin perempuan atas nama Masliang (50 tahun), laki-laki atas nama Mahfud (35), Hilal (41), Supriadi (40), Rahmat (30), Khalilul Rahman (28), Panji (32), Rahma (40), Rafa (7), dan Rafi (5). Djunaidi menambahkan, saat ini KN SAR Kamajaya sedang menuju kembali ke Pelabuhan Soekarno Hatta dengan membawa juragan dan pemilik kapal itu.
"KN SAR Kamajaya sudah bersama dengan juragan dan pemilik kapal menuju ke Pelabuhan Soekarno Hatta dan rencana sandar pada pukul 21.00 WITA," kata dia.
Selain itu, KN SAR Kamajaya akan mengisi bahan bakar dan serta logistik untuk persiapan melanjutkan pencarian korban yang masih tersisa yaitu sebanyak 11 orang. Hingga kini, mereka belum ditemukan usai kapal tersebut tenggelam.
TNI Angkatan Laut juga turut membantu dan terus berupaya melakukan pencarian terhadap penumpang KM Ladang Pertiwi 02 yang tenggelam di sekitar perairan Selat Makassar. Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Julius Widjojono mengatakan, pihaknya mengerahkan unsur-unsur KRI dan pesawat udara (pesud) untuk mencari para korban.
"TNI Angkatan Laut masih terus berupaya melakukan pencarian (SAR) terhadap korban tenggelamnya KM Ladang Pertiwi 02," kata Julius, Senin.
Dia melanjutkan, TNI AL mengerahkan sejumlah KRI dan pesud untuk membantu pencarian korban. Antara lain, KRI Sultan Hasanuddin-366, KRI Malahayati-362 (MLH), KRI Mandau-621, KRI Pulau Rupat-712 dan KAL Suluh Pari II-6-60, serta Pesud Cassa U-6207.
Julius memaparkan, KRI Sultan Hasanuddin-366 berhasil mengevakuasi dua korban, yakni seorang ibu dan anaknya pada Ahad (29/5) lalu serta mengevakuasi dua orang yang diselamatkan MV Pearl Orchid. Selanjutnya, para korban dibawa menuju pangkalan terdekat, yaitu Lanal Kota Baru untuk kemudian diangkut menggunakan Pesawat TNI AL U-6207 menuju Makassar.
"TNI AL menambah kekuatan tim SAR dengan KRI MLH-362, dimana KRI tersebut bertugas sebagai Koordinator Operasi SAR," ujar dia.
Selain itu, sambung dia, unsur KRI MDU-621 dan KRI PRP-712 akan melaksanakan bekal ulang sebelum menempati Sektor SAR. Julius menuturkan, dari sektor patroli udara, unsur Pesud U-6207 terus melaksanakan pencarian korban melalui pantauan udara.
"Beberapa tanda-tanda yang dapat ditemukan saat ini di lokasi kejadian adanya serpihan dan tumpahan minyak yang diduga berasal dari KM Ladang Pertiwi 02," kata dia menambahkan.
Bersyukur
Keluarga korban, Bambang Harianto juga telah melaporkan keluarganya selamat di Posko DVI Polda Sulsel, Pelabuhan Rakyat Paotere Makassar. "Saya dapat kabar dari video WA (WhatsApp), ada bede (katanya) kapal yang ambil (korban) dari laut, langsung dibawa ke pulau. Orang di kapal itu dengar orang teriak di lautan," kata Bambang.
Saat para korban ditemukan di laut, kapal nelayan tersebut langsung membawa seluruh korban ke Pulau Pemantauan. Saat kapal tiba, sejumlah orang di pulau tersebut langsung melakukan evakuasi.
"Warga di sana langsung turun ambil. Keluarga semua, mamak, om (paman), semua keluarga," tutur Bambang terbata-bata.
Ia sangat bersyukur telah mendapat kabar keluarganya selamat dari musibah tersebut. Bambang kemudian melaporkan penemuan korban ke posko DVI Polda Sulsel untuk proses identifikasi.
Bambang menyatakan tujuan keluarganya ke Makassar, untuk membeli kebutuhan pokok, serta barang dagangan untuk dijual kembali di pulau tempat tinggal mereka. "Beli barang untuk bisnis, penjualan bahan pokok kebutuhan sehari-hari di Pulau Pamantauan. Ada 42 orang berangkat waktu itu (naik kapal) ke Makassar," ujar dia.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Presiden Minta Kampanye Pemilu Dipersingkat
KPU periode sebelumnya sempat mengusulkan masa kampanye Pemilu 2024 selama 120 hari.
SELENGKAPNYACina Gagal 'Ikat' 10 Negara Pasifik
Mikronesia mengingatkan, kehadiran Cina di Pasifik dapat meningkatkan ketegangan geopolitik dan mengancam stabilitas.
SELENGKAPNYA