Kabar Utama
El Real Pertegas Dominasi di Benua Biru
Keberhasilan El Real tak terlepas dari tangan dingin pelatih Carlo Ancelotti.
PARIS -- Pelatih Liverpool Juergen Klopp mencoba legawa dengan hasil pertandingan partai final Liga Champions melawan Real Madrid, Ahad (29/5) dini hari WIB. Liverpool yang tampil mendominasi dalam laga di Stade de France, Saint-Denis, harus menerima kenyataan gagal menjadi kampiun.
Trofi Liga Champions menjadi milik Madrid yang sukses menegaskan dominasinya di Benua Biru melalui gol tunggal Vinicius Junior. Dalam catatan Whoscored, Liverpool mampu mengoleksi 24 tembakan, sebanyak sembilan di antaranya tepat sasaran. Sementara Madrid, hanya melepaskan dua shots on target, yang salah satunya merupakan gol Vinicius Jr.
"Ini bukan sesuatu yang luar biasa. Ini hanya bagian dari sepak bola. Kami memiliki lebih banyak tembakan. Mereka mencetak gol dan kami tidak," kata Juergen Klopp dikutip dari laman UEFA.com, Ahad (29/5).
Pada akhir pertandingan, penjaga gawang Madrid Thibaut Courtois dinobatkan sebagai pemain terbaik. Ia tampil disiplin menepis semua peluang emas Livepool. Menurut Klopp, terpilihnya Courtois sebagai man of the match menggambarkan bahwa lawan mereka dalam tekanan hebat. "Courtois membuat tiga penyelamatan luar biasa," ujar juru taktik berkebangsaan Jerman ini.
Dengan demikian, trofi kompetisi terelite benua biru Liverpool masih bertahan di angka enam. Sepanjang musim ini bergulir, Jordan Henderson dan rekan-rekan nyaris merajai semua ajang. Namun, dalam sepekan, impian meraih quadruple sirna.
Sebelumnya, kubu Merseyside Merah gagal menggenggam trofi Liga Primer Inggris. Rival sekota Everton tak bisa melewati Manchester City. Kini, pasukan Klopp harus melihat Madrid berpesta di Prancis.
Adapun bagi El Real, apa yang terjadi di Stade de France mengukuhkan dominasi mereka, khususnya di pentas Eropa. Sudah 14 kali Los Blancos mendapatkan trofi 'Si Kuping Lebar'. "Kami sangat senang dan bangga dengan tim ini," ujar penyerang Madrid, Karim Benzema, dikutip dari laman resmi UEFA.
Benzema pun merasakan kebahagian luar biasa karena mendapatkan penghargaan di Prancis, yang merupakan negara kelahirannya. Benzema pun menjadi pencetak gol terbanyak UCL edisi terkini.
Ia mengoleksi 15 gol sepanjang penampilannya dari babak penyisihan hingga final. Eks Olympique Lyon menggenggam trofi Liga Champions kelima dalam kariernya. Ia, Luka Modric, dan Dani Carvajal, menyamai pencapaian Cristiano Ronaldo.
Vinícius Júnior writes his name into history #UCLfinal pic.twitter.com/0hGh9JFeUO — UEFA Champions League (ChampionsLeague) May 28, 2022
Madrid pada musim ini sebetulnya jauh dari kata gemerlap. El Real memang tetap memiliki nama-nama mentereng di skuadnya. Namun beberapa di antaranya lebih banyak menghuni bangku cadangan. Sosok seperti Gareth Bale, Eden Hazard, dan Isco tak banyak membantu. Bale serta Isco akan berstatus agen bebas. Hazard berpotensi dilepas.
Kini, Los Blancos mulai mengandalkan beberapa jugador muda jempolan. Tiga di antaranya, Vinicius jr, Federico Valverde, dan Eduardo Camavinga. Para wonderkid telah menjadi andalan di skuat El Real.
Era berganti, personel Madrid datang dan pergi. Tapi identitas klub tetap sama. El Real memiliki kekuatan tambahan lewat mental juara. Itu sudah dibuktikan berkali-kali, termasuk di sepanjang musim ini. Mental juara Real Madrid pun sudah terlihat pada fase sistem gugur Liga Champions.
Madrid bertemu lawan tangguh hingga menjadi raja Eropa ke-14 kalinya. Pada babak 16 besar, El Real melewati adangan Paris Saint Germain. Selanjutnya, Madrid mengandaskan perlawanan Chelsea FC.
Kemudian di semifinal, Los Blancos menghentikan laju Manchester City secara dramatis. Teranyar Liverpool jadi korban mereka. Dalam semua tahapan itu, anak asuh Ancelotti tidak diunggulkan menjadi pemenang.
Kendati demikian, Toni Kroos dkk membalikkan prediksi sejumlah kalangan. Mereka memberi pesan, ada sisi lain dalam sepak bola yang perlu diperhitungkan dan itu adalah mental juara.
"Saya belum pernah melihat rute yang lebih sulit menuju final (dibandingkan dengan yang dijalani Madrid). Mereka mengalahkan juara Prancis, juara Inggris. Mereka menunjukkan performa luar biasa," kata pundit BT Sport yang juga mantan bek tengah Manchester United, Rio Ferdinand.
Keberhasilan El Real tak terlepas dari tangan dingin Ancelotti. Juru taktik asal Italia itu muncul di saat yang tepat. Sepeninggal Zinedine Zidane, Los Blancos butuh figur berkelas untuk meneruskan tradisi. Pelatih berjulukan Don Carlo menjawab tantangan tersebut. Ia baru saja membuat penggemar klubnya berpesta.
Pada saat yang sama, rekor demi rekor tercipta atas namanya. Ancelotti menjadi pelatih pertama yang mengoleksi empat gelar Liga Champions. Dua trofi ia raih saat membesut AC Milan. Sisanya ketika ia menangani "Si Putih".
"Saya pikir kami pantas memenangkan kompetisi ini. Klub dan skuad fantastis dengan banyak sosok berkualitas dan memiliki mental yang kuat," ujar Ancelotti.
Di era Liga Champions, Madrid selalu meraih kemenangan dalam delapan partai final. Itu menjadi bukti lain, kebesaran klub yang bermarkas di Santiago Bernabeu tersebut. Tim seperti Juventus, Bayer Leverkusen, Atletico Madrid, dan Liverpool menjadi korban keganasan El Real.
Raksasa Spanyol ini berdiri kokoh di tengah kemunculan sejumlah klub kaya raya, seperti Manchester City dan PSG yang telah berkembang pesat. Keunggulan City dan PSG dari sisi finansial membuat mereka menjadi penantang di level teratas. Akan tetapi, Madrid tetap bertaji ketika berhadapan dengan tim seperti itu. Gelar UCL musim ini menjadi contoh nyata.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Atlet Muda Bulu Tangkis Borong Gelar di Eropa
Mereka mengharumkan nama bangsa di mata dunia.
SELENGKAPNYAMem-booster Etos Kerja
Menjaga konsistensi etos kerja bagi seorang Muslim harus terus diupayakan.
SELENGKAPNYA