Geni
'Orkes':Arsip Modern Para Musisi
Tidak sekadar menampilkan semacam konser digital.
Band Maliq & D’Essentials terpilih menjadi musisi perdana yang mengisi serial "Orkes". "Orkes" merupakan gagasan Vision+ untuk melestarikan karya-karya musisi anak bangsa agar kelak anak cucu bisa menikmatinya.
Dengan memperhatikan kualitas audio dan visual, Vision+ menggandeng Dolby sehingga kualitas bioskop akan bisa dinikmati melalui layar gadget. "Ini sangat luar biasa jika Maliq tampil yang pertama," ujar aktor Lukman Sardi yang dilibatkan dalam pemilihan Maliq & D'Essentials, saat perilisan serial orisinal Vision+ “Orkes: Semesta” di The Lounge XXI Plaza Senayan, Jakarta, Kamis (19/5).
“Orkes: Semesta” menjadi serial pertama dengan durasi 90 menit dan mulai tayang sejak 22 Mei 2022. Bulan rilisnya serial ini bertepatan dengan anniversary Maliq & D’Essentials ke-20 pada 15 Mei 2022.
Tidak sekadar menampilkan semacam konser digital, serial tersebut juga menampilkan kolaborasi menarik dengan beberapa musisi Indonesia, seperti Iwa K, King Nassar, Hondo, Lyodra, David Bayu, Ayu Gurnitha, dan Muhammad Hanafi Lubis. Mungkin tidak banyak yang tahu bagaimana Maliq berkembang.
"Kami akan banyak dengar cerita Maliq yang enggak banyak didengar di luar. Itu bisa jadi arsip yang bagus dan akan bisa terus ada, bahkan bisa melebar, worldwide,” kata Lukman lagi.
Meski hanya dari layar handphone, pengalaman menonton konser Maliq & D’Essentials akan terasa seperti menonton secara langsung. Ini karena teknologi canggih yang menggabungkan rentang dinamis tinggi (HDR) dengan warna yang hidup, kontras yang lebih tajam, dan kaya akan detail.
Vokalis Maliq & D’Essentials, Angga, senang dengan adanya pengarsipan yang peduli pada musisi Indonesia. “Ini pertama kali bagi Maliq untuk mendokumentasikan perjalanan Maliq secara proper,” kata dia.
Selama ini, publik belum tahu lebih dalam bagaimana Maliq & D’Essentials menaruh rasa dan energi mereka ketika membuat lagu atau berada di atas panggung. Kisah bagaimana mereka melalui petualangan panjang dari kota ke kota juga akan diceritakan lengkap.
Setiap personel punya cerita dan harapan masing-masing. "Ada hal-hal yang lebih mendalam, lebih terikat satu sama lain. Kita ingin dikenal lebih dekat lagi,” ujar personel perempuan Maliq & D’Essentials satu-satunya yang juga vokalis, Indah.
Musisi menjalani syuting? Mungkin ada kesulitan, Indah menyebut, namun tim yang ada bersama mereka sangat memudahkan dan menyenangkan. Dari kreasi hingga inspirasi, semuanya bisa keluar dengan mengalir.
Personel lain, yakni Lale, Ilman, Jawa, dan Widi yang juga hadir dalam kesempatan tersebut menjelaskan bagaimana pemilihan baju menjadi titik fokus Maliq & D’Essentials. Di serial tersebut, wardrobe dan koreografi adalah yang paling menonjol.
Tidak hanya untuk serial, ketika mereka manggung pun, baju adalah hal yang kerap sulit mereka diskusikan. “Ilman pertama masuk Maliq itu, kami mikir, ‘Ini anak pakai baju apa yang cocok sama gayanya,'" ujar Angga menimpali.
Ilman pertama masuk Maliq itu, kami mikir, ‘Ini anak pakai baju apa yang cocok sama gayanya.
Ide Vision+ ini disebut sebagai arsip modern para musisi. Serial ini menjadi hal baru dalam dunia platform streaming. Pengalaman sinematik dalam sebuah panggung konser akan terlihat berbeda di mata penontonnya.
Dolby Atmos yang dibuat untuk bioskop, memiliki audio yang impersif. Hal tersebut memungkinkan pembuat konten untuk menempatkan setiap suara persis di tempat mana saja yang mereka inginkan, sehingga membuat audio yang dihasilkan makin realistis. Arsip modern ini merupakan salah satu inovasi terbesar.
Dengan konsep bertema surealis seputar angkasa dan orbit, dipadukan dengan dialog akrab yang mencatat manifestasi Maliq & D'Essentials dalam karier dan identitas mereka. "Ini bukan hanya terobosan dalam bidang konten, tetapi juga terobosan teknologi,” ujar Managing Director Vision+, Clarissa Tanoesoedibjo.
Konser digital serial pertama ini menampilkan lintas genre yang tidak biasa, seperti salah satunya genre dangdut. Maliq & D’Essentials akan berduet dengan King Nassar, membawakan dua lagu, yakni “Drama Romantika” dan “Setapak Sriwedari”.
Mereka tampak kompak karena sebelumnya pernah satu kali bertemu dalam satu panggung. “Beberapa bulan sebelumnya (sebelum syuting) sudah pernah manggung: di tahun baru, jadi dapet chemistry-nya,” kata Angga. Ke depannya, tidak menutup kemungkinan akan ada lagi musisi lain yang hadir dalam “Orkes”.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Kasus Suspek Hepatitis Akut Bertambah
Sosialisasi pencegahan kasus hepatitis akut terus digencarkan di berbagai daerah.
SELENGKAPNYASi Anak Perang yang Kembali Pimpin WHO
Tedros adalah kepala WHO pertama yang berasal dari Afrika.
SELENGKAPNYAWWA: Risiko Gelombang Panas 30 Kali Lipat
India mengalami paparan yang paling terik pada Maret sejak 1901.
SELENGKAPNYA