Sejumlah calon jamaah haji melambaikan tangan usai mencoba fasilitas fast track pada acara pelepasan jamaah haji Indonesia asal DKI Jakarta di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Ahad (7/7/2019). | Republika/Putra M. Akbar

Kabar Utama

Kemenag Lobi Saudi Perluas Fast Track

Kemenag telah mengirimkan surat balasan dari Kerajaan Saudi untuk pengecekan persiapan haji.

JAKARTA -- Kementerian Agama (Kemenag) mengumumkan, jamaah haji asal Indonesia kembali mendapatkan layanan fast track dari Arab Saudi untuk pelaksanaan ibadah haji tahun ini. Pemerintah pun berharap titik layanan fast track bisa ditambah, tidak hanya di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.

Direktur Layanan Haji Dalam Negeri Saiful Mujab mengatakan, Kemenag telah menerima surat dari Kerajaan Arab Saudi mengenai layanan fast track. Melanjutkan yang sudah dilakukan sebelumnya, fasilitas ini bisa dimanfaatkan jamaah yang berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta.

"Untuk tahun ini, Kemenag mengusahakan agar layanan yang sama juga bisa diberlakukan di Embarkasi Solo, Bandara Adi Soemarmo, semoga nanti Arab setuju," kata Mujab kepada Republika, Kamis (12/5). 

Mujab mengatakan, Arab Saudi akan mengirimkan delegasinya ke Indonesia untuk mengecek persiapan haji 2022 ini. Dia memastikan, Kemenag telah menyiapkan diri jika nantinya permintaan penambahan titik layanan fast track dikabulkan.

photo
Sejumlah calon jamaah haji membawa koper usai mencoba fasilitas fast track pada acara pelepasan jamaah haji Indonesia asal DKI Jakarta di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Ahad (7/7/2019). Fasilitas fast track memudahkan jamaah haji untuk melalui tahapan verifikasi identitas di Indonesia sebelum menuju Arab Saudi. - (Republika/Putra M. Akbar)

Layanan jalur cepat atau fast track mulai dinikmati jamaah haji Indonesia pada musim haji 2018. Selama dua tahun berturut-turut, fasilitas tersebut memang baru bisa dinikmati oleh jamaah dari Embarkasi Jakarta. 

Mujab menjelaskan, jamaah yang berangkat dari Embarkasi Jakarta adalah jamaah dari Bekasi, Jakarta, Banten, dan Lampung. Untuk tahun ini, keberangkatan dari embarkasi haji tersebut sejumlah 29.126 orang. "Ini mengikuti yang sebelumnya. Solo kan waktu itu belum," lanjutnya.

Kemenag pun telah mengirimkan surat balasan dari Kerajaan Saudi untuk pengecekan persiapan haji. Pihaknya menyatakan diri siap mempertahankan fasilitas yang sudah diterima sebelumnya, bahkan menambahnya jika memungkinkan.

Kemudahan layanan imigrasi yang diberikan dari fasilitas ini akan membantu mengurai kepadatan di Bandara Jeddah. Pihak dari Kerajaan Arab Saudi akan membawa timnya untuk melakukan pengecekan dokumen di Tanah Air. Oleh karena itu, ia menyebut fast track tidak berlaku untuk kepulangan jamaah ke Indonesia. 

Waktu persiapan yang sempit disebut menjadi salah satu alasan mengapa layanan jalur cepat diberlakukan untuk kepulangan jamaah dari Tanah Suci. "Tahun ini tidak memungkinkan fast track kepulangan karena kita harus minta izin terlebih dahulu ke Saudi. Layanan ini kan untuk menghindari penumpukan di Jeddah," ucap dia.  

Pemberangkatan ibadah haji terus difinalisasi oleh para pihak terkait. Dari sisi maskapai penerbangan, Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Irfan Setiaputra memastikan semua hal mengenai layanan penerbangan siap pada waktunya. 

"Kita tanggung jawab di penerbangan. Semua sedang disiapkan dan insya Allah siap pada waktunya," kata dia saat dihubungi Republika, kemarin. 

Pada pelaksanaan haji 2019, Garuda menyiapkan 14 unit pesawat haji. Sebanyak 14 pesawat tersebut terdiri atas tiga pesawat Boeing 747-400, lima pesawat Boeing 777-300ER, serta enam pesawat Airbus A330-300/200. Untuk ibadah haji tahun ini, Garuda mendapatkan tanggung jawab membawa jamaah haji dan petugas dari sembilan embarkasi. 

Irfan menyebut penerbangan akan menggunakan Boeing 777 dan Airbus. Dalam pembahasan perjanjian bersama Kementerian Agama sempat disebutkan bahwa Garuda juga diharapkan dapat membantu pengiriman komoditas tertentu dari Indonesia. Hal itu untuk mendukung kebutuhan jamaah di Tanah Suci.

Irfan mengatakan, Garuda siap mengemban tugas tambahan tersebut. "Iya (dibahas). Kita tunggu dari Departemen Agama (Depag)," lanjut dia.

Garuda Indonesia diketahui akan menerbangkan jamaah haji Indonesia dari sembilan embarkasi, yaitu Aceh, Medan, Padang, sebagian Jakarta-Pondok Gede, Solo, Banjarmasin, Balikpapan, Makassar, dan Lombok. Maskapai pelat merah Indonesia ini akan membawa sekitar 47.915 jamaah dan 51 persen petugas kelompok terbang (kloter).

Penerbangan jamaah lainnya akan menggunakan maskapai Saudi Arabian Airlines. Kementerian Agama menyebut penandatanganan kerja sama dengan maskapai tersebut akan dilakukan dalam waktu dekat. 

Pemberangkatan jamaah haji akan dilaksanakan selama 30 hari masa operasi penerbangan. Kloter pertama berangkat pada 4 Juni 2022 dengan tujuan Bandara Madinah, sedangkan kloter terakhir berangkat 3 Juli 2022 dengan tujuan Bandara Jeddah.

Pemulangan jamaah haji juga berlangsung selama 30 hari. Kloter pertama pulang dari Bandara Jeddah menuju Tanah Air pada 15 Juli 2022. Sedangkan, kloter terakhir berangkat dari Bandara Madinah menuju Tanah Air pada 13 Agustus 2022.  

Tanpa biaya

Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (PP IPHI) meminta para pengurus di seluruh Indonesia dapat menyelenggarakan bimbingan manasik haji tanpa biaya.

"Saya minta IPHI di seluruh Indonesia agar menyelenggarakan bimbingan manasik haji gratis kepada jamaah haji," kata Ketua Umum PP IPHI Ismed Hasan Putro melalui keterangan tertulis, kemarin. 

Dengan telah ditetapkannya jumlah calon jamaah haji tahun 2022 oleh Kementerian Agama, maka dipastikan bahwa Indonesia akan memenuhi kuota haji sebagaimana yang telah dialokasikan oleh Saudi. Ismed berpesan kepada 34 pengurus wilayah IPHI di provinsi dan 365 pengurus daerah kabupaten/kota segera bersinergi dengan instansi terkait. 

"Jangan sampai ada calon jamaah yang akan memenuhi panggilan sebagai tamu Allah SWT yang belum mendapatkan bimbingan manasik haji," katanya.

Ismed juga berharap pengurus IPHI di daerah bersinergi dengan dinas kesehatan setempat agar para calon jamaah haji melakukan pengecekan kesehatan yang memadai dan sesuai protokol kesehatan yang telah ditentukan Kementerian Haji Kerajaan Arab Saudi dan Kementerian Agama Indonesia.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Informasi Haji (@informasihaji)

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Mereka Mendaftar Haji dengan Uang Receh

Haji adalah dambaan banyak Muslim di banyak negeri.

SELENGKAPNYA

Layanan Jamaah Haji di Saudi Difinalisasi

Kunci untuk mengurangi angka kesakitan dan kematian pada jamaah haji adalah edukasi.

SELENGKAPNYA

Persiapan Layanan Jamaah Haji Dikebut

Pemerintah berupaya untuk fokus menekan angka kematian jamaah haji tahun ini.

SELENGKAPNYA