Nasional
Kepribadian Pasangan Pengaruhi Pilihan Masyarakat
Masyarakat membutuhkan pemimpin yang tak sekadar memiliki motif berkuasa.
JAKARTA -- Peneliti psikologi politik Universitas Indonesia Dicky Pelupessy mengatakan, pasangan yang nanti akan maju ke pilpres 2024 harus menunjukan kecocokan sehingga dapat saling melengkapi. Dicky menilai aspek psikologis dan kepribadian pasangan akan sangat memengaruhi pilihan masyarakat.
Dicky mengatakan, masyarakat membutuhkan pemimpin yang memiliki prestasi yang diharapkan mampu merealisasikan janji politiknya saat terpilih. Dengan prestasi tersebut, masyarakat percaya figur tersebut akan membawa kemajuan Indonesia dari sisi ekonomi dan sosial.
"Masyarakat membutuhkan pemimpin yang tak sekadar memiliki motif berkuasa, tetapi memiliki prestasi yang dapat membawa Indonesia menjadi bangsa pemenang dan membangun ekonomi yang kuat," ujar Dicky dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (10/5).
Dicky menilai gagasan pasangan Prabowo Subianto dan Puan Maharani kurang cocok mengingat rekam jejak Puan yang lebih banyak di tataran elite partai. Dicky menilai hal ini berbeda dengan pasangan Ganjar Pranowo dan Erick Thohir yang disebut memiliki kemampuan untuk saling melengkapi.
Ganjar merupakan seorang politikus tulen yang membangun karier politiknya dari bawah hingga bisa meraih jabatan sebagai Gubernur Jawa Tengah. Sementara Erick memulai kariernya dari pengusaha dan berhasil mengubah wajah BUMN dengan peningkatan kinerja yang signifikan.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai Ganjar paling merepresentasikan Jawa dibanding nama-nama lain seperti Prabowo Subianto, Agus Harimurti Yudhoyono, dan Anies Baswedan. Hal tersebut menjadi salah satu kekuatan yang dimiliki Ganjar jika nantinya diusung oleh PDIP pada Pilpres 2024.
Namun, Prabowo memiliki keterusungan yang sangat besar karena ia memiliki modal popularitas dan elektabilitas. "Hanya memerlukan satu partai politik saja sebagai mitra koalisi, Gerindra dan Prabowo Subianto sangat mudah sekali untuk melenggang pada proses kandidasi di 2024," kata Dedi.
Sementara itu, ia mengatakan, Anies bakal diuntungkan oleh pemilih yang tidak percaya oleh partai politik jika maju dalam kontestasi Pilpres 2024 mendatang. Dedi mengatakan hal tersebut didasari tingkat kepercayaan publik terhadap partai politik yang cenderung rendah.
"Anggap saja muncul tiga pasangan tadi, ada Prabowo, ada Ganjar, Prabowo partai politik, Ganjar partai politik, kemudian muncul satu orang yang nonpartai politik, meskipun nanti proses keterusungannya harus melalui parpol misalnya pakai Nasdem, PKS, atau koalisi lainnya maka Anies punya kelebihan itu tadi, yaitu pemilih yang tidak percaya partai politk besar kemungkinan akan menjatuhkan pilihan kepada Anies Baswedan," kata Dedi.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Ekonomi Kian Pulih
BPS mencatat aktivitas produksi, konsumsi, dan investasi mengalami peningkatan.
SELENGKAPNYAPresiden Targetkan Tiga Besar di SEA Games
Tim Indonesia yang akan berpartisipasi dalam gelaran SEA Games tahun ini berjumlah 499 atlet yang terdiri dari 313 atlet putra dan 186 atlet putri.
SELENGKAPNYAMinyak Goreng Hingga Bensin Kerek Inflasi
Tingginya angka inflasi pada April memberikan sentimen negatif terhadap kurs rupiah.
SELENGKAPNYA