Pedagang menjual sayur-mayur di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Senin (4/4/2022). Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan Indeks Harga Konsumen (IHK) pada maret 2022 mengalami inflasi sebesar 0,66 persen secara bulanan (month to month/mtm). Penyumbang infla | ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/hp.

Ekonomi

Angka Pengangguran Belum Pulih

Penurunan pengangguran dukung proses pemulihan ekonomi.

JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka pengangguran di Indonesia per Februari 2022 mengalami penurunan jika dibandingkan posisi pada Februari 2021. Meski terjadi penurunan, BPS menegaskan, tingkat pengangguran masih lebih tinggi dari kondisi sebelum pandemi.

BPS mencatat, pada Februari 2022, tingkat pengangguran terbuka (TPT) mencapai 5,83 persen atau sebanyak 8,4 juta orang. Angka pengangguran ini mengalami penurunan 350 ribu orang dibandingkan jumlah pengangguran pada Februari 2021 yang mencapai 8,75 juta orang atau sebesar 6,26 persen.

"Pengangguran menurun, tapi belum kembali ke posisi sebelum krisis ekonomi akibat pandemi Covid-19," kata Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers, Senin (9/5).

Tercatat, pada Februari 2019, angka TPT mampu turun hingga level 4,94 persen atau sebanyak 4,94 juta orang. Margo mengatakan, dengan situasi tersebut, situasi pasar tenaga kerja di Indonesia belum dapat dikatakan sepenuhnya pulih.

BPS pun mencatat lebih detail dampak akibat Covid-19 terhadap situasi ketenagakerjaan dalam negeri. Pada Februari 2021, masih terdapat 11,53 juta penduduk usia kerja yang terdampak oleh pandemi.

Meski masih cukup besar, terdapat penurunan sekitar 7,57 juta orang dari jumlah yang terdampak tahun lalu sebanyak 19,10 juta orang. Dari yang masih terdampak, sebanyak 960 ribu orang menganggur akibat Covid-19 dan 550 ribu orang masuk ke dalam bukan angkatan kerja akibat Covid-19. Sementara itu, sebanyak 580 ribu orang untuk sementara tidak bekerja, sedangkan 9,44 juta orang mengalami pengurangan jam kerja akibat wabah virus korona.

Berdasarkan tingkat pendidikan, Margo menyampaikan, pengangguran paling rendah berasal dari lulusan SD atau sebanyak 3,09 persen. Sementara itu, tingkat pengangguran tertinggi berasal dari lulusan SMK yang mencapai 10,38 persen.

"Itu karena dia (lulusan SD) bersedia menerima pekerjaan apa pun sehingga pengangguran rendah, tetapi di pendidikan tinggi, pengangguran cukup tinggi karena dengan bekal pendidikannya dia memilih-milih pekerjaan," katanya.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menyampaikan, penurunan tingkat pengangguran menunjukkan kondisi pandemi Covid-19 secara nasional masih terkendali. Perbaikan kondisi pandemi di Indonesia juga berdampak pada kinerja perekonomian nasional yang tetap terjaga.

Ia menyebut, kinerja pertumbuhan ekonomi kuartal I 2022 tetap pada posisi yang kuat dan tumbuh 5,01 persen. Hal ini didukung oleh kinerja konsumsi rumah tangga, investasi, dan ekspor yang solid meskipun menghadapi varian omikron.

“Angka ini relatif baik dibandingkan negara-negara lain di dunia,” kata Luhut dalam keterangan pers di Kantor Presiden, Jakarta.

Luhut menyebut, berbagai langkah efektif yang diambil oleh pemerintah dalam penanganan pandemi berdampak pada penurunan tingkat pengangguran. Menurut dia, dengan semakin banyak masyarakat bekerja dapat membawa dampak positif terhadap kinerja pemulihan ekonomi.

Seiring dengan perbaikan kondisi pandemi, ungkapnya, pemerintah pun akan melakukan langkah-langkah relaksasi PPKM secara bertahap, bertingkat, dan berlanjut. Luhut menyampaikan, momentum Idul Fitri memberikan dampak pemulihan bagi aktivitas ekonomi dan juga mobilitas masyarakat. Mobilitas masyarakat yang keluar rumah tercatat meningkat hingga 48,1 persen. Selain itu, indeks belanja mandiri juga meningkat hingga 31 persen lebih tinggi jika dibandingkan puncak Lebaran 2021.

"Meski tentu ini positif bagi kinerja perekonomian, peningkatan mobilitas dan aktivitas ekonomi yang tinggi juga memiliki risiko berupa penyebaran kasus yang perlu diantisipasi oleh pemerintah," kata Luhut.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Badan Pusat Statistik (bps_statistics)

Tingkat Pengangguran Indonesia

- Tingkat Pengangguran Terbuka

Februari 2020: 4,94 persen

Februari 2021: 6,26 persen

Februari 2022: 5,83 persen

- Tingkat Pengangguran Menurut Pendidikan (Februari 2022)

SD ke bawah: 3,09 persen

SMP: 5,61 persen

SMA: 8,35 persen

SMK: 10,38 persen

Diploma I/II/III: 6,09 persen

D-IV,S1,S2, dan S3: 6,17 persen

 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

ASDP: Arus Balik Bakauheni-Merak Berjalan Lancar

ASDP memastikan layanan arus balik di lintas Bakauheni-Merak berjalan lancar.

SELENGKAPNYA

Pengerjaan Masjid Agung Kota Bogor Segera Berlanjut

Masjid Agung akan menjadi ikon Kota Bogor yang menarik kedatangan wisatawan.

SELENGKAPNYA

Kemenag Meminta Jamaah Haji Lunasi Bipih

Calon jamaah haji dapat melunasi biaya perjalanan ibadah haji hingga 20 Mei 2022.

SELENGKAPNYA