Nasional
Tiga Provinsi Alami Bencana
Seorang anak terseret banjir bandang di Sumedang
BANDUNG -- Tim SAR Gabungan melakukan evakuasi terhadap 18 warga Desa Citengah Sumedang Selatan yang terjebak banjir pada Rabu (4/5) malam. Warga dievakuasi menggunakan tali penyeberangan dan memanfaatkan material yang ada di lokasi.
Warga yang dievakuasi dibawa ke rumah RW setempat. Sebelumnya, banjir bandang terjadi di Desa Citengah, Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat yang mengakibatkan satu orang anak terseret arus sungai Cihonje.
Korban tersebut bernama Ariea Dwi Rahmayuda (13 tahun), warga Desa Karangasem RT 05 RW 01, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
Menurut Komandan tim rescue Kantor SAR Bandung, Nova Perdiana, arus banjir yang deras menyulitkan proses evakuasi, penggunaan LCR untuk evakuasi juga tidak memungkinkan karena lokasi bebatuan. Nova mengatakan, tinggi muka air pada saat pelaksanaan evakuasi bervariasi hingga 2 meter.
"Tim memfokuskan pencarian terhadap satu korban yang terseret arus pada saat banjir berlangsung dengan rencana operasi SAR membagi tim menjadi 3 SRU," kata Nova, Kamis (5/5).
Nova menjelaskan pembagian 3 SRU itu yaitu, SRU 1 pencarian dari lokasi kejadian sejauh 2 km ke arah utara, SRU 2 pencarian pinggir sungai sebelah kanan sejauh 2 km ke arah utara dan SRU 3 pencarian pinggir sungai sebelah kiri sejauh 2 km ke arah utara.
Masih di Jawa Barat, puluhan rumah di dua desa berbeda di Kabupaten Kuningan, sempat terendam banjir, pada Rabu (4/5). Bencana itu terjadi akibat dua sungai meluap setelah diguyur hujan lebat.
“Kedalaman rendaman air antara 10-50 sentimeter dan terjadi selama satu jam,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kuningan, Indra Bayu Permana.
Setelah sekitar satu jam, luapan air sungai Cijantel surut kembali. Meski demikian, dibutuhkan perbaikan TPT sungai maupun normalisasi sungai. “Dampaknya, 11 unit rumah yang dihuni 15 KK atau 30 jiwa sempat terendam dengan kedalaman 10-70 sentimeter selama satu jam,” kata Indra.
Selain banjir, longsor juga terjadi di Kuningan, Jawa Barat. Berdasarkan data dari Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan, bencana longsor itu terjadi di Dusun Manis, RT 01 RW 01, Desa Tinggar, Kecamatan Kadugede, pada Rabu (4/5) pukul 17.00 WIB.
“Tidak ada korban jiwa. Namun dampak dari longsor itu menyebabkan akses jalan tidak bisa dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat,” kata Indra.
Sehari sebelumnya, bencana longsor juga terjadi di Dusun Balandongan, RT 02 RW 02, Desa Sumberjaya, Kecamatan Ciwaru, Kabupaten Kuningan, pada Selasa (3/5) pukul 20.00 WIB. Di dusun tersebut, longsor terjadi pada tembok penahan tanah (TPT) yang mengancam rumah milik warga setempat bernama Warnadi (75), yang dihuni enam jiwa dan kini telah mengungsi.
Di Purwakarta, Jawa Barat, longsor terjadi di wilayah Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat yang mengakibatkan satu unit rumah rusak. Kapolres Purwakarta, AKBP Suhardi Hery Haryanto mengatakan longsor terjadi pada Rabu (4/5) malam. Kondisi itu terjadi akibat hujan deras yang terjadi di daerah tersebut.
"Hujan deras memang melanda kawasan Wanayasa dengan intensitas cukup tinggi dan memicu terjadinya tanah longsor, yang mengakibatkan satu rumah warga rusak akibat longsor," kata Suhardi.
Bencana banjir juga melanda tiga kelurahan di Kabupaten Bangka Selatan, Bangka Belitung, Rabu (4/5). Banjir tersebut terjadi usai hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi pada pukul 08.00 WIB, namun kini telah surut.
Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari mengatakan, saat kejadian, tercatat sebanyak 111 kepala keluarga dan 111 unit rumah terdampak banjir dengan ketinggian muka air bervariasi antara 50 hingga 100 sentimeter.
Waspada bencana
Sementara itu, lima daerah di Sulawesi Tengah berstatus waspada bencana banjir dan tanah longsor. Data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) stasiun Meteorologi Palu, lima daerah tersebut yakni Kabupaten Tolitoli, Buol, Poso, Tojo Unauna, dan Kabupaten Banggai.
"Besok tanggal enam Mei untuk Tolitoli dan Buol," kata Kepala stasiun Meteorologi Palu Nur Alim, Kamis.
Selain itu, BMKG juga telah memetakan sejumlah wilayah di Sulteng yang berpotensi dan rawan terjadinya bencana banjir dan tanah longsor akibat dampak dari cuaca tersebut. "Perlu kita waspada dan perlu hati-hati. Minimal informasi saya sudah sampaikan ke stakeholder penanganan bencana sehingga mereka sudah siap siaga," ujar dia.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Tiga Pasien Meninggal tak Punya Riwayat Hepatitis
Didorong upaya masif pelacakan hepatitis akut bergejala berat di setiap daerah.
SELENGKAPNYAGuru Jantung Pendidikan
Persoalan penting lainnya, peningkatan kesejahteraan guru. Perbaikan kesejahteraan diharapkan mendongkrak kinerja guru.
SELENGKAPNYAWHO: Ada Dua Subvarian Baru Omikron
Menteri Luar Negeri AS dinyatakan positif Covid-19 dengan gejala ringan.
SELENGKAPNYA