Internasional
WHO: Ada Dua Subvarian Baru Omikron
Menteri Luar Negeri AS dinyatakan positif Covid-19 dengan gejala ringan.
JENEWA -- Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Ghebreyesus mengatakan, ilmuwan Afrika Selatan mengidentifikasi dua subvarian baru omikron. Sementara, penelitian besar-besaran di Amerika Serikat (AS) menunjukkan temuan baru bahwa omikron sama bahayanya dibandingkan varian sebelumnya.
"Para ilmuwan Afrika Selatan yang mengidentifikasi omikron, akhir tahun lalu, kini telah melaporkan dua suvvarian omikron lagi, yaitu BA.4 dan BA.5, sebagai alasan lonjakan kasus di Afrika Selatan," ujar Tedros, dilansir Anadolu Agency, Kamis (5/5).
Tedros mengatakan, terlalu dini untuk mengetahui tingkat keparahan akibat subvarian baru ini. Dia tetap merekomendasikan vaksinasi untuk perlindungan. Data awal menunjukkan, vaksinasi dapat melindungi gejala parah dan kematian.
"Ini adalah tanda lain bahwa pandemi belum selesai," ujar Tedros.
Sementara itu, penelitian besar-besaran di AS menunjukkan, varian omikron sama bahayanya dibandingkan varian-varian sebelumnya. Ini bertentangan dengan asumsi dalam penelitian sebelumnya yang menyebutkan omikron lebih mudah menular namun lebih jinak.
"Kami menemukan bahwa risiko dibawa ke rumah sakit dan tingkat kematian hampir identik," kata empat peneliti dari Massachusetts General Hospital, Minerva University, dan Harvard Medical School, Kamis.
Penelitian ini dilakukan terhadap 130 ribu pasien Covid-19 dalam kurun waktu dua tahun terakhir. Pada kurun waktu tersebut sejumlah varian yang berbeda sempat mendominasi di seluruh dunia.
Hasil penelitian ini kini sedang menjalani peer review di Nature Portfolio. Laporannya diunggah di Research Square pada Senin (2/5).
Penelitian itu dicocokkan dengan faktor demografis, status vaksinasi, dan indeks komorbid yang memperkirakan risiko kematian dalam setahun selama perawatan di rumah sakit untuk pasien dengan kondisi komorbid.
Penelitian sebelumnya yang menyebutkan bahwa omikron lebih jinak dilakukan di sejumlah tempat, termasuk Afrika Selatan, Skotlandia, Inggris, dan Kanada. Namun, penelitian itu memiliki keterbatasan, termasuk meremehkan status vaksinasi pada pasien omikron dan jumlah kasus secara total.
Menlu AS positif
Dalam perkembangan berbeda, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dinyatakan positif Covid-19 dengan gejala ringan. Departemen Luar Negeri pada Rabu (4/5) mengatakan, tes Covid-19 Blinken sebelumnya menunjukkan hasil negatif.
Blinken dan Presiden Joe Biden menghadiri White House Correspondents' Dinner pada Sabtu (30/4). Beberapa wartawan yang hadir dalam acara tersebut telah dinyatakan positif Covid-19 pekan ini.
"Sesuai dengan pedoman Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) dan berkonsultasi dengan Biro Layanan Medis Departemen Kesehatan, Blinken akan mengisolasi diri di rumah dan mempertahankan jadwal kerja virtual," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price, dilansir Al Arabiya.
Sebelumnya, Wakil Presiden AS Kamala Harris pada 26 April telah dinyatakan negatif Covid-19. Ia diizinkan untuk kembali ke Gedung Putih pada Selasa (3/5) setelah tesnya menunjukkan negatif. Juru bicara Harris, Kirsten Allen, mengatakan, Harris diberikan resep pengobatan antivirus Paxlovid selama perawatan Covid-19.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Tiga Pasien Meninggal tak Punya Riwayat Hepatitis
Didorong upaya masif pelacakan hepatitis akut bergejala berat di setiap daerah.
SELENGKAPNYAPengangkatan Penjabat Kepala Daerah Dinilai Abaikan MK
KASN agar membentuk tim khusus untuk mengawasi pengisian penjabat kepala daerah.
SELENGKAPNYAIsrael Siapkan Mikromanajemen Warga Palestina
Aturan itu menyebutkan, warga asing yang hendak menikah atau bertunangan dengan warga Palestina harus melapor ke militer Israel 30 hari sebelum acara dilakukan.
SELENGKAPNYA