Sejumlah kendaraan melintas di jalan Tol Cikopo-Palimanan, Jawa Barat, Rabu (27/4/2022). Memasuki H-5 lebaran 2022 volume jumlah kendaraan mengalami peningkatan yang signifikan di jalan tol Cikopo-Palimanan. | ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

Tajuk

Transmisi Ekonomi Mudik

Transmisi ekonomi dari titik-titik pemudik pun terjadi.

Awal cuti bersama 29 April makin dekat. Banyak pihak memprediksi, Jumat (29/4) ini arus pemudik melonjak signifikan. Bahkan, pergerakan pemudik melalui jalur transportasi darat diperkirakan naik drastis pada Kamis (28/4), selepas buka puasa hingga malam hari.

Baik Kementerian Perhubungan maupun kepolisian memperkirakan demikian karena hingga Rabu (27/4) sore, arus pemudik yang menggunakan kendaraan roda empat ataupun roda dua, belum menunjukkan tanda-tanda pergerakan secara masif.

Pergerakan pemudik terlihat, tapi masih landai-landai saja. Dikhawatirkan jika kondisi ini berlangsung hingga Kamis siang, membanjirnya pergerakan pemudik terjadi mulai Kamis petang hingga sepanjang Jumat.

Kemenhub membuat simulasi, bakal ada 23 juta mobil dan 17 juta motor beredar di jalanan sepanjang mudik Lebaran. Jumlah luar biasa jika dibandingkan kapasitas panjang jalan yang ada. Rekayasa lalu lintas dan disiplin pemudik pada aturan berkendara menjadi keniscayaan.

 
Pergerakan pemudik menggunakan beragam moda transportasi saja telah mengaktivasi sektor perhubungan, yang selama dua tahun pada masa pandemi Covid-19 terbatas. 
 
 

Kemenhub memprediksi, 85,5 juta orang mudik ke kampung halaman melalui beragam moda transportasi. Pergerakan pemudik ini tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Aktivitas pemudik melakukan perjalanan ke kampung halaman ini berdampak pada rantai perekonomian.

Pergerakan pemudik menggunakan beragam moda transportasi saja telah mengaktivasi sektor perhubungan, yang selama dua tahun pada masa pandemi Covid-19 terbatas. Mobilitas masyarakat ini bakal mendorong, antara lain, sektor konsumsi.

Pemudik yang melakukan perjalanan hingga berjam-jam membutuhkan makanan dan minuman. Bisa dengan membelinya di sepanjang perjalanan mudik, bisa pula menyiapkan bekal dari rumah. 

Tentu kebutuhan makanan dan minuman ini menghidupkan warung, restoran, tempat makan, ataupun keda-kedai di sepanjang jalur mudik. Rantai pasokan makanan dan minuman pun menjadi bergerak yang selama pandemi Covid-19 terhambat.

Pemudik yang menggunakan jalur udara telah mengaktifkan kembali maskapai penerbangan, yang sepanjang pandemi mengurangi jumlah penerbangan karena kebijakan pembatasan pergerakan masyarakat. Bandara kembali hidup, jasa biro perjalanan dan transportasi bergerak lagi.

 
Pelonggaran mobilitas sepanjang mudik Lebaran tahun ini akan mendorong perputaran kembali roda perekonomian nasional. 
 
 

Hal yang sama dengan pemudik yang menggunakan jasa transportasi laut. Pergerakan pemudik pengguna kapal ini kebanyakan menempuh perjalanan antarpulau, yang juga mendorong perekonomian bergerak, misalkan dengan oleh-oleh yang mereka bawa ke kampung halaman. 

Pelonggaran mobilitas sepanjang mudik Lebaran tahun ini akan mendorong perputaran kembali roda perekonomian nasional. Transmisi ekonomi dari titik-titik pemudik pun terjadi.

Jika dalam arus mudik ke kampung halaman mereka memberikan sesuatu, pada saat arus balik pun mereka membawa serta oleh-oleh dari kampung. Transmisi ekonomi dalam bentuk transaksi dagang atau bisnis berlangsung saat itu. 

Migrasi jutaan warga dalam jangka waktu temporer ini bakal mendorong sektor konsumsi masyarakat. Belanja pemerintah melalui penyaluran tunjangan hari raya (THR) dan gaji ke-13 kepada pegawai negeri sipil (PNS) diharapkan, transmisi ekonomi secara nasional terjadi.

 
Penerapan prokes dengan disiplin mengenakan masker saat keramaian masih relevan dalam kondisi demikian.
 
 

Tentu saja, fenomena mudik Lebaran ini tetap dalam batasan disiplin pada protokol kesehatan (prokes). Pandemi Covid-19 belum dicabut menjadi endemi oleh pemerintah. Sejumlah kasus positif Covid-19 pun menjangkiti meski dengan tingkat keparahan lebih ringan.

Penerapan prokes dengan disiplin mengenakan masker saat keramaian masih relevan dalam kondisi demikian. Kehati-hatian dan kewaspadaan terhadap penularan Covid-19 untuk mengantisipasi, agar momentum mudik Lebaran tak membawa 'oleh-oleh' penyakit.

Namun, momentum mudik Lebaran berkontribusi positif pada tumbuhnya kembali perekonomian di daerah. Semoga.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat