Ekonomi
Bank Syariah Mampu Topang Pemulihan Ekonomi
Bank syariah secara keseluruhan tumbuh dengan baik meski dengan dukungan berbagai kebijakan.
JAKARTA -- Pengamat ekonomi syariah dari Universitas Indonesia, Fauziah Rizki Yuniarti, menyampaikan, perbankan syariah secara umum terus menopang pemulihan ekonomi nasional. Meski demikian, masih ada bank-bank kecil yang perlu mendapatkan perhatian khusus karena masih dalam fase pemulihan internal.
"Bank-bank syariah besar tentu siap untuk mendukung pemulihan ekonomi meski masih ada tantangan, seperti tekanan inflasi," kata Fauziah, Ahad (24/4).
Fauziah mengatakan, bank syariah secara keseluruhan tumbuh dengan baik meski dengan dukungan berbagai kebijakan. Proses restrukturisasi kredit dan pembiayaan yang merupakan kebijakan regulator sangat membantu kinerja keuangan tetap positif.
Menurut dia, bank syariah masih tetap mampu mencetak laba pada 2021 dan melanjutkan tren perbaikan pada 2022. Sehingga, secara umum, kesiapan industri sangat baik termasuk dari sisi likuiditas. Modal kinerja baik tersebut, katanya, harus dioptimalkan khususnya untuk pembiayaan ke sektor UMKM.
"Pemulihan ekonomi akan sangat terasa jika sektor UMKM tumbuh baik karena porsinya mencapai sekitar 61 persen dari PDB," kata Fauziah.
Bank syariah juga harus fokus memperbesar rasio pembiayaan ke sektor UMKM sesuai arahan dari regulator. Bank Indonesia (BI) telah menerbitkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 23 Tahun 2021 tentang Rasio Pembiayaan Inklusif Makroprudensial (RPIM) yang mengharuskan rasio pembiayaan UMKM menjadi 30 persen.
"Kita harus lihat terus rasio pembiayaan ke UMKM ini oleh bank syariah karena kadang masih ada yang tidak bisa mencapai ketentuan yang sebelumnya 20 persen," katanya.
Industri bank syariah juga perlu memenuhi peraturan untuk mendapatkan insentif berupa pengurangan ketentuan Giro Wajib Minimum (GWM). Sehingga, kondisi likuiditas bisa lebih longgar untuk penyaluran pembiayaan.
Meski begitu, Fauziah mengatakan, tetap perlu ada pemeriksaan kesehatan bank syariah untuk memastikan agregat kesehatan industri. Menurut dia, bank-bank kecil masih kesulitan untuk bangkit karena belum maksimal melaksanakan digitalisasi.
Secara terpisah, Direktur Pengaturan dan Perizinan Perbankan Syariah Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Nyimas Rohmah, menyebutkan, industri perbankan syariah secara umum masih mencatat pertumbuhan positif pada tahun lalu. Bank Syariah juga terus berperan dalam pemulihan ekonomi nasional.
"OJK terus mendorong peningkatan kontribusi industri perbankan syariah pada ekonomi nasional, salah satunya dengan strategi pengembangan sinergi ekosistem syariah," kata Nyimas.
Ekosistem ekonomi syariah melibatkan banyak industri. Tidak hanya keuangan syariah, tapi juga industri halal dan keuangan sosial syariah. Setiap transaksi keuangan di ekosistem ekonomi syariah didorong untuk menggunakan layanan keuangan syariah.
Operasional jasa keuangan syariah juga harus terus berinovasi agar bisa terdepan dalam pelayanan, khususnya di basis digital. Nyimas mengatakan, jasa keuangan syariah harus mampu melayani kebutuhan di ekosistem.
"Hal ini bisa didukung oleh induknya yang konvensional melalui konsep platform sharing," katanya.
Diperlukan sinergi dan integrasi antara sektor riil, keuangan komersial, dan keuangan sosial. Sehingga, ketiga sektor tersebut dapat tumbuh secara bersama dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan secara aktif.
View this post on Instagram
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Dirut Garuda: PMN untuk Biaya Operasional
Dana PMN tak akan digunakan Garuda untuk membayar utang
SELENGKAPNYAMuktamar Muhammadiyah Didukung IT Canggih
Muhammadiyah menghindari pemilihan langsung untuk ketua umum.
SELENGKAPNYABahagia Saat Mudik Akhirnya Tiba
Seorang pemudik mengungkapkan rasa senangnya bisa mudik pada tahun ini.
SELENGKAPNYA