Jakarta
Pembebasan Lahan di Ciliwung Dialokasikan Rp 270 Miliar
Pemprov DKI akan membebaskan lahan di kawasan Cawang dan Rawajati, yang dilalui Sungai Ciliwung.
JAKARTA — Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta mempercepat penyerapan anggaran pemulihan ekonomi nasional (PEN) yang masih tersisa sebanyak Rp 270 miliar di Pemerintah Provinsi DKI. Salah satu program yang dilakukan adalah pembebasan lahan untuk mengatasi banjir.
"Kami lagi berproses, dana masih bisa dipakai. Kami akan membuat timeline yang baru, mudah-mudahan bisa optimal memanfaatkan dana tersebut," kata Kepala Dinas SDA DKI Yusmada Faizal di Jakarta, Rabu (13/4).
Menurut Faizal, dari total sisa anggaran PEN sebesar Rp 371 miliar, hingga April 2022 baru terserap Rp 105 miliar. Anggaran tersebut untuk membebaskan lahan di kawasan Cawang dan Rawajati, yang dilalui Sungai Ciliwung. Sisanya, dia melanjutkan, sebesar Rp 270 miliar fokus dilaksanakan hingga Juni 2022.
Pemerintah pusat menggelontorkan anggaran sekitar Rp 1,1 triliun untuk penanganan banjir yang harus direalisasikan sesuai target pada awal Maret 2022. Namun, hingga target berakhir, Pemprov DKI baru merealisasikan anggaran PEN sebesar Rp 764,5 miliar. Pemerintah pusat pun memberikan perpanjangan waktu penyerapan PEN hingga Juni 2022.
Ketua Komisi D DPRD DKI Ida Mahmudah mendorong Dinas SDA DKI bergerak cepat membelanjakan anggaran PEN. Hal itu setelah pemerintah pusat memperpanjang deadline penyaluran dana pinjaman selama tiga bulan.
"Bulan lalu masih tersisa anggaran Rp 371 miliar. Padahal, sudah ada toleransi dari pusat yang awalnya diperpanjang sampai Maret, sekarang diperpanjang sampai Juni. Mudah-mudahan cepat direalisasikan," kata politikus PDIP tersebut.
Ida menyarankan Dinas SDA DKI menggandeng sejumlah pihak untuk membantu proses pembebasan lahan di daerah aliran sungai. Dengan mengajak Dinas Perumahan, Badan Pertanahan Nasional DKI, sampai Kejaksaan Tinggi DKI, diharapkan penggunaan PEN ke depannya tidak menimbulkan masalah hukum pada kemudian hari.
Ida menyebut, kendala yang terjadi selama ini adalah antara petugas berwenang dan warga tidak menemukan kesepakatan harga saat negosiasi. Dia ingin agar masalah pembebasan lahan bisa lekas selesai agar persoalan banjir teratasi.
"Kami harap ada komunikasi yang baik atau kalau ada kendala harga, kami kan bisa duduk bareng atau ada kompensasi mereka ditempatkan di rumah susun. Kalau ada surat yang bermasalah bisa konsinyasi atau dititip di pengadilan," ujar Ida.
View this post on Instagram
Pengadaan ekskavator
Sementara, Unit Pengelola Teknis Peralatan dan Perbekalan (UPT Alkal) Dinas SDA DKI Jakarta berencana menambah 20 alat berat baru untuk percepatan penanggulangan banjir pada 2022. Kepala UPT Alkal Dinas SDA DKI Yoserizal mengatakan, pengadaan seluruh peralatan tersebut dianggarkan melalui e-katalog maupun lelang umum.
Dia mengatakan, nantinya alat berat itu digunakan untuk pengerukan waduk dan kali. "Karena banyak permintaan dari Sudin SDA di wilayah untuk percepatan penanggulangan banjir," kata Yoserizal.
Yose menjelaskan, 20 alat berat itu terdiri atas dua unit ekskavator amfibi besar senilai Rp 15,1 miliar, enam unit ekskavator wheel mini sebesar Rp 5,9 miliar, empat ekskavator wheel standar Rp 6,8 miliar, dan enam unit ekskavator spider kecil Rp 27 miliar.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Belajar Sabar dari ‘Menghilangnya’ Jalangkote
Jalangkote sudah menjadi salah satu ikon dari 10 daftar menu kuliner resmi Kota Makassar.
SELENGKAPNYALiterasi Dapat Perkuat Pasar Modal Syariah
Tingkat literasi masyarakat Indonesia terhadap pasar modal syariah masih berada di level 15 persen.
SELENGKAPNYAIftar dengan Cita Rasa Nusantara
Cita rasa Nusantara menggugah selera makan saat iftar.
SELENGKAPNYA