Khazanah
Muslim Diajak Kembali Ramaikan Masjid
Salah satu titik lengah jamaah yaitu saat berwudhu di masjid.
JAKARTA -- Ustaz Hilmi Firdausi mengajak masyarakat mengembalikan semangat meramaikan masjid. Sudah dua tahun ibadah di masjid agak dibatasi karena pandemi Covid-19 sehingga masjid banyak yang sepi.
Dua kali Ramadhan, umat Islam menunaikan shalat Tarawih di rumah. “Sekarang di-restart lagi, dikembalikan lagi semangat meramaikan masjidnya, tapi dengan cara yang baru, yaitu tetap menggunakan masker dan prokes lainnya,” kata dia saat talk show bertajuk bertema "Jaga Hati, Imun, dan Prokes di Bulan Ramadhan" pada Selasa (12/4).
Ustaz Hilmi mengingatkan, tahun ketiga pandemi menjadi kesempatan untuk kembali beribadah di masjid. Sebab, pada saat ini kasus Covid-19 sudah berkurang dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Menurut dia, penting bagi individu untuk memberikan sugesti positif bagi dirinya masing-masing. Dengan iman, umat Islam akan merasa yakin bahwa Allah SWT yang menentukan ini semua setelah ikhtiar.
“Kita lihat sekarang Covid-19 tidak semenyeramkan seperti dulu, tidak semenakutkan seperti dulu, makanya teman-teman yang mau beribadah, beribadahlah," ujarnya.
Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19, Sonny Harry B Harmadi, mengatakan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat melaksanakan ibadah berjamaah pada Ramadhan tahun ini. Salah satu yang utama, yaitu tetap menjalankan protokol kesehatan (prokes).
Contohnya saat shalat Tarawih, pastikan diri dalam keadaan sehat dan tidak mengalami gejala Covid-19. “Kalau mengalami gejala Covid-19 sebaiknya tidak melakukan shalat Tarawih (berjamaah)," kata Sonny.
Jamaah harus memakai masker dengan baik dan benar. Pasalnya, Anda tidak tahu apakah orang di sebelah sedang terkena Covid-19 atau tidak. Pastikan pula sirkulasi dan ventilasi udara di masjid baik sehingga ada perputaran udara. Jamaah harus membawa alat ibadahnya masing-masing dan sebaiknya berwudhu di rumah.
Sonny menyebut, salah satu titik lengah jamaah yaitu saat berwudhu di masjid. “Orang harus melepas masker, ada yang berbicara dan bernapas, droplet dan aerosol keluar jadi lebih berisiko,” ujar dia.
Jamaah kelompok rentan disarankan beribadah di rumah saja. Kelompok rentan adalah komorbid, lansia, dan anak-anak yang belum divaksinasi.
Dia mengingatkan, jamaah boleh merapatkan shaf shalat dengan memperhatikan level PPKM di daerah masing-masing. Apabila ada aktivitas berbuka puasa bersama di masjid, harus utamakan prokes. Pengelola masjid sebaiknya menyiapkan masker untuk mereka yang tidak menggunakan masker. Juga menyediakan tempat cuci tangan dan hand sanitizer.
“Kita sama-sama mendorong agar di tempat ibadah ada petugas prokesnya,” kata dia.
Dokter spesialis penyakit dalam RA Adaninggar mengatakan, penerapan prokes menjadi yang paling utama saat pandemi Covid-19. Imunitas setiap individu juga wajib dijaga saat pandemi.
"Misalnya, dengan pola hidup sehat, vaksinasi, itu salah satu cara untuk memperkuat imunitas kita," kata Adaninggar.
Dia mengingatkan, apabila hanya menjaga kesehatan tubuh atau imunitas, tapi tidak menjaga prokes, penularan tetap bisa terjadi. Untuk itu, baik vaksinasi maupun prokes sangat penting.
Adaninggar melihat ada masyarakat yang bersikap seolah Covid-19 sudah tidak ada lagi. Akibatnya, mereka menyepelekan prokes.
“Setelah Lebaran, mungkin kasus Covid-19 bisa naik lagi karena aktivitas meningkat dan longgar. Dampaknya biasanya dua bulan lagi, itu yang harus dipahami," ujarnya.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Jamaah Haji Daftar Awal Diutamakan Berangkat
Saudi mengumumkan jumlah jamaah haji dari luar negeri sebanyak 850 ribu.
SELENGKAPNYAKPU Siapkan Peraturan Pemilu
Presiden Joko Widodomelantik tujuh anggota KPU masa jabatan 2022-2027 di Istana Negara
SELENGKAPNYA