Hikmah
Meraih Ramadhan Berkualitas
Kita bisa meraih Ramadhan berkualitas dengan memperlakukannya seolah yang terakhir.
Oleh AHMAD RIFAI
OLEH AHMAD RIFAI
Bulan suci Ramadhan sarat dengan peluang. Di dalamnya terdapat banyak amalan yang memiliki nilai pahala sangat tinggi. Tapi, keutamaan-keutamaan itu tidak diperoleh secara otomatis. Perlu mujahadah dan ikhtiar agar peluang emas itu termanfaatkan secara maksimal.
Salah satu kiat memaksimalkan peluang pada bulan ini adalah memperlakukan Ramadhan seperti Ramadhan perpisahan. Suatu ketika seorang laki-laki datang kepada Nabi SAW meminta nasihat. Nabi berkata, “Jika engkau berdiri melaksanakan shalat, maka shalatlah seperti shalat perpisahan.” (Riwayat Ahmad, Ibnu Majah, dan disahihkan oleh al-Albani).
Pesan di atas memang berkaitan dengan shalat, tapi substansi nasihat itu dapat kita hadirkan dalam ibadah pada bulan suci Ramadhan. Kita bisa meraih Ramadhan yang berkualitas dengan memperlakukannya seolah Ramadhan tahun ini adalah yang terakhir.
Kiat lain untuk meraih Ramadhan berkualitas adalah menjaga keikhlasan. Pada bulan Ramadhan, amalan dilipatgandakan. Tapi, sekali lagi, tidak ada yang didapat secara otomatis. Termasuk pahala yang berlipat ganda tersebut. Ia hanya bisa didapatkan apabila amalan itu berpijak pada keikhlasan.
Keikhlasan sangat berpengaruh pada nilai pahala yang kita dapatkan dari suatu amalan. Sebagian ulama salaf berkata, “Betapa banyak amalan yang kecil di mata manusia, besar nilainya di sisi Allah karena niat yang ikhlas. Dan, betapa banyak amalan yang besar di mata manusia, tapi kecil pahalanya di sisi Allah juga karena niat.” (Tazkiyatunnufus wa tarbiyatuha, Dr Ahmad Farid, hlm 20).
Salah satu upaya konkret untuk meraih keikhlasan adalah beramal murni mencari penilaian Allah, bukan mencari penilaian dan pujian manusia. Dalam kitab Tazkiyatunnufus dijelaskan, “Ikhlas adalah engkau melupakan penilaian manusia karena fokus mencari penilaian Allah.”
Ikhtiar lain untuk mendapatkan Ramadhan yang berkualitas adalah menjaga ibadah agar tetap dalam koridor sunah Rasulullah SAW. Semangat beramal tentu sangat terasa peningkatannya pada bulan Ramadhan. Semangat ini butuh pemandu agar amalan yang kita lakukan tidak melesat dan meleset dari syariat. Pemandunya adalah Sunah Rasulullah.
Kemudian, bermunajat kepada Allah. Seluruh ikhtiar yang dikerahkan akan mencapai tujuannya jika mendapat taufik dari Allah. Jalur untuk mendapatkannya adalah doa. Menerapkan empat kiat di atas merupakan bukti kuat keseriusan kita dalam meraih Ramadhan berkualitas.
Orang yang serius dan bersungguh-sungguh akan selalu dinaungi taufik dan pertolongan Allah (QS al-Ankabut: 69). Semoga Allah melimpahkan taufik agar kita mampu memaksimalkan ibadah pada bulan yang mulia ini. Amin!
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Semarak Jelang Ramadhan
Ragam pembatasan dampak pandemi Covid-19 membuat masyarakat merindukan Ramadhan dalam situasi normal.
SELENGKAPNYATimteng dan Perang Ukraina
Barat butuh migas Iran untuk ikut mengganti migas Rusia yang hilang di Eropa.
SELENGKAPNYA