Olahraga
Persib Buru Tiket Piala AFC
Pelatih Persib Robert Rene Alberts realistis, sulit bagi timnya juara Liga 1.
BANDUNG -- Kompetisi Liga 1 2021/2022 tersisa dua laga lagi. Meski belum pasti secara matematis, Bali United tampaknya akan keluar sebagai juara. Tim Serdadu Tridatu bakal mengungguli Persib Bandung di garis finis.
Bali United mengoleksi nilai 71, unggul lima poin serta head to head atas Persib. Ini berarti hasil imbang saja dari dua laga sisa sudah cukup mengantarkan Bali United juara tanpa perlu memedulikan hasil laga Persib.
Sebaliknya, Persib butuh dua kemenangan sekaligus keajaiban Bali United takluk dalam dua laga sisa jika ingin juara. Ini tampak tak realistis meskipun masih mungkin.
Pelatih Persib Robert Rene Alberts realistis sulit bagi timnya juara Liga 1. Ia kini mengalihkan fokus ke Piala AFC. Maung Bandung harus mengamankan dua laga sisa dengan kemenangan bukan untuk juara, melainkan minimal finis di posisi kedua klasemen. Sebab, ini akan menggaransi tempat Persib di Piala AFC musim depan. Jika ada keajaiban Bali United terjungkal, itu akan jadi bonus.
"Persib berada di urutan kedua dan kami bisa lolos ke Piala AFC. Itu menjadi target utama kami sekarang," kata Robert, awal pekan ini.
Persib sebenarnya sudah menjadi kandidat kuat juara Liga 1 sejak awal musim. Kekuatan skuad Maung Bandung tak lepas dari kehadiran Robert yang telah membangun tim sejak kedatangannya pada 2019 lalu. Hasilnya terlihat dengan konsistensi Persib di papan atas, bahkan sejak pekan pertama kompetisi. Sayangnya, Persib kerap tersandung ketika melawan tim-tim papan atas atau rival mereka.
Di sisi lain, Robert melihat Bali United memanfaatkan keuntungan dengan bermain sebagai tuan rumah untuk seri keempat dan kelima. Ia merujuk pada kompetisi musim 2020 di mana Persib menjalani pramusim dengan baik dan memimpin klasemen tanpa terkalahkan hingga akhirnya liga dihentikan.
"Fakta bahwa kami harus bermain di Bali selama tiga bulan dan Bali United menjadi tim yang difavoritkan, tentu sudah tidak bisa dielakkan lagi," kata Robert.
Robert sering kali blak-blakan soal keuntungan Bali United tersebut. Selain bermain di rumah sendiri, tim asuhan Stefano "Teco" Cugurra itu juga memiliki jadwal bermain setelah Persib bertanding serta memiliki lawan yang pada pekan sebelumnya menghadapi Maung Bandung.
"Itu membuat saya percaya jika liga digelar dengan normal, dengan format kandang-tandang, dan Persib bermain di Bandung, maka urutan di klasemen akan berbeda. Semoga kita bisa menggelar kompetisi dengan normal kembali setelah musim ini selesai," ujar Robert.
Asa juara Persib menipis setelah hasil imbang 1-1 kontra Persebaya pada Sabtu (19/3) kemarin. Persebaya juga salah satu kandidat juara sebelum tercecer menjelang finis. Peluang Persib makin menguap dan nyaris mustahil setelah Bali United menaklukkan Madura United 2-0 pada Senin (21/3).
Ini bukan kali pertama Persib mendapatkan hasil minor dari pesaing kuatnya musim ini. Rekor tak terkalahkan Persib sejak awal harus diputus oleh Persija Jakarta. Kekalahan pun harus dialami Persib dari Arema FC dan Persebaya di putaran pertama.
Meski akhirnya mampu mengalahkan Arema dan menahan Persebaya di putaran kedua, Persib takluk dari Bali United yang membuat posisi mereka terancam. Inilah yang membuat jika perolehan angka Persib dan Bali United sama di klasemen akhir, Serdadu Tridatu yang akan juara. Di atas kertas, jika akhirnya Persib dan Bali United mengakhiri poin dengan nilai yang sama, Bali United akan tetap meraih gelar juara.
Meski hanya membutuhkan satu poin, Teco enggan jemawa. Bagi Teco, tak ada yang bisa melihat masa depan Bali United karena bisa saja timnya kalah dalam dua pertandingan tersisa melawan Persebaya Surabaya dan Persik Kediri. "Kami harus tetap bekerja keras untuk hasil positif, baru kami boleh nikmati, sebelum itu tidak boleh," kata Teco.
Ketegasan Kunci Sukses Teco
Tinggal selangkah lagi Bali United meraih gelar juara Liga 1 musim 2021/2022. Ini akan jadi gelar kedua Serdadu Tridatu setelah pada 2019 berhasil tampil sebagai juara. Sesuatu yang luar biasa mengingat Bali United terhitung klub baru di kompetisi kasta tertinggi Tanah Air.
Satu nama yang pantas diapungkan di balik kesuksesan Bali United adalah Stefano "Teco" Cugurra. Setelah sukses juara bersama Persija Jakarta pada Liga 1 2018, Teco hengkang ke Pulau Dewata dan langsung membawa Bali United juara. Gelar ketiganya di Liga 1 kini sudah di depan mata.
Teco mengawali karier kepelatihannya di Indonesia sebagai pelatih fisik Persebaya pada 2003 silam. Setelah itu, Teco kemudian meninggalkan Indonesia untuk berkarier di banyak negara. Ia kembali lagi ke Indonesia sebagai pelatih Persija pada akhir 2016 lalu.
Saat itu pula menjadi awal perkenalan Teco dengan pelatih fisik Bali United Yogie Nugraha. Yogie masih ingat betul saat pertemuan pertama mereka di Persija. Yogie dikontak manajemen Persija untuk membantu Teco. "Desember 2016, kami pertama latihan. Saya baru tahu Coach Teco itu mantan pelatih fisik dan pernah kerja di Persebaya," kata Yogie saat dihubungi Republika, Selasa (22/3).
Yogie mengenal Teco sebagai sosok yang tegas, disiplin, dan profesional. Yogie mengaku banyak belajar dari pelatih asal Brasil ini. Salah satunya ketika Persija menjalani pramusim di Malang dan Yogyakarta. Lazimnya orang Indonesia, kata Yogie, setiap keluar kota pasti ada wisata kulinernya. Ada satu hari waktu kosong, Yogie mengajak Teco mencari makanan, tapi ditolak. "Sampai dua tiga kali saya ajak, ditolak terus," kata Yogie.
Yogie penasaran mengapa tawarannya untuk mencari kuliner itu ditolak oleh Teco. Ternyata, Teco menolak karena ingin fokus pada pertandingan. Teco mengatakan kepada Yogie bahwa mereka di kota orang untuk bertanding. Ia tak mau orang-orang beranggapan ofisial Persija jalan-jalan. Menurut Teco, ia sedang kerja dan harus profesional.
"Dari situ saya serasa ditampar, malu. Dari situ saya menilai dia sebagai orang yang benar-benar profesional," ujar Yogie.
Hal itu pun berlaku saat pandemi Covid-19, Yogie memastikan Teco orang yang paling taat protokol kesehatan yang pernah ditemuinya. Ini juga diterapkan ke timnya. Kalau ada pemain Bali United pulang ke rumah dan kembali latihan, Teco meminta pemain itu untuk melakukan isolasi dan tes swab PCR dulu. Ini untuk memastikan pemain negatif Covid-19 sebelum bergabung dengan tim.
Bahkan, dalam pertandingan pun, Teco selalu menggunakan double masker dan tidak pernah melepaskannya. Hal itu pula yang membuat Yogie heran dengan publik yang menyoroti Bali United bebas Covid-19 selama kompetisi musim ini berjalan. "Orang-orang tidak paham aturan Coach Teco dalam tim kami seperti apa," kata Yogie.
Yogie mengungkapkan, pemain Bali United dilarang berkumpul dengan pemain beda tim lain. Ini untuk menjaga pemainnya dari Covid-19 karena tidak bisa memastikan kondisi pemain tim lain tersebut.
Di sisi lain, Yogie juga kagum atas toleransi Teco kepada seluruh agama dalam timnya. Teco meminta pemain dan ofisial untuk melaksanakan shalat dulu sebelum pertemuan atau latihan. Bahkan, setiap bulan Ramadhan, Bali United baru latihan pada malam hari setelah Shalat Tarawih.
"Beliau ingin pemain untuk makan dan beribadah dulu sebelum latihan. Jadi, kami latihan jam 8 malam," kata Yogie.
Kini, sudah jalan enam tahun Yogie bekerja dengan Teco. Keduanya siap menyongsong gelar ketiga di Liga 1.
View this post on Instagram
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Divisi Putih Dominasi Playoff IBL 2022
Setiap tim IBL masih akan memainkan 5-6 pertandingan lagi, kecuali Pacific menyisakan empat laga lagi.
SELENGKAPNYAItalia dan Portugal tanpa Amunisi Terbaik
Italia bertemu Makedonia Utara, sementara Portugal berhadapan dengan Turki.
SELENGKAPNYASensasi Bagas dan Fikri di All England
Prestasi terbaik Bagas dan Fikri di turnamen level atas sebelum All England.
SELENGKAPNYA