Warga menghangatkan diri dengan pemanas di pengungsian di Soma, Fukushima, selepas gempa menggunjang Jepang pada Kamis (17/3/2022 lalu). | EPA-EFE/JIJI PRESS

Internasional

Pertama Kalinya Jepang Umumkan Darurat Energi

Bandara Haneda memadamkan sejumlah lampu dan penyejuk udara di sejumlah terminalnya.

TOKYO -- Untuk pertama kalinya, Jepang pada Selasa (22/3) mengumumkan darurat energi. Mereka meminta bagi warga, bisnis, dan otoritas lokal untuk menghemat energi.

"Kami memohon kerja sama Anda untuk menghemat listrik sebisa mungkin, misalnya memasang termostat sekitar 20 derajat Celsius dan mematikan lampu yang tidak diperlukan," kata Sekretaris Kabinet Jepang Hirokazu Matsuno dalam konferensi pers.

Namun, ia menyebutkan bahwa penghematan ini mungkin tidak akan berlangsung hingga hari-hari berikutnya. Alasannya, suhu udara semakin naik dan listrik tenaga surya akan semakin aktif seiring membaiknya cuaca.

Bandara Internasional Haneda di Tokyo memadamkan sejumlah lampu dan penyejuk udara di sejumlah terminalnya. Sedangkan menara Skytree di Tokyo juga memantalkan atraksi malam hari pada Selasa.

Sejumlah taman hiburan dan perusahaan di kawasan Tokyo juga mematikan generator cadangan mereka. Sedang toko elektronik Bic Camera, telah mematikan sekitar setengah dari perangkat televisi di lebih dari 30 tokonya di Jepang timur.

photo
Karyawan merapikan buku-buku yang jatuh di Koriyama, Fukushima selepas gempa menggunjang Jepang pada Kamis (17/3/2022 lalu). - (EPA-EFE/JIJI PRESS )

"Saya sering menggunakan pemanas ruang, namun saya akan mencoba untuk menghemat energi," kata seorang mahasiswa, Shuntaro Ishinabe, kepada Reuters.

Peringatan potensi pemadaman energi terjadi setelah gempa besar menghentikan beberapa pembangkit listrik dan cuaca dingin. Tokyo Electric Power Co mengatakan, antara 2 juta dan 3 juta rumah tangga bisa mengalami pemadaman listrik setelah pukul 20.00  waktu setempat.

"Pada tingkat ini, kita semakin dekat ke keadaan di mana kita harus melakukan pemadaman listrik yang serupa dengan yang terjadi setelah gempa (minggu lalu)," kata Menteri Ekonomi Perdagangan dan Industri (METI) Koichi Hagiuda.

Gempa berkekuatan 7,4 pada pekan lalu di lepas pantai timur laut, telah memutus aliran listrik ke sekitar 2 juta rumah tangga, termasuk ratusan ribu rumah tangga di ibu kota, Tokyo.

Gempa itu menyebabkan enam pembangkit termal tidak beroperasi di area cakupan Tepco dan Tohoku Electric Power Co. Gempa juga menyebabkan kerusakan peralatan, sehingga tidak beroperasi selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan.

Tepco mengatakan 100 persen kapasitas pembangkit listrik diperkirakan akan digunakan untuk memenuhi permintaan puncak di wilayah layanannya antara pukul 4-5 sore.  Layanan itu telah meminta tujuh utilitas regional untuk menyediakan pasokan listrik hingga 1,42 juta kilowatt untuk meredakan krisis.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Zelenskyy Siap Bertemu Putin

Zelenskyy melanjutkan agendanya berbicara di parlemen di negara lain, yaitu Jepang.

SELENGKAPNYA

Harga Roti Mesir Terimbas Konflik Rusia-Ukraina

Invasi Rusia ke Ukraina akan menyebabkan kesulitan tambahan di Suriah.

SELENGKAPNYA

Korban China Eastern Belum Ditemukan

Pesawat tipe 737-800 yang digunakan China Eastern tetap akan dioperasikan maskapai Indonesia.

SELENGKAPNYA