Filantropi
Senantiasa Siaga Bencana
Banyak warga yang terjebak dalam perjalanan dan tampak penuh abu akibat terpaan hujan abu vulkanis.
Menjelang pengujung tahun, lembaga filantropi sudah ancang-ancang siaga bencana. Sejumlah bencana alam telah muncul di beberapa wilayah. Sejak awal Desember telah terjadi erupsi Gunung Semeru di Jawa Timur, banjir di Lombok, bencana alam di Garut, Jawa Barat, hingga di Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan.
Kepala Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa Haryo Mojopahit menegaskan, DMC Dompet Dhuafa akan terus berupaya dan selalu siap memberikan berbagai bantuan. DMC Dompet Dhuafa terdiri atas tim asesmen, evakuasi, medis, dan logistik.
DMC memantau dan selalu siaga berupaya memberikan segala bentuk bantuan yang dibutuhkan. “Tim DMC diterjunkan, baik untuk melakukan evakuasi maupun mendirikan posko pengungsian, posko hangat, hingga dapur umum. Dari tim kesehatan juga dihadirkan untuk melakukan Aksi Layanan Sehat (ALS),” kata Haryo.
Kebutuhan untuk area bencana biasanya hampir serupa. Hal itu terdiri atas berbagai kebutuhan darurat, termasuk pangan dan layanan kesehatan. Warga di kawasan lereng Gunung Semeru, misalnya, mereka membutuh kan bantuan medis dan kebutuhan gizi. Kebutuhan itu, seperti makanan siap saji, sembako, air mineral, pakaian, perlengkapan bayi, terpal, obat-obatan, masker, popok, serta pembalut.
Sebelumnya, kabar terkait bencana Semeru silih berganti masuk di grup aplikasi pesan singkat koordinasi relawan DMC Dompet Dhuafa. Beragam dokumentasi, baik foto maupun video, masuk melengkapi kabar tersebut. Bahkan, salah satu kiriman video pada hari pertama bencana dari seorang warga memperlihatkan kondisi kawasan kaki Gunung Semeru sudah gelap gulita layaknya malam.
Banyak pula warga yang terjebak dalam perjalanan dan tampak penuh abu akibat terpaan hujan abu vulkanis. Dompet Dhuafa melalui DMC langsung mengambil langkah taktis untuk memberangkatkan tim respons cepat ke lokasi kejadian.
Kali ini, tim respons dari Jakarta, Surabaya, dan Malang langsung bergerak menuju kawasan kaki Gunung Semeru. Mereka bertugas untuk melakukan respons cepat, evakuasi warga, dan memenuhi kebutuhan mendesak di lokasi.
"Kami berangkatkan tim respons dan kebutuhan logistik darurat. Evakuasi, layanan kesehatan, dan pemenuhan kebutuhan dasar menjadi target utama,” ujar Shofa Al Quds, GM Respon DMC Dompet Dhuafa.
Untuk mempercepat respons, DMC memaksimalkan tim respons dari Dompet Dhuafa cabang Jawa Timur. Tim dari Jakarta akan membawa logistik dan obat-obatan. Untuk respons cepat dan evakuasi dimaksimalkan tim dari Surabaya dan Malang, serta pergerakan tim medis dari Madiun.
Tim DMC Dompet Dhuafa segera bergegas menuju titik-titik terdampak.Selain tim respons Dompet Dhuafa Jawa Timur, Kepala DMC Haryo Mojopahit, mengerahkan tenaga tim profesional DMC Pusat (Jakarta) untuk menangani bencana. Jaringan tim Dompet Dhuafa lainnya datang dari berbagai penjuru, tak terkecuali tim respons bencana dari Dompet Dhuafa Yogyakarta, Jawa Timur, DDV Surabaya, Malang, juga Madiun.
Salah satu tim medis, dr Aqila, mengatakan, tim akan terus berupaya melakukan respons kesehatan. Termasuk membuka layanan kesehatan di posko lainnya, yaitu di Dusun Sumberwuluh Tengah, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro.
ALS yang diberikan, di antaranya pemeriksaan tekanan darah, saturasi oksigen, suhu tubuh,konsultasi dokter, dan layanan kesehatan mobile dari rumah ke rumah. Beberapa keluhan yang dialami, termasuk penyakit ISPA, alergi, sakit perut, myalgia, dan sakit kepala, kata dr Aqila menerangkan.
Tim DMC juga merespons cepat bencana longsor dan banjir bandang yang menerjang wilayah Lombok Barat, Timur, hingga Kota Mataram, sejak Senin (6/12). Dari hasil asesmen Tim Layanan Kesehatan Cuma-cuma (LKC) NTB Dompet Dhuafa di Desa Kekait, Kecamatan Gunung Sari, Lombok Barat, peristiwa itu mengakibatkan beberapa desa terendam banjir, rumah warga roboh, hingga terbawa arus. Kebutuhan men de sak di sana, antara lain, logistik, alas tidur, selimut, obat- obatan, dan tambahan relawan medis.
Adapun untuk merespons bencana di Garut, Jawa Barat, dan Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan, DMC Dompet Dhuafa telah mengirimkan tim res pons sejak 28 November 2021.Di wilayah Hulu Sungai Tengah, tim juga sudah berada di lokasi sejak 29 November 2021.
Evakuasi, layanan kesehatan, dan pemenuhan kebutuhan dasar menjadi target utama.
Peduli Korban Erupsi
Belum usai pandemi Covid-19, di pengujung 2021 Indonesia kembali diseliputi berita duka lewat bencana erupsi Gunung Semeru yang terjadi. Bencana alam yang terjadi beberapa waktu yang lalu, menggerakkan kepedulian dari sejumlah kalangan masyarakat termasuk PT Ajinomoto Indonesia.
Bekerja sama dengan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), Ajinomoto memberikan dan menyalurkan bantuan berupa Roti Ajinomoto Bakery Indonesia, Masako, mie instan YumYum serta donasi untuk pembangunan sanitasi dan ruang ramah anak bagi korban bencana erupsi Gunung Semeru.
Darmanto selaku Kepala Cabang Surabaya PT Ajinomoto Sales Indonesia menyampaikan duka cita yang mendalam atas terjadinya bencana ini, “Kejadian yang menimpa warga sekitar Gunung Semeru beberapa waktu lalu tentunya masih sangat melekat di benak kita semua dan meninggalkan rasa duka mendalam,” ujarnay.
Sebagai bagian dari keluarga Indonesia, PT Ajinomoto memberikan dukungan kemanusiaan untuk warga sekitar gunung Semeru yang terkena dampak erupsi. Darmanto juga mengungkapkan harapannya agar donasi yang diberikan ini dapat mendukung proses pemulihan para korban dan juga dapat memberikan motivasi agar bisa kembali bangkit.
“Kami mengucapkan terima kasih atas dukungan kemanusiaan yang disalurkan kepada korban terdampak erupsi Gunung Semeru. Kami berharap donasi ini dapat menjadi berkah, baik bagi para korban maupun PT Ajinomoto,” ujar Kol. Caj (Purn) Drs Nur Chamdani –selaku Komisioner Baznas RI.
Kerahkan Truk Kemanusiaan
Pangan menjadi kebutuhan yang paling mendesak setiap kali bencana menerjang. Hal ini termasuk bagi penyintas letusan Gunung Semeru. Selain pertolongan pertama dan medis, kebutuhan pangan harus segera dipenuhi.
Presiden Aksi Cepat Tanggap (ACT) Ibnu Khajar merespons bencana dengan mendirikan Posko Kemanusiaan di beberapa lokasi untuk memberikan pelayanan terbaik. Relawan dari berbagai daerah pun disiapkan untuk membantu dalam masa tanggap darurat hingga masuk pemulihan nantinya. “Mereka tersebar di berbagai titik dan membutuhkan berbagai bantuan kemanusiaan, kata Ibnu.
ACT sebelumnya memberangkatkan truk logistik pangan ke Lumajang dalam merespons erupsi Gunung Semeru. Ibnu menjelaskan, truk kemanusiaan ini membawa bantuan yang merupakan sedekah terbaik dari masyarakat. Ini merupakan bantuan yang akan terus diberikan sampai masa pemulihan nanti.
“Bantuan ini terus berdatangan dari berbagai daerah. Cabang-cabang ACT di seluruh Indonesia juga terus bergerak memfasilitasi kedermawanan," ujar Ibnu menjelaskan.
ACT dan Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) membuka Posko Kemanusiaan di sekitar wilayah terdampak bencana. Posko ini tersebar pada tiga kota/kabupaten di Jawa Timur, yakni Lumajang, Jember, dan Malang.
Komandan Tim Disaster Emergency Response and Relief Management (DERM) ACT Kusmayadi melaporkan, usai Gunung Semeru erupsi, tim segera bergerak menuju sejumlah wilayah terdampak. Tim melakukan evakuasi dan mendampingi warga.
“ACT punya sejumlah cabang di Jawa Timur, kami mengerahkan personel untuk melakukan evakuasi,” ujar Kusmayadi
Kusmayadi menerangkan, Tim Tanggap Darurat ACT berangkat melalui jalur darat dengan membawa bantuan logistik, seperti selimut, makanan siap saji, air mineral, terpal, tenda darurat, matras, dan kebu tuh an lainnya. Tim medis juga disiapkan untuk mem bantu sejumlah warga yang mengalami luka bakar.
Kusmayadi mengatakan, Humanity Food Truck, Humanity Food Bus, dan dua armada Humanity Water Tank dikerahkan untuk memberikan pelayanan kemanusiaan terbaik. Selain makanan dan air, kebutuhan mendesak penyintas, seperti selimut, obat-obatan, masker, terpal atau alas, makanan bayi, pembalut serta pampers, hingga oksigen juga tersedia. Menghadapi banjir Hulu Sungai, Kalimantan Selatan, relawan ACT-MRI juga telah melakukan evakuasi korban, bantuan logistik, dan dapur umum untuk keperluan pangan penyintas. Di Kabupaten Garut, ACT-MRI Garut juga akan terus mendampingi warga sampai tahap pemulihan.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.