Ekonomi
Erick Thohir Lakukan Pembicaraan dengan Posco
Erick Thohir menjelaskan Posco tertarik berinvestasi di sektor industri mobil listrik.
JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyampaikan, ada beberapa tahapan penyelamatan PT Krakatau Steel (Persero). Salah satunya, negosiasi dengan produsen baja Korea Selatan (Korsel), Pohang Iron and Steel Company (Posco).
Erick mengatakan, telah bertemu dengan Presiden Direktur Krakatau Posco Kim Kwang Moo dan mendiskusikan rencana kerja sama lebih dalam dengan Posco di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (10/12).
"Hari ini (kemarin) saya berdiskusi dengan Posco, saya ingin mempelajari kerja sama lebih dalam Indonesia dan Korea untuk membangun ekosistem baja nasional," ucap Erick.
Krakatau Posco merupakan perusahaan patungan antara PT Krakatau Steel Tbk dan Posco, perusahaan baja asal Korsel yang dibentuk pada 2010. Perusahaan ini memulai produksi komersial pada 2014.
Erick menyampaikan, Indonesia punya market besar dan tengah memperbaiki rantai pasok. Terkait pertemuan tersebut, ia mengungkapkan, diskusi berlangsung sangat positif soal bagaimana Indonesia Korsel menciptakan kerja sama saling menguntungkan.
Posco, ujar dia, juga tertarik berinvestasi di sektor industri mobil listrik. "Ini sesuatu yang kami sangat ingin lakukan untuk menciptakan rantai pasok yang lebih baik untuk Indonesia," lanjut Erick.
View this post on Instagram
Kim mengapresiasi dukungan Erick. "Berkat dukungan beliau di berbagai aspek untuk membantu Posco, Krakatau Steel, dan Krakatau Posco, ini pertemuan yang baik dengan perusahaan kami. Saya ingin berterima kasih kepada bapak menteri," ujar Kim.
Tak hanya itu, lanjut Kim, Posco juga menyampaikan minat dalam penambahan tenaga untuk kapasitas bajanya, khususnya baja kelas atas untuk industri otomotif dan untuk peralatan rumah tangga.
“Jadi, kami tertarik bekerja sama lebih banyak dengan Indonesia.’’
Menurut Kim, Posco juga sangat tertarik dengan value chain atau modernisasi dan masa depan yang ada di Indonesia, khususnya anoda dan katoda untuk baterai.
Pendanaan
Sebelumnya, PT Krakatau Steel Tbk (KS) mengamini akan melakukan rights issue pada semester dua tahun depan. Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim menjelaskan, perusahaan memang akan melakukan rights issue.
‘’Betul. Rencana semester dua tahun depan. Insya Allah kita ngejar 200 juta dolar AS," ujar Silmy kepada Republika, Kamis (2/12) lalu.
Silmy menjelaskan, nantinya dana yang didapat dari rights issue ini akan digunakan perusahaan untuk melakukan pengembangan perusahaan. Kata Silmy, capaian positif dari operasional perusahaan pada tahun ini harus dijaga bahkan ditingkatkan pada tahun depan.
"Dana ini akan digunakan untuk melunasi utang. Di satu sisi, kami butuh tambahan modal untuk mempertahankan kinerja perusahaan yang sudah positif saat ini," ujar Silmy.
Langkah ini, kata Silmy, juga sejalan dengan rencana Menteri BUMN Erick Thohir yang akan mendukung rencana aksi korporasi beberapa BUMN tahun depan. Erick bilang, aksi korporasi yang dilakukan KS merupakan bagian dari restrukturisasi.
"Aksi korporasi yang dilakukan BUMN ini untuk memperkuat BUMN kita. Kita harus mulai mencari alternatif pendanaan mengingat tidak mungkin mengandalkan PMN terus-menerus," ujar Erick.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.