Menteri BUMN Erick Thohir (tengah) didampingi Dirut PT Pupuk Sriwidjaja Palembang Tri Wahyudi Saleh (kiri) dan Dirut PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) Arief Prasetyo Adi (kanan) meninjau penanaman jagung program Makmur di Desa Muara Putih, Lampung, Sa | ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/foc.

Ekonomi

BUMN Ikut Arahan Presiden

Transformasi bisnis BUMN menghasilkan pendapatan Rp 96,5 triliun pada semester I 2021.

JAKARTA — PT Hotel Indonesia Natour (Persero) atau HIN menyambut positif arahan Presiden Joko Widodo meminta agar proses birokrasi di perusahaan-perusahaan BUMN tak lagi ruwet dan berbelit-belit. Presiden Jokowi meminta BUMN harus mulai membangun sebuah kultur kerja baru.

Direktur Utama HIN Iswandi Said mengatakan, konsolidasi holding BUMN aviasi dan pariwisata merupakan salah satu upaya menciptakan ekosistem yang terintegrasi. “Sangat mendukung dan tentunya HIN akan berupaya berkinerja lebih baik lagi,” kata Iswandi saat dihubungi Republika di Jakarta, Ahad (17/10).

Holding aviasi dan pariwisata merupakan satu-satunya holding atau induk usaha yang mengusung ekosistem karena terdiri atas tujuh perusahaan yang punya karakteristik bisnis berbeda.

Dalam transformasinya, lanjut Iswandi, HIN akan menjadi manajemen travel yang membuat paket wisata terintegrasi dari tujuh anggota holding pariwisata, mulai dari keberangkatan, ketibaan, hingga wisatawan kembali ke negaranya masing-masing. Iswandi mengatakan pengelolaan hotel BUMN yang tergabung dalam holding hotel telah diserahkan kepada anak usaha HIN, Hotel Indonesia Group (HIG).

Iswandi menilai, holding pariwisata akan mendorong industri pariwisata dalam negeri. Yakni, dengan menjadi tuan rumah di negeri sendiri lantaran memiliki ekosistem yang terintegrasi dengan kerja sama sumber daya masing-masing BUMN.

BUMN sendiri telah membukukan kinerja kuangan yang positif pada semester I 2021. Kondisi ini tercermin dari sisi pendapatan yang mengalami peningkatan signifikan sebesar Rp 96,5 triliun terutama ditopang oleh sektor energi, keuangan, dan pertambangan.

BUMN dari sektor energi mampu mencetak penjualan sebesar Rp 60,04 triliun atau tumbuh 13 persen. Kemudian sektor jasa keuangan mencatatkan pertumbuhan sebesar tujuh persen menjadi Rp 13,6 triliun. Sedangkan sektor pertambangan mengalami pertumbuhan sebesar 34 persen menjadi Rp 13,68 triliun.

Peningkatan pendapatan ini pun mengakibatkan perbaikan signifikan pada kinerja laba bersih konsolidasian yang meningkat hampir 3,6 kali laba bersih konsolidasi unaudited semester I 2020 menjadi Rp 26 triliun. Kinerja enam bulan pertama tahun ini meningkat 356 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, perbaikan kinerja ini dapat terwujud berkat upaya transformasi yang dilakukan Kementerian BUMN. “Transformasi bisnis model dan penerapan operasional yang efisien serta akuntabilitas yang diterapkan mampu menaikkan penjualan dan peningkatan pencapaian pendapatan total seluruh BUMN," kata Erick.

Meski pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) pada paruh kedua 2021 akan berdampak pada kinerja keseluruhan tahun 2021, Erick menegaskan, BUMN akan berusaha mempertahankan kinerja positif ini sampai dengan akhir tahun 2021. BUMN akan melakukan efisiensi dengan menekan belanja modal atau capital expenditure (capex) dan meningkatkan produksi.

Dalam melakukan transformasi, Erick menjelaskan, kementerian BUMN fokus terhadap lima ekosistem key performance indicator (KPI). Pertama, memetakan nilai ekonomi dan sosial untuk Indonesia. Sebagai contoh di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Selain mengupayakan pertumbuhan bisnis, BRI juga harus membangun UMKM sebagai lokomotifnya.

Kedua, melakukan restrukturisasi model bisnis untuk meningkatkan daya saing. Sebagai contoh, Kementerian BUMN melakukan penggabungan rumah sakit yang berada di bawah PT Perkebunan Nusantara (Persero), PT Pertamina (Persero), dan PT Pelabuhan Indonesia (Persero). Saat ini, sekitar 70 rumah sakit di bawah BUMN tersebut telah menjadi satu grup dan mampu membalikkan rugi menjadi untung.

Ketiga, melakukan pengembangan digital satunya mendorong Telkom tidak hanya menjalankan bisnis telco, tetapi juga menjadi data center. Keempat, melakukan peningkatan investasi dengan menekankan bisnis proses sebagai kunci. Kelima, pembentukan SDM yang berkualitas.

Sebelumnya, Presiden Jokowi meminta proses birokrasi di perusahaan-perusahaan BUMN tak lagi ruwet dan berbelit-belit. BUMN kini harus mulai membangun sebuah kultur kerja baru.

Jokowi pun kemudian mencontohkan proses perizinan untuk pembangunan pembangkit listrik yang membutuhkan waktu cukup lama. Jokowi menyebutkan, terdapat 259 perizinan dengan nama berbeda tetapi maksud di dalam surat tersebut sama.

Menurut dia, rumitnya proses birokrasi dan perizinan akan berpengaruh terhadap investasi di Indonesia. Karena itu, ia meminta proses birokrasi yang berbelit-belit di BUMN agar dipangkas.

Presiden Jokowi meminta para direktur utama BUMN agar lebih berani dalam berkompetisi dan mengambil risiko. Ia juga ingin agar model bisnis di perusahaan pelat merah bisa beradaptasi pada era revolusi industri 4.0 dan juga mampu merespons ketidakpastian kondisi global saat ini.

Karena itu, ia meminta Menteri BUMN agar menutup saja perusahaan-perusahaan BUMN yang tak mampu mengejar ketertinggalan dan bersaing. Ia juga tak ingin perusahaan BUMN yang sedang sakit terus mendapatkan proteksi melalui suntikan dana penyertaan modal negara (PMN). 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat