Hikmah
Refleksi Cinta Nabi
Seberapa besar cinta kita kepada Nabi Muhammad SAW, pemilik syafaatul udzma?
Oleh Ade Zaenudin
OLEH ADE ZAENUDIN
Dalam sebuah hadis, Nabi Muhammad SAW berkata, “Di hari kiamat, kudatangi pintu surga, lalu kuminta dibukakan. Malaikat penjaga surga bertanya, ‘Siapakah engkau?’ Lalu, kujawab, ‘Muhammad.’ Dia berkata, ‘Karena engkaulah aku diperintahkan agar tidak membuka pintu surga bagi seorang pun sebelummu.’”
Hadis tersebut menggambarkan keistimewaan Nabi Muhammad SAW dibanding makhluk yang lain di sisi Allah SWT. Maka, berbahagialah manusia yang menjadi umatnya, terlebih umat yang pernah hidup di zamannya, yaitu para sahabat yang mencintainya.
Dalam hadis lain, dikisahkan bahwa Nabi Muhammad SAW pun adalah satu-satunya Nabi yang diberikan kesempatan untuk memberikan syafaatul udzma pada hari kiamat. Pada saat itu, manusia dikumpulkan di sebuah tempat yang begitu panas. Mereka menjadi sangat cemas, lelah, dan tersiksa diliputi ketidakpastian.
Mereka ingin segera masuk pada fase selanjutnya, yaitu hari perhitungan amal (yaumul hisaab), namun mereka bingung kepada siapa harus mengadu meminta bantuan (syafaat) agar segera terlepas dari kondisi yang tidak menyenangkan itu.
Mereka mendatangi Nabi Adam AS, namun Nabi Adam pun tidak bisa memberikan syafaat, Nabi Adam berkata “Nafsi, nafsi, nafsi” (masing-masing) sambil merekomendasikan untuk mendatangi Nabi Nuh AS.
Saat menyampaikan permintaan yang sama, ternyata Nabi Nuh AS pun memberikan jawaban yang sama pula. Nabi Nuh AS kemudian merekomendasikan untuk mendatangi Nabi Ibrahim AS, selanjutnya ke Nabi Musa, lalu kepada Nabi Isa AS.
Permintaan yang sama mereka ajukan, namun semua nabi yang direkomendasikan memberikan jawab yang sama. Masing-masing sedang berjuang untuk keluar dari impitan kesusahan yang dirasakan.
Akhirnya, Nabi Isa AS merekomendasikan mereka untuk mendatangi Nabi Muhammad SAW. Lalu, Nabi Muhammad SAW bersujud di bawah Arsy. Allah SWT berfirman, “Angkatlah kepalamu, mintalah maka akan Aku beri, mintalah syafaat maka akan Aku beri syafaat.” Lalu Nabi Muhammad SAW meminta syafaat untuk umatnya dengan mengatakan, “ummatii, ummatii, ummatii.”
Subhanallah walhamdulillah, betapa besar cinta Rasulullah SAW kepada umatnya. Kalaulah Rasul begitu cinta pada umatnya, lalu alasan apa yang menghalangi umatnya untuk mencintai Rasul? Bukankah syafaat itu pun hanya diberikan kepada umat yang mencintainya?
Lalu, seberapa besar cinta kita kepada Nabi Muhammad SAW, pemilik syafaatul udzma? Mari refleksi dan evaluasi sebelum kita menyesal nanti. Mari perbanyak shalawat dan mengikuti sunah serta ajaran-ajarannya seraya meninggalkan apa-apa yang tidak disukainya sebagai salah satu bentuk rasa cinta kepadanya. Allahumma shalli wasallim alaih.
Wallahu a’lam.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.