Kabar Utama
Indonesia Terus Lobi Saudi
Indonesia belum diperkenankan mengirim jamaah.
MAKKAH -- Indonesia terus melakukan komunikasi dengan Arab Saudi terkait pelaksanaan umrah yang mulai dibuka untuk jamaah luar negeri. Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah juga terus memantau perkembangan umrah di masa pandemi.
Pada Rabu (11/8), KJRI Jeddah menggelar pertemuan dengan Wakil Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Dr Abdul-Fattah bin Suleiman Mashat. Pertemuan itu untuk membahas nasib jamaah umrah Indonesia.
Kendati demikian, Konsul Jenderal RI Jeddah Eko Hartono belum mau menyampaikan hasil pertemuan. "Mohon maaf belum bisa saya sampaikan," kata Eko kepada Republika, Rabu (11/8). Eko mengatakan, pertemuan itu dilakukan atas permintaan KJRI Jeddah.
Arab Saudi mulai membuka dan menerima jamaah umrah dari luar negeri sejak Senin (9/8). Pada tahap awal, kuota jamaah umrah akan dibatasi hanya 60 ribu orang per bulan dan akan terus ditingkatkan hingga menjadi 2 juta orang per bulan.
Namun, Indonesia belum diperkenankan mengirim jamaah. Salah satu persoalan yang menyebabkan jamaah Indonesia masih ditangguhkan adalah karena persoalan vaksin yang digunakan Indonesia. Hingga saat ini, Saudi baru mengakui empat jenis vaksin Covid-19, yakni produksi Moderna, Pfizer-BioNTech, Johnson & Johnson, dan Astrazeneca-Oxford. Sementara, jenis vaksin yang paling banyak digunakan di Indonesia adalah Sinovac.
Saat ini, Saudi Arabia terus melakukan persiapan setelah memutuskan membuka ibadah umrah. Saudi pun yakin pelaksanaan ibadah umrah dengan kapasitas 60 ribu jamaah haji per hari bisa berjalan baik dan sesuai dengan protokol kesehatan.
Seperti dilansir Riyadh Daily, Rabu (11/9), jamaah domestik mulai berbondong-bondong datang ke Masjidil Haram di Makkah untuk menunaikan ibadah umrah dan melaksanakan shalat. Izin umrah telah dikeluarkan melalui aplikasi Eatmarna dan Tawakkalna disertai langkah-langkah pencegahan yang terintegrasi.
Kepresidenan Umum Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, bekerja sama dengan otoritas terkait, telah mengatur masuknya jamaah umrah ke Masjidil Haram melalui gerbang khusus. Pengaturan itu dilakukan sesuai dengan langkah-langkah pencegahan untuk menjaga jarak fisik saat melakukan ibadah.
Asisten Presiden pada Kepresidenan Umum Urusan Masjidil Haram, Dr Saad bin Mohammed Al-Mheimei mengatakan, Kepresidenan telah mempersiapkan sejak dini melalui penataan seluruh lorong Masjidil Haram, area Mata'af (pelataran), lapangan dan kesiapannya sebelum kedatangan jamaah umroh.
Dia juga menekankan kesiapan seluruh komando lapangan di Masjidil Haram. "Pihak terkait akan menindaklanjuti dan meningkatkan kinerja dari rencana operasional dalam menciptakan lingkungan yang aman," katanya.
Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi juga telah mengumumkan bahwa jamaah berusia 12 hingga 18 tahun dapat memperoleh izin umrah. Namun, izin umrah untuk kelompok usia tersebut diberikan kepada jamaah lokal dan jika jamaah bersangkutan telah menerima dua dosis vaksin.
Pengumuman tersebut keluar menyusul peresmian musim umrah 2021 pada 10 Agustus. Dilansir di Arab News, Rabu (11/8), lebih dari 13 ribu izin sudah dikeluarkan untuk kelompok usia ini, yang memungkinkan mereka untuk melakukan umrah dan mengunjungi Masjid Nabawi.
Wakil Menteri Haji dan Umrah, Abdul-Fattah bin Suleiman Mashat, mengatakan, izin umrah dikeluarkan melalui aplikasi Eatmarna dan Tawakkalna dengan sistem layanan terpadu.
Terkait kuota jamaah umrah, Konsul Jenderal RI Jeddah Eko Hartono sebelumnya mengatatakan, kuota sebanyak 60 ribu jamaah per hari terdiri atas jamaah domestik dan luar negeri. “Sejauh yang kami tahu, tidak ada pembatasan berapa kuota untuk jamaah dari luar maupun dalam negeri,” kata Eko.
Untuk jamaah dalam negeri, kesempatan melaksanakan umrah selalu dibuka kapan saja. Meski demikian, ada persyaratan yang harus dipenuhi, yakni calon jamaah telah mendapatkan izin (tasreh) melalui aplikasi yang ditunjuk.
Saudi juga mensyaratkan jamaah yang ingin mendapatkan izin umrah harus sudah menjalani vaksinasi Covid-19 dosis penuh. Selain itu, umat Islam dari luar negeri yang ingin melaksanakan umrah harus mendaftar visa umrah melalui agen atau travel perjalanan di negara masing-masing.
CEO Taqwa Tours Ustaz Rafiq Jauhary berharap ada kabar baik dari pertemuan perwakilan pemerintah di Jeddah. "Semoga pintu umrah untuk jamaah Indonesia bisa segera dibuka, walaupun konsekuensinya protokol kesehatan diperketat," katanya.
Indonesia bukan satu-satunya negara yang dilarang mengirim jamaah umrah. Salah satu negara lain yang bernasib sama dengan Indonesi adalah Pakistan.
Menteri Urusan Agama Federal Pakistan Noor ul Haq Qadri mengatakan, jamaah Pakistan termasuk di antara sembilan negara yang belum diizinkan masuk ke Kerajaan Arab Saudi untuk menunaikan umrah. Ia mengatakan, Saudi telah memutuskan untuk membuka kembali umrah bagi jamaah yang telah divaksinasi lengkap dari luar negeri, kecuali sembilan negara.
Qadri berharap kondisi perjalanan umrah bagi jamaah Pakistan akan segera normal. Berbicara kepada saluran TV swasta, dilansir di Pakistan Observer, Rabu (11/8), dia mengatakan bahwa warga Pakistan yang bepergian dari selain sembilan negara terlarang itu dan hendak melaksanakan umrah, wajib mengambil vaksin Covid-19 dan harus mendapatkan suntikan booster sebelum keberangkatan dan pada saat kedatangan.
Selain itu, menurutnya, jamaah juga akan menjalani tes Covid-19 dan harus menjalani karantina selama 14 hari setibanya di Arab Saudi.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.