Seorang penyanyi rap asal Prancis, Melanie Georgiades, memutuskan untuk berislam sejak beberapa tahun lalu. Menurutnya, Islam memberikan ketenangan batin. | DOK INSTAGRAM MELANIE_GEORGIADES_DIAM_S

Oase

Melanie Georgiades, Berislam Membuat Hatinya Tenang

Sebelum mengenal Islam, batin penyanyi rap asal Prancis ini kerap gelisah.

OLEH HASANUL RIZQA

 

 

“Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.” Begitu arti dari Alquran surah ar-Ra’d ayat 28. Memiliki hati yang tenang, jauh dari kegelisahan, merupakan sebuah nikmat. Kedamaian batin menjadi sesuatu yang sangat dibutuhkan setiap insan walaupun sering kali tidak disadari.

Panggilan hati untuk memeluk Islam dialami seorang mualaf asal Prancis. Melanie Georgiades, demikian namanya, sebelum mengenal agama ini hidup dengan bergelimang uang dan popularitas yang melejit. Dunia musik sangat melenakan dirinya.

Musisi yang naik daun dengan nama alias Diam’s atau Diamant itu sudah terjun ke genre rap sejak masih kecil. Saat berusia 19 tahun, ia bahkan telah menandatangani kontrak dengan sebuah label ternama. Namun, lama kelamaan berada di dunia musik, ternyata hatinya tidak tenang.

Perempuan kelahiran Siprus itu merasa batinnya kosong. Ini bukanlah semacam perasaan bosan yang bisa diatasi dengan berpaling kepada hingar-bingar dunia. Bukan pula keinginan untuk mengisi hati dengan cinta atau nafsu seksual. Jauh dalam dirinya, ia merasa sangat membutuhkan tujuan dalam hidup.

 
Jauh dalam dirinya, ia merasa sangat membutuhkan tujuan dalam hidup.
 
 

Dalam sebuah wawancara yang disiarkan TFI, wanita yang fasih berbahasa Yunani, Inggris, dan Prancis itu menuturkan perjalanan hidupnya hingga menemukan Islam. Karier bermusiknya dimulai dengan sebuah band amatir pada 1994.

Ia teringat, orang-orang saat itu memujinya lantaran suaranya dianggap khas dan berkarakter. Melanie muda pun tertarik untuk menekuni genre rap karena dinilai pas dengan corak vokalnya.

Hingga abad berganti, remaja ini semakin tenar. Lagu-lagu yang dinyanyikannya kian menarik minat para pencinta musik rap, baik di dalam dan luar negeri Prancis. Pada 2003, ia mulai memakai sebutan “Diam’s” sebagai nama bekennya. Di tahun yang sama, dia pun memperoleh penghargaan emas pertama untuk kategori penjualanan album—miliknya berjudul “Brut de Femme".

Prestasi Diam's dalam bidang musik terus berlanjut. Pada 2005, ia memulai debutnya sebagai penulis lagu dengan karyanya yang berjudul "Ma Philosophie". Lagu "Ma Philosophie" dipopulerkan oleh bintang idola pop Prancis, Amel Bent.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Diam’s Fan Melanie Georgiades (melaniediams.fan)

Pada tahun yang sama, ia juga berkolaborasi dengan penyanyi berdarah Indonesia, Anggun C Sasmi, dengan lagu yang berjudul "Juste Une Femme etre” (hanya menjadi seorang perempuan) yang sering muncul dalam versi Prancis.

Dan, pada 2006, ia memenangkan penghargaan untuk French Act di acara MTV Europe Music Awards. Albumnya, Dans Ma Bulle, sukses besar. Sejak saat itu, dirinya tidak mampu membendung popularitas yang menghampirinya.

Ketenaran dan uang yang melimpah tidak begitu saja membuat tenang wanita yang dahulu—sebelum berislam—gemar berambut pendek itu. Kebahagiaan justru seakan-akan menjauh dari batinnya. Penyanyi yang telah diakui luas sebagai salah satu rapper terkemuka Prancis ini merasa tidak nyaman. Ia pun mulai merasakan depresi akut.

 
Penyanyi yang telah diakui luas sebagai salah satu rapper terkemuka Prancis ini merasa tidak nyaman. Ia pun mulai merasakan depresi akut.
 
 

Popularitas hanya membuatnya merasa jatuh lebih dalam dan sangat terganggu. Meskipun jutaan orang meneriaki namanya, ia merasa kosong dan kesepian. Pemilik nama panggung Diam's ini kian merasa kondisi psikologisnya memburuk. Ia pun melakukan berbagai cara untuk menangkal gangguan mental yang dihadapinya.

Salah satu caranya bahkan mendaftarkan diri ke sebuah rumah sakit jiwa. Ia membuat janji dengan seorang psikolog hampir setiap waktu. "Namun, saya tidak menemukan solusi untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi selama ini," katanya.

Melanie selama beberapa masa menolak bertemu dengan banyak orang. Ia memilih mengisolasi diri. Setiap malam, ia akan menangis di kamarnya dan sering berhalusinasi, bahkan muncul keinginan untuk bunuh diri.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by diam's (diam_s)

Penyanyi kelahiran 25 Juli 1980 ini sebenarnya sejak kecil memiliki kecenderungan mengakhiri hidup dengan cara bunuh diri, khususnya pascaperceraian kedua orang tuanya ketika ia masih berusia 15 tahun. Namun, upaya tersebut tidak berhasil. Tuhan membiarkannya hidup sampai sekarang dan ia mendapatkan kesuksesan dalam kariernya sebagai penyanyi.

Namun, hidayah tidak dapat dibendung dan Tuhan memiliki cara tersendiri untuk menyayangi hamba-Nya dan mendatangkan petunjuk bagi setiap orang. Allah yang penuh kasih mengarahkan Melanie untuk menemukan kedamaian dalam Islam. Suatu kali, seorang teman datang mengunjunginya di rumah sakit. Setelah beberapa saat, teman Muslimnya tersebut berpamitan melaksanakan shalat.

 
Suatu kali, seorang teman datang mengunjunginya di rumah sakit. Setelah beberapa saat, teman Muslimnya tersebut berpamitan melaksanakan shalat.
 
 

Melanie kemudian bertanya mengapa ia harus beribadah. Sang teman menjawab dengan tenang. Bahwa ia adalah seorang Muslim dan itu adalah kewajiban baginya. Selain itu, dengan doa ia merasakan ketenangan.

Pernyataan temannya ini membuat Melanie terdiam. "Saya bilang, saya juga ingin mencoba shalat," ujar Melanie.

Shalat menjadi daya tarik bagi Melanie untuk mengenal Islam lebih jauh. Sedikit demi sedikit ia mulai mengenal agama ini. Teman-teman seniman juga ikut membantu Melanie agar dapat memahami Islam lebih baik, seperti penyanyi perempuan asal Maroko Amel Bent dan artis Jamal Dabouz Geeks.

Tidak hanya belajar melalui teman, Melanie juga membaca buku agama dan Alquran. Melalui Alquran-lah, ia mengerti bahwa Islam tidak seperti yang dituduhkan orang-orang.

 
Shalat menjadi daya tarik bagi Melanie untuk mengenal Islam lebih jauh.
 
 

"Dalam Islam tidak diperbolehkan membunuh orang yang tidak bersalah, seperti yang kita lihat sekarang ini. Kita tidak bisa menggeneralisasi sebuah agama hanya karena tindakan orang yang tidak bertanggung jawab," katanya.

“Bisa saya simpulkan, (keputusan) masuk Islam adalah hasil dari perenungan pribadi, yakni setelah memahami agama ini dan membaca Alquran,” sambungnya lagi.

Dan begitulah yang terjadi. Setelah beberapa waktu memahami Islam, Melanie akhirnya memutuskan memeluk Islam pada 2009.

Ketika melaksanakan sujud untuk pertama kalinya, ia menyadari dan percaya bahwa sebagai manusia harus tunduk kepada Allah dan bukan manusia. Sejak itu, dia merasa lebih tenang dan tenteram. Saat ini, Melanie merasa hidupnya bahagia sebagai Muslimah dan seorang istri serta ibu bagi anaknya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by diam's (diam_s)

Bangga berhijab

Awalnya, Melanie sempat bungkam atas keputusannya memeluk Islam. Meskipun media-media di Prancis sibuk mencari tahu tentang alasannya memeluk Islam, ia tetap memilih bungkam. Sejumlah majalah Prancis bahkan melaporkan kegiatan Melanie yang mengikuti shalat di masjid Gennevilliers.

Masjid tersebut dikenal sebagai masjid yang menyebarkan Islam toleran sehingga dapat diterima oleh masyarakat lokal. Sebelumnya, majalah berita mingguan juga memiliki foto Melanie mengenakan jilbab dan keluar dari sebuah masjid di ibu kota Paris.

Foto tersebut diambil secara sembunyi-sembunyi oleh fotografer majalah pada 8 September 2009. Dalam foto tersebut, Melanie mengenakan baju gamis dan cadar hitam.

 
Majalah berita mingguan juga memiliki foto Melanie mengenakan jilbab dan keluar dari sebuah masjid di ibu kota Paris.
 
 

Setelah empat tahun lamanya bungkam, maka sejak 2012 lalu, Melanie memutuskan menerima wawancara dari stasiun TV Prancis, TF1. Dalam wawancara itu, ia menceritakan bagaimana ia memeluk Islam. Ia juga menjelaskan alasannya mengenakan hijab setelah memeluk Islam.

Menurut perempuan yang kini berusia 41 tahun itu, ia mengenakan hijab atas kemauan sendiri, bukan tekanan dari siapa pun. Ia mengenakan hijab karena rahmat Allah SWT.

Ia menyadari cara berpakaiannya saat ini mengejutkan beberapa pihak. Namun, dengan mengenakan busana Muslimah, ia mengaku merasa damai dan tenang. Adapun pihak-pihak yang membencinya akan ia hadapi dengan sabar dan penuh kasih sayang.

photo
Sampul majalah Le Parisein menampilkan sosok Melanie Georgiades. Pemilik nama panggung Diams itu memutuskan untuk berhijab tak lama setelah dirinya menjadi Muslimah. - (DOK PUREPEOPLE)

BIODATA

Nama Pop: Diam’s

Lahir: Paris

Tanggal: 25 Juli 1980

Dikenal sebagai: musisi rap

Menjadi mualaf: 2009

Penghargaan:

-NRJ Music Awards 2010 (nominasi)

- L'Année Du Hip Hop (2007)

-French Act dalam ajang MTV Europe Music Awards (2006)

-Album Terbaik untuk Inside My Bubble dalam ajang Music Award (2006)

-Penyanyi Terbaik NRJ Music Award; Terbaik (The Moron)

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat