Kabar Utama
IGD Jadi Kamar Isolasi
Tenda-tenda didirikan di RS rujukan di DKI Jakarta.
JAKARTA — Pemerintah pusat dan daerah terus putar otak mengakali penuhnya rumah sakit dan lokasi isolasi terkait lonjakan kasus Covid-19 beberapa hari terakhir. Mulai penambahan tempat tidur, pendirian lokasi isolasi baru, konversi ruangan, pembatasan pasien tanpa gejala, hingga penggunaan tenda darurat dan pemanfaatan rumah sakit jiwa dilakukan.
"Kita berkoordinasi dengan Pak Gubernur (DKI Anies Baswedan) dan kepala BNPB. Kita akan mengubah semua kamar IGD menjadi kamar isolasi. Dengan demikian, perawatan yang normal bisa dilakukan di sana," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat memberikan keterangan pers, Jumat (25/6).
Sedangkan, untuk layanan IGD akan dipindahkan ke tenda darurat yang dibangun di luar rumah sakit. Pemerintah juga mengonversikan tiga rumah sakit besar di DKI Jakarta, yakni RS Fatmawati, RS Sulianto Saroso, dan RSUP Persahabatan menjadi rumah sakit khusus untuk menangani Covid-19.
"Diharapkan pekan ini konversi tersebut bisa selesai sehingga bisa menambah jumlah tempat tidur," kata Budi.
Pemerintah juga akan meningkatkan jumlah kapasitas perawatan isolasi hingga 7.000 tempat tidur mengingat angka keterisian tempat tidur di rumah sakit saat ini semakin penuh, termasuk di RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet. Penambahan kapasitas isolasi rumah sakit darurat ini di rumah susun di Pasar Rumput dan di Nagrak.
Budi Gunadi menuturkan, dari 85 ribu tempat tidur isolasi yang tersedia di seluruh Indonesia, 60 ribu di antaranya sudah terisi. Artinya, angka keterisian saat ini mencapai 70,58 persen. "Jadi, kita masih ada room 25 ribu lagi kondisi sekarang," kata Menkes.
Angka tempat tidur di atas, menurut Budi, masih belum memperhitungkan konversi tempat tidur IGD menjadi ruang perawatan Covid-19 di seluruh rumah sakit di DKI Jakarta dan konversi tiga rumah sakit besar, yakni RSUP Persahabatan, RS Fatmawati, dan RS Sulianti Saroso.
Hingga kemarin, lonjakan kasus Covid-19 masih berlanjut. Pada Jumat (25/6), Satgas Penanganan Covid-19 melaporkan ada 18.872 kasus positif baru. Angka ini lebih rendah dari capaian rekor yang tercatat pada Kamis (224/6), yakni 20.574 kasus. Namun, angka itu masih yang paling tinggi kedua sejak pandemi melanda Indonesia pada 2020 lalu.
Selain itu, angka kematian juga semakin meroket. Pada Jumat (25/6), tercatat 422 orang yang meninggal dunia dengan status positif Covid-19. Angka ini menjadi yang tertinggi sejak periode Lebaran. Terhitung sejak 13 Mei 2021, tidak pernah lagi dilaporkan angka kematian di bawah 100 orang per hari.
Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyampaikan, kondisi belakangan membuat tak semua pasien Covid-19 harus dirawat di rumah sakit. "Pasien dengan gejala berat dan sedang yang berhak didahulukan untuk mendapatkan penanganan, baik isolasi maupun perawatan intensif di rumah sakit," kata Wiku.
Kondisi lapangan
Terlepas klaim kecukupan ranjang dari pusat, kondisi di lapangan menunjukkan sebaliknya. Di RSUD Chasbullah Abdulmadjid (CAM), Kota Bekasi, Jawa Barat, misalnya, tenda-tenda yang didirikan guna menampung lonjakan pasien Covid-19 tak lagi mencukupi. "Waktu kemarin ditetapkan hanya 30 bed. Ternyata pasiennya melebihi 30 bed," ujar Direktur Utama RSCAM Kota Bekasi, dr Kusnanto Saidi, Jumat (25/6).
Pada Jumat pagi, tampak pasien yang datang kebanyakan sudah dalam kondisi terkulai, dilengkapi dengan oksigen terpasang. Dalam rekaman video yang beredar, bahkan ada yang tampak diangkut menggunakan mobil bak terbuka.
Saat antrean membeludak Jumat pagi, pihak RSUD langsung membuka 15 bed tambahan. Lorong yang ada di pintu masuk gedung A lalu ditetapkan sebagai triase sebagai tempat transisi memisahkan pasien yang positif Covid-19 dan negatif.
Pada sore hari, jumlah pasien yang mengantre di depan ruang IGD dan tenda telah terurai. Namun, tenda masih penuh. Untuk menanggulangi hal ini, Kusnanto mengatakan, akan menambah satu lantai tempat tidur di gedung E yang berjumlah 45 bed.
Pada kesempatan terpisah, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, fasilitas tenda darurat untuk ruang rawat inap pasien Covid-19 telah dipasang pada 22 rumah sakit, termasuk RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran. Pemasangan tenda darurat ini seiring keterisian tempat tidur atau BOR di sejumlah rumah sakit DKI yang sudah penuh.
"Stoknya masih ada delapan dan masih bisa ditambah," kata Anies seusai mengunjungi RSUD Kramat Jati di Jakarta Timur, Kamis (24/6) malam. Dengan adanya tenda ini, para pasien Covid-19, terutama dengan gejala sedang hingga berat yang membutuhkan perawatan, tidak perlu menunggu di kursi maupun lobi rumah sakit.
republikaonline Penjelasan Pihak RSUD Bekasi Soal Viral Antrean Pasien. ##RSUD ##bekasi suara asli - Republika
Salah satu tenda darurat yang sudah dipasang, yakni di halaman RSUD Kramat Jati. Di RS tersebut, kondisi ruang rawat inap telah melebihi kapasitas. Bahkan, lobi rumah sakit kini beralih fungsi menjadi ruang rawat inap bagi pasien.
"Di sini ada 10 bed yang bisa menangani, ada tenaga medisnya juga. Cara ini diharapkan bisa membuat mereka tidak harus menunggu biasanya di kursi-kursi atau di teras dan lobi," ujar Anies.
RS Fatmawati di Jakarta Selatan sebagai salah satu fasilitas kesehatan rujukan Covid-19 juga menyiapkan rencana konversi ruangan di rumah sakit jiwa (RSJ) yang masih dalam jaringannya menjadi tempat tidur untuk pasien Covid-19. "Misalnya RSJ Soeharto Heerdjan Grogol, kemudian RSJ di Bogor yang akan kami ubah kapasitas tempat tidurnya," kata Plt Direktur Utama RSUP Fatmawati Azhar Jaya.
Selain di Jabodetabek, kondisi kepenuhan rumah sakit juga kian kerap dilaporkan di daerah lain. Terkini, Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang Husnul Muarif melaporkan BOR di hampir seluruh RS rujukan Covid-19 Kota Malang penuh.
Keterisian di RS Lapangan Idjen Boulevard dengan kapasitas 306 tempat tidur sudah mencapai 100 persen. Demikian juga tingkat keterisian di RSUD Saiful Anwar (RSSA). "Ini sudah ada beberapa upaya penambahan bed di rumah sakit. RSSA sekitar 300 (tempat tidur) sudah (terisi) 95 persen," kata Husnul Muarif di Stadion Gajayana, Jumat (25/6).
Tingkat keterisian tempat tidur bagi pasien Covid-19 di semua RS di Kota Cirebon, Jawa Barat, saat ini juga mencapai 100 persen. Tenda darurat pun akan segera dipasang untuk merawat pasien Covid-19. "Semua rumah sakit (di Kota Cirebon) sudah merah. Rumah sakit statusnya siaga satu, penuh semua,’’ ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Cirebon, Edy Sugiarto, Jumat (25/6).
Edy menyebutkan, semua RS di Kota Cirebon sebenarnya sudah meningkatkan kapasitas masing-masing di kisaran 30 hingga 40 persen. Bahkan, RS Ciremai sudah meningkatkan kapasitas hingga 50 persen. Namun, tetap juga tak bisa menampung lonjakan pasien Covid-19.
Akibat penuhnya RS, lanjut Edy, para pasien terpaksa harus mengantre untuk bisa dirawat di RS. Dia menyebutkan, di RSD Gunung Jati, belasan pasien mengantre di selasar Unit Gawat Darurat (UGD). Sedangkan di RS lain, seperti RS Putera Bahagia dan RS Sumber Kasih, antrean rata-rata mencapai 20 pasien.
Untuk mengatasi kondisi itu, terang Edy, Pemkot Cirebon telah menyediakan 15 velbed tambahan di RSD Gunung Jati. Namun, velbed itu pun kini juga sudah terisi.
Pihaknya akan segera memasang dua tenda di halaman Hotel Ono’s yang menjadi pusat isolasi mandiri bagi pasien Covid-19 di Kota Cirebon. Setiap tenda akan berisi 15 velbed sehingga nantinya akan ada 30 velbed. "Tenda darurat besok (Sabtu) dipasang halaman Hotel Ono’s," kata Edy.
Dengan adanya 30 velbed di tenda darurat itu, maka akan bisa menambah kemampuan layanan bagi pasien Covid-19 yang menjalani isolasi di Hotel Ono’s. Saat ini, kapasitas tempat tidur di hotel tersebut mencapai 90 tempat tidur.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.