Nasional
Vaksinasi Usia 18 Tahun tak Harus KTP DKI
Pemerintah menyiapkan vaksinasi masyarakat umum usia 18 tahun ke atas.
JAKARTA – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah membuka pelayanan vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat umum berusia 18 tahun ke atas. Warga yang ingin divaksin pun tidak harus memiliki kartu tanda penduduk (KTP) DKI Jakarta. Orang ber-KTP di luar DKI juga dilayani jika membawa surat domisili di Ibu Kota.
Kepala Bidang Penanganan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia mengatakan, masyarakat dapat langsung mendatangi sentra vaksinasi Covid-19 yang tersebar di wilayah Jakarta, baik di fasilitas kesehatan maupun nonfasilitas kesehatan. “Pokoknya bawa KTP atau (surat keterangan) domisili,” kata dia saat dihubungi, Kamis (10/6).
Namun, Dwi mengingatkan, bagi masyarakat yang ingin mengikuti vaksinasi ini agar datang sesuai jam operasional yang telah ditentukan oleh masing-masing sentra vaksinasi. Jika datang sesuai jam yang ditentukan maka dapat langsung dilayani dan mencegah botol vaksin terbuka selama lebih dari enam jam.
“Jangan sampai yang datang cuma satu, terus sudah enam jam nggak ada lagi yang baru datang. Jadinya satu botol vaksin itu kebuang, kan nggak bisa dipakai lagi. Sehingga untuk mencegah hal itu, ada jam pelayanan yang ditetapkan oleh masing-masing fasilitas kesehatan,” ujar dia.
Dwi menambahkan, sentra vaksinasi yang dapat didatangi di antaranya adalah seluruh puskesmas di DKI, beberapa GOR di Jakarta Barat dan Jakarta Timur, serta seluruh fasilitas kesehatan yang selama ini memberikan layanan vaksin Covid-19. Selain itu, ada pula sentra vaksin yang disiapkan oleh pihak lainnya.
“Ada juga sentra vaksin yang disiapkan teman-teman alumni Serviam di Pasar Baru, kemudian ada Pangudi Luhur, kemudian ada juga beberapa sentra vaksin di beberapa tempat Jakarta Timur, seperti di Cakung, ada yang mal, itu kita maksimalkan,” ujar dia.
Kementerian Kesehatan menyatakan, vaksinasi Covid-19 untuk masyarakat umum berusia 18 tahun ke atas di DKI Jakarta akan menggunakan vaksin produksi perusahaan farmasi Inggris, yaitu Astrazeneca. Jajaran Kemenkes mengalokasikan stok 400 ribu dosis vaksin Astrazeneca untuk digunakan publik di Ibu Kota.
“Stok Astrazeneca yang ada di DKI Jakarta ada 400 ribu (dosis). Nanti kalau kurang akan didisitribusikan kembali sesuai kebutuhan,” kata Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi.
Nadia mengatakan, saat ini, stok vaksin merek ini sudah ada di DKI Jakarta. Kendati demikian, pihaknya menyadari persediaan vaksin jenis ini pasti kurang dan belum memenuhi kebutuhan. Sebab, target vaksinasi usia 18 tahun di DKI Jakarta sebanyak lima juta orang lebih. “Kemenkes meminta DKI Jakarta fokus pada kelompok lanjut usia (lansia) dan pemberi pelayanan publik, terutama guru dan tenaga pendidik,” ujar dia.
Terkait kemungkinan daerah lain di luar DKI Jakarta mendapatkan vaksin Astrazeneca, Nadia mengaku, itu tergantung pada stok vaksin yang ada. Selain itu, bergantung pada apakah di daerah tersebut memiliki persediaan vaksin merek ini dan nantinya digunakan untuk vaksinasi pada sasaran yang telah ditentukan.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, pemerintah sedang menyiapkan kebijakan dan jadwal untuk vaksinasi bagi masyarakat umum usia 18 tahun ke atas. Pada prinsipnya, kata dia, pemerintah berupaya untuk mencapai target cakupan vaksinasi bagi 70 persen masyarakat Indonesia.
Kendati begitu, Wiku melanjutkan, sebelumnya, vaksinasi masih dilakukan terhadap kelompok prioritas, yakni usia lanjut usia (lansia) dan pralansia. Kelompok ini diprioritaskan karena diyakini memiliki risiko penularan tinggi. Baru selanjutnya, vaksinasi dilakukan terhadap kelompok produktif di garis depan pelayanan seperti guru.
“Usia di atas 18 tahun adalah salah satu kelompok yang jadi target dan tentu akan kami vaksinasi sesuai prioritas. Pemerintah sudah siapkan schedule terkait ketersediaan vaksinnya,” kata Wiku.
View this post on Instagram
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.