Nasional
Kasus Aktif Stagnan Jadi Alarm
Stagnannya penurunan jumlah kasus aktif Covid-19 dipandang sebagai alarm
JAKARTA – Penurunan jumlah kasus aktif Covid-19 nasional terlihat stagnan di angka 100 ribu orang dalam sembilan hari terakhir. Padahal sebelumnya, angka kasus aktif konsisten turun dengan cukup signifikan sejak Februari sampai akhir April dengan rekor tertinggi yang menyentuh 175 ribu orang.
Stagnannya penurunan jumlah kasus aktif Covid-19 dipandang sebagai alarm bagi masyarakat Indonesia. Kondisi ini menunjukkan bahwa laju pasien sembuh tidak bisa jauh di atas jumlah kasus konfirmasi baru setiap harinya.
“Ini adalah alarm dan kita sendiri yang akan menentukan apakah alarm ini berujung pada perbaikan kondisi atau perburukan,” ujar Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito kepada Republika, Senin (3/5).
Wiku pun terus meminta masyarakat untuk tetap patuh terhadap protokol kesehatan (prokes). Pemerintah melakukan ikhtiar pengurangan risiko penularan dengan meniadakan mudik. Satgas berharap masyarakat mendukung kebijakan ini dengan menahan diri dari mobilitas yang tidak mendesak.
“Sumbangsih kita untuk menyukseskan program (larangan) mudik akan berimbas besar pada kondisi kasus Covid-19 nasional,” kata Wiku.
Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengatakan, perkembangan kasus Covid-19 di Tanah Air saat ini dalam kondisi yang sudah membaik. Kasus aktif nasional saat ini tercatat 6,01 persen. Sedangkan jumlah kesembuhan mencapai angka tertingginya selama pandemi Covid-19 yakni 91,26 persen.
“Mohon ini bisa kita pertahankan walaupun beberapa hari terakhir angka kesembuhan lebih kecil dibandingkan dengan angka positif Covid-19 harian,” kata Doni.
Doni meminta seluruh pemimpin daerah di Pulau Sumatra agar segera melakukan evaluasi penanganan dan pengendalian kasus Covid-19. Ia mengingatkan agar upaya pengetatan segera dilakukan untuk mencegah lonjakan kasus yang semakin besar di berbagai wilayah di Sumatra.
Satgas mencatat, kenaikan kasus aktif dan kematian telah terjadi di hampir seluruh provinsi di Pulau Sumatra. Sedangkan kasus kesembuhan tercatat semakin menurun. “kepada seluruh pejabat di Pulau Sumatra, untuk betul-betul evaluasi secepat mungkin, jangan sampai terlambat,” kata Doni.
Peningkatan kasus aktif dan juga kematian harus menjadi alarm bagi seluruh pimpinan daerah baik gubernur, bupati, dan juga wali kota dan dibantu oleh seluruh unsur masyarakat di tiap-tiap daerah untuk mengetatkan aktivitas dan mobilitas masyarakat.
Waspada mutan
Di sisi lain, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meminta masyarakat agar berhati-hati dan mewaspadai terhadap mutasi baru atau virus mutan yang sudah masuk ke Indonesia. Sejumlah mutasi baru Covid-19 dari luar negeri yang telah ditemukan di Indonesia yakni mutasi dari India, Afrika Selatan, dan juga dari Inggris.
“Jadi selain mutasi dari Inggris yang sekarang sudah ada 13 insiden, sudah ada mutasi dari India masuk, dan satu mutasi dari Afrika Selatan,” kata Menkes Budi usai rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (3/5).
Budi menjelaskan, pemerintah menemukan dua insiden di Jakarta dari mutasi Covid-19 asal India. Sedangkan satu insiden dari mutasi virus asal Afrika Selatan telah ditemukan di Bali. Varian dari mutasi Covid-19 itupun dikategorikan sebagai mutasi yang sangat diperhatikan oleh WHO atau variant on concern karena penularannya yang relatif lebih tinggi.
“Ini harus kita jaga. Mumpung masih sedikit karena mereka pasti akan segera menyebar karena penularannya relatif lebih tinggi dibandingkan dengan yang lain,” ungkapnya.
Karena itu, Budi mengingatkan agar pelaksanaan pemeriksaan, pelacakan, dan pengobatan (3T) dilakukan secara disiplin. Bagi warga yang terpapar Covid-19 pun harus segera melakukan isolasi sehingga tak menularkan ke orang lain.
Untuk mencegah terjadinya penularan dari berbagai mutasi yang ada, Budi mengingatkan agar masyarakat disiplin menjalankan protokol kesehatan, seperti memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak serta menghindari kerumunan.
“Apapun virusnya, apapun mutasinya kalau kita disiplin protokol kesehatannya memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, insyallah harusnya penularan tidak terjadi,” kata Menkes.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.