Olahraga
Liga Super Eropa Tumbang
Hanya berselang 48 sejak resmi diumumkan, enam wakil Inggris memilih mengundurkan diri dari proyek tersebut.
LONDON -- Liga Super Eropa hanya tinggal nama. Selepas deklarasi pada Ahad (18/4), satu persatu inisiatornya mundur setelah mendapatkan tekanan hebat dari stakeholder sepak bola Eropa. Alhasil mereka mengeluarkan pernyataan untuk mempertimbangkan kembali pelaksanaan liga eksklusif klub-klub top Eropa ini.
Hanya berselang 48 sejak resmi diumumkan, enam wakil Inggris memilih mengundurkan diri dari proyek kompetisi tandingan Liga Champions tersebut. Dimulai secara resmi oleh Manchester City, kemudian diikuti lima klub lain, yakni Manchester United, Chelsea, Arsenal, Tottenham Hotspur, dan Liverpool.
Keenam klub papan atas ini tak kuat mendapatkan tekanan dari kelompok suporter, para kontestan Liga Primer Inggris, otoritas penyelenggara Liga Primer Inggris, FA, dan Pemerintah Inggris. Ditambah kemungkinan tekanan dari internal pemain membuat petinggi enam klub tersebut berubah pikiran terkait keterlibatan di Liga Super ini.
Berbagai aksi protes para suporter dilancarkan kepada klub-klub pendiri Liga Super asal Inggris. Puncaknya, ratusan orang berkumpul di sekitar kompleks Stadion Stamford Bridge tepat sebelum the Blues menerima lawatan Brighton and Hove Albion dalam lanjutan Liga Primer Inggris, Selasa (21/4). Para fan klub yang identik dengan golongan kaya di London ini sampai mengadang jalan masuk bus ke stadion.
Aksi protes ini ternyata berbuah positif. Meski tidak langsung mengumumkan pernyataan resmi, Chelsea memberikan isyarat mundur dari Liga Super. Namun, City yang kemudian tercatat sebagai klub pertama yang secara resmi menyatakan mundur. "Pihak klub bisa mengonfirmasi telah secara formal memulai prosedur mundur dari Liga Super Eropa," tulis pernyataan City di laman resmi klub, Rabu (21/4) dini hari WIB.
Dalam pernyataan resminya, Arsenal mengungkapkan rasa terimas kasih kepada para suporter atas kecintaan yang mereka tunjukkan. Dewan Direksi the Gunners pun mengaku membuat kesalahan dengan bergabung bersama Liga Super.
"Kami tidak melakukan keputusan yang tepat dalam hal ini, karena itu kesalahan ini kami terima," tulis pernyataan resmi Arsenal.
Kabar mundurnya klub-klub Inggris ini dari ESL pun terus bergulir menjadi bola panas. Menyusul keputusan United mundur dari ESL, Wakil Pimpinan United Ed Woodward meletakkan jabatannya pada akhir musim ini. Muncul pula rumor mundurnya Andrea Agnelli sebagai Presiden Juventus, meski belakangan dibantah.
Presiden UEFA Aleksander Cerefin menyambut baik keputusan klub-klub asal Inggris itu untuk mundur. "Klub-klub ini sempat melakukan kesalahan, tapi kini mereka telah kembali. Hal terpenting sekarang adalah saatnya kami beranjak dan membangun kembali persatuan dalam permainan ini seperti sebelumnya,'' tutur Cerefin seperti dilansir Sky Sports.
Dengan mundurnya enam klub asal Inggris tersebut, enam klub pendiri lainnya, yaitu Real Madrid, Barcelona, Atletico Madrid, Juventus, AC Milan, dan Inter Milan ikut menarik diri meski tak sepenuhnya. Mereka mengeluarkan pernyataan bahwa langkah sebelumnya dilatarbelakangi kondisi status quo di sepak bola Eropa yang mesti diubah. Liga Super menawarkan kompetisi yang baru, menjawab sistem kompetisi saat ini yang dinilai tidak berjalan.
"Proposal yang kami tawarkan bertujuan agar olahraga ini berkembang dan membantu mengatasi kesulitan ekonomi, yang dialami sebagian besar anggota komunitas sepak bola Eropa, selama masa pandemi,'' tulis pernyataan resmi Liga Super seperti dilansir Sky Sports.
Pihak Liga Super menyatakan akan mempertimbangkan langkah-langkah paling tepat untuk membentuk kembali proyek ini. "Namun, harus ditekankan, tujuan kami adalah untuk menawarkan pengalaman terbaik buat para fan seraya meningkatkan pembayaran solidaritas kepada seluruh anggota komunitas sepak bola," lanjut pernyataan tersebut.
Inter Milan juga akhirnya memberikan kepastian resmi keluar dari peserta ESL. Nerazzurri menjadi klub Serie A pertama yang mengambil tindakan seperti ini. Sebelumnya, enam tim Inggris sudah membuka jalan. "FC Internazionale Milano mengonfirmasi tidak lagi menjadi bagian dari proyek Liga Super," demikian pernyataan resmi La Beneamata, dikutip dari Football Italia, Rabu (21/4).
Inter menegaskan komitmen mereka, demi memberikan pengalaman terbaik di level sepakbola, untuk penggemar. Itu bagian dari DNA tim tersebut. Pada saat yang sama, Nerazzurri selalu menjadi klub yang inklusif. Mereka melibatkan semua pemangku kepentingan untuk meningkatkan industri olahraga ini.
"Inter meyakini, sepakbola seperti di berbagai sektor lainnya, harus memiliki minat untuk meningkatkan level kompetisinya," tambah laporan dari Football Italia. Oleh karenanya sepakbola harus terus menarik penggemar dari segala usia. Ini membuat kondisi finansial terus membaik dari waktu ke waktu.
Dengan visi tersebut Inter Milan berharap terus bekerja sama dengan semua institusi dan pemangku kepentingan. Sehingga berdampak baik bagi olahraga yang paling banyak dicintai ini.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.